backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Apakah Makan Keju Aman untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/12/2023

Apakah Makan Keju Aman untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya

Anda mungkin sudah tahu bahwa ibu hamil tidak boleh makan makanan mentah, seperti sushi atau telur setengah matang. Namun, bagaimanakah dengan konsumsi keju? Amankah makan keju untuk ibu hamil? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini.

Bolehkah ibu hamil makan keju?

Keju adalah produk olahan susu yang difermentasi. Proses fermentasi ini melibatkan bakteri, di antaranya Lactobacillus dan Lactococcus.

Namun, jangan keburu merasa khawatir apabila mendengar istilah bakteri. Bakteri yang tumbuh dalam proses fermentasi termasuk ke dalam bakteri baik.

Bakteri baik bersifat asam sehingga dapat mematikan bakteri jahat yang tidak bisa hidup dalam kondisi lingkungan yang asam.

Dilansir dari situs NHS Inform, makan keju saat hamil aman untuk dilakukan. Bakteri baik dari proses fermentasi justru dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Namun, tidak semua jenis keju bebas dari risiko penyakit. Pasalnya, beberapa jenis keju dapat berbahaya bagi kehamilan karena mudah terkontaminasi oleh bakteri jahat.

Jenis keju yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat hamil

roti panggang keju telor resep mpasi 9 bulan

Tidak semua keju aman untuk ibu hamil. Apabila ingin makan keju saat hamil, Anda perlu menghindari beberapa jenis keju berikut ini.

1. Keju yang berasal dari susu yang mentah

Pengolahan keju menjadi cara alami untuk mengawetkan susu. Sayangnya, tidak semua susu yang digunakan untuk membuat keju itu aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Keju dari susu mentah berbahaya bagi kehamilan karena berisiko meningkatkan pertumbuhan bakteri jahat. Hal ini akan membuat Anda mudah terserang penyakit infeksi bakteri.

2. Keju yang terlalu lunak

Ibu hamil perlu menghindari soft cheese atau keju yang bertekstur sangat lunak, seperti cream cheese, cottage cheese, camembert, feta, neufchatel, dan quark.

Sebuah studi dalam Asian-Australasian Journal of Animal Sciences (2016) menjelaskan bahwa banyak kasus kontaminasi bakteri, seperti Salmonella, terjadi pada soft cheese.

Hal ini karena keju tersebut memiliki kandungan air sebanyak 50% atau lebih. Kondisi keju yang basah dan lembap sangat disukai oleh bakteri jahat penyebab penyakit.

Ragam manfaat keju untuk ibu hamil

Berikut adalah beberapa manfaat makan keju untuk kesehatan ibu hamil dan janin.  

1. Mendukung pertumbuhan tulang janin

Kombinasi kalsium dan vitamin D di dalam keju berperan penting dalam pertumbuhan tulang janin yang sehat selama masa kehamilan.

Kalsium membantu pembentukan struktur tulang yang kuat, sedangkan vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh ibu hamil.

Dalam satu lembar atau setara 28 gram (g) keju cheddar, ada sekitar 199 miligram (mg) kalsium dan 0,168 mikrogram (mcg) vitamin D.

2. Membantu pembentukan organ tubuh janin

Produk olahan susu ini juga dikenal sebagai salah satu sumber protein yang baik bagi ibu hamil. Dalam satu lembar keju cheddar, terdapat kandungan 6,41 g protein.

Zat gizi makro ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Fungsi utamanya ialah membentuk jaringan tubuh dan organ vital janin selama dalam kandungan.

3. Mencegah anemia pada ibu hamil

Kekurangan asupan vitamin B12 dan zat besi bisa meningkatkan risiko anemia pada ibu hamil.

Konsumsi keju bisa membantu memenuhi kebutuhan keduanya, sebab di dalam satu lembar keju cheddar terkandung 0,308 mcg vitamin B12 dan 0,039 mg zat besi.

Vitamin B12 atau kobalamin dalam keju membantu pembentukan sel darah merah yang sehat, sedangkan zat besi membantu sel darah merah mengikat oksigen.

Manfaat keju cheddar lainnya

Kandungan kalsium dalam selembar keju cheddar memenuhi sekitar 15% kebutuhan harian ibu hamil. Manfaat keju cheddar juga lebih baik daripada jenis keju lain karena tinggi lemak dan protein yang dibutuhkan selama masa kehamilan.

Risiko makan keju selama masa kehamilan

Tidak semua produk keju aman dari bakteri jahat. Kontaminasi bakteri jahat pada keju berisiko menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan berikut ini.

  • Salmonellosis: infeksi bakteri Salmonella di saluran pencernaan yang menyebabkan demam, perut mulas, mual, muntah dan diare.
  • Listeriosis: infeksi bakteri Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) yang berisiko fatal bagi bayi dalam kandungan dan ibu hamil.
  • Sindrom Reiter: gangguan yang juga disebut artritis reaktif ini ditandai dengan nyeri sendi akibat infeksi Salmonella yang tidak diobati dalam jangka panjang.
  • Keguguran dan kematian janin: keracunan makanan dan infeksi bakteri ketika hamil bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, hingga kematian janin.
  • Bayi lahir cacat: pemakaian obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri saat hamil perlu dilakukan dengan berhati-hati karena bisa menyebabkan cacat lahir.

Tips memilih produk keju yang aman untuk ibu hamil

hamil 2 bulan

Ibu hamil boleh saja makan keju selama ia bisa memastikan bahwa makanan yang disantapnya tidak terkontaminasi bakteri jahat. Agar tidak salah pilih, ikutilah beberapa tips berikut ini.

1. Baca peringatan pada kemasan

Produk keju yang sudah melalui proses pengujian dari lembaga pengawas makanan umumnya akan menyertakan peringatan keamanan pada label kemasan. 

Saat memilih keju untuk ibu hamil, bacalah peringatan tersebut. Jika terdapat informasi bahwa produk tersebut tidak cocok untuk ibu hamil, Anda tidak boleh membelinya.

2. Pilih keju yang terbuat dari susu pasteurisasi

Susu pasteurisasi telah melalui teknik pengolahan dengan suhu tinggi untuk mematikan kuman dan bakteri berbahaya di dalamnya.

Produk keju yang menggunakan susu pasteurisasi pada umumnya lebih aman untuk ibu hamil. 

3. Pilih jenis keju keras (hard cheese)

Keju keras atau hard cheese cenderung aman dari kontaminasi bakteri karena kelembapannya kurang dari 39 persen. Jenis keju ini biasanya terbuat dari susu yang sudah dipasteurisasi. 

Beberapa contoh hard cheese untuk ibu hamil di antaranya cheddar, parmesan, dan mozarella.

Saat Anda makan di restoran atau bertamu di rumah kerabat, jangan segan untuk menanyakan jenis keju apa yang disajikan.

Untuk lebih mudahnya, ada baiknya hindari makan makanan yang mengandung keju bila Anda tidak bisa memastikan jenis dan keamanannya bagi ibu hamil. 

Kesimpulan

  • Konsumsi keju untuk ibu hamil memberikan manfaat, seperti mendukung pertumbuhan tulang janin, membentuk organ tubuh janin, dan mencegah anemia saat hamil.
  • Ibu hamil perlu menghindari jenis keju yang berisiko terkontaminasi bakteri, seperti keju lunak dan keju yang berasal dari susu mentah.
  • Supaya lebih aman, Anda perlu memilih keju dari susu pasteurisasi, keju keras, dan membaca peringatan pada kemasan sebelum mengonsumsi keju.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan