Perubahan hormon saat hamil ternyata tak hanya memengaruhi mood, tetapi juga kondisi Miss V ibu hamil. Ibu mungkin merasa bahwa area tersebut lebih gatal dan sering keputihan. Dalam kondisi ini, tak sedikit ibu hamil yang mencoba mengatasinya menggunakan pembersih kewanitaan.
Namun, apakah hal tersebut aman untuk dilakukan? Adakah merk pembersih yang minim risiko bagi janin? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Apakah ibu hamil boleh menggunakan pembersih kewanitaan?
Secara umum, tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk menggunakan pembersih kewanitaan.
Jika merasa membutuhkannya, Ibu bisa menggunakan pembersih kewanitaan dengan kadar pH sekitar 4,5 agar memiliki tingkat keasaman seperti Miss V. Ingat, pembersih kewanitaan cukup digunakan di bagian luar saja.
Ibu juga bisa memilih pembersih kewanitaan yang sudah memiliki label aman untuk ibu hamil. Meski diklaim aman, Ibu sebaiknya tetap tidak menggunakannya terlalu sering karena Miss V sebenarnya punya mekanisme sendiri untuk membersihkan diri.
Miss V juga menghasilkan cairan yang dapat melindunginya dari serangan bakteri.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Pembersih kewanitaan yang perlu dihindari ibu hamil
Sama seperti kosmetik untuk ibu hamil, penggunaan pembersih kewanitaan selama kehamilan juga tergantung pada komposisinya. Pasalnya, beberapa bahan pembersih kewanitaan mungkin justru bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik.
Hal tersebut perlu dihindari karena bakteri baik dibutuhkan untuk membantu mencegah infeksi di area Miss V. Gliserin, paraben, dan pewangi adalah beberapa bahan pembersih kewanitaan yang sebaiknya dihindari.
The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga menyebutkan bahwa wanita, termasuk ibu hamil sebaiknya tidak melakukan douching.
Salah satu bahaya vaginal douching adalah memicu pertumbuhan bakteri berlebih. Pasalnya, cairan douching mengandung berbagai bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan pH area kewanitaan.
Infeksi karena douching bahkan berisiko menyebar ke tuba falopi, leher rahim, hingga rahim sehingga bisa menyebabkan penyakit radang panggul serta masalah kesehatan lainnya.
Ibu hamil juga tidak disarankan menggunakan sabun mandi sebagai pembersih area kewanitaan. Pada pemilik kulit sensitif, penggunaan sabun mandi di area Miss V bisa menyebabkan kulit kering, infeksi, hingga iritasi.
Mengapa area kewanitaan harus lebih diperhatikan saat hamil?
Peningkatan hormon estrogen selama kehamilan membuat kadar pH di area kewanitaan ikut berubah. Kondisi ini secara tidak langsung membuat ibu hamil lebih rentan mengalami infeksi dan iritasi di area Miss V.
Bakterial vaginosis adalah salah satu jenis infeksi Miss V yang cukup sering menyerang ibu hamil. Jika dibiarkan, bakterial vaginosis bisa membahayakan janin.
Karena itulah, ibu hamil harus lebih rajin dalam menjaga kebersihan organ kewanitaannya. Pasalnya, kebersihan yang buruk bisa meningkatkan risiko infeksi dan iritasi.
Infeksi di area Miss V biasanya ditandai dengan perubahan cairan keputihan. Dalam kondisi normal, keputihan saat hamil akan memiliki tekstur encer, warna putih atau bening, dan tidak memiliki bau menyengat.
Ibu patut curiga jika keputihan disertai rasa nyeri saat buang air kecil, memiliki bau menyengat, atau disertai rasa gatal. Dalam kondisi ini, keputihan mungkin disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri.
Cara membersihkan daerah kewanitaan saat hamil
Meski terbilang aman, Ibu sebaiknya meminimalkan penggunaan produk tertentu untuk membersihkan area kewanitaan.
Pasalnya, masih ada cara lain yang lebih aman untuk menjaga area vagina tetap bersih serta mencegah keputihan berlebihan selama kehamilan. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Bersihkan area Miss V menggunakan air mengalir atau air hangat.
- Jaga agar kewanitaan tetap kering, terutama setelah mandi atau dari toilet.
- Bersihkan area kewanitaan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri atau jamur dari anus.
- Hindari menggunakan celana ketat karena bisa membuat area kewanitaan menjadi lembab sehingga rentan mengalami infeksi bakteri.
- Pakai celana dari bahan katun yang mudah menyerap keringat.
- Jaga kenaikan berat badan selama kehamilan.
Tanpa menggunakan pembersih khusus, berbagai cara tersebut sudah bisa menjaga area kewanitaan ibu hamil.
Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter jika Ibu masih terus keputihan atau merasa tidak nyaman di area Miss V meski sudah melakukan berbagai cara di atas.
Kesimpulan
- Tidak ada larangan pasti bagi ibu hamil untuk menggunakan pembersih kewanitaan. Namun, Ibu sebaiknya tidak menggunakannya terlalu sering dan memilih produk dengan label aman bagi ibu hamil.
- Hindari pembersih kewanitaan dengan bahan paraben, gliserin, dan tambahan pewangi. Ibu hamil juga tidak disarankan menggunakan douching.
- Untuk menjaga kebersihan Miss V, Ibu bisa membersihkannya dengan air mengalir, menjaga Miss V selalu kering, dan menghindari pemakaian celana dalam terlalu ketat.