Saat hamil bayi kembar, Anda mungkin langsung membayangkan mereka mengenakan baju, sepatu, atau apa pun yang sama dan dibagi berdua. Nah, apakah Anda tidak penasaran dengan perkembangan bayi kembar dalam kandungan? Simak pembahasannya berikut ini.
Tumbuh-kembang bayi kembar di dalam kandungan
Anda dapat merasakan ciri-ciri hamil bayi kembar, misalnya perut yang cenderung lebih besar dan berat badan naik pesat. Namun, apa yang terjadi dengan janin di dalam kandungan?
Proses tumbuh-kembang bayi kembar tentunya memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan kehamilan tunggal atau hanya ada satu bayi di dalam kandungan.
Berikut ini adalah beberapa informasi seputar hamil bayi kembar yang perlu Anda ketahui.
1. Posisi bayi kembar dalam kandungan
Posisi bayi kembar mungkin bervariasi tergantung pada usia kehamilan, jumlah plasenta, serta ruang yang tersedia di dalam rahim.
Secara umum, perubahan posisi terjadi seiring bertambahnya usia kehamilan dan ukuran janin. Hal ini nantinya akan memengaruhi rencana persalinan yang aman.
Beberapa posisi bayi kembar dalam kandungan yang umum terjadi adalah sebagai berikut.
- Vertex–vertex: kedua bayi berada dalam posisi kepala di bawah. Ini adalah posisi paling ideal untuk melahirkan bayi kembar melalui persalinan normal.
- Vertex–breech: bayi pertama dalam posisi kepala di bawah, sedangkan bayi kedua ada dalam posisi sungsang. Dalam kondisi ini, persalinan normal masih memungkinkan.
- Breech–breech: kedua bayi berada dalam posisi sungsang sehingga dokter cenderung akan merekomendasikan operasi caesar.
- Transverse: salah satu atau kedua bayi kembar dalam posisi melintang, di mana posisi ini umumnya selalu berujung pada persalinan caesar.
2. Janin punya plasenta dan kantong ketuban yang terpisah
Sama seperti pada kehamilan dengan janin tunggal, bayi kembar fraternal (tidak identik) biasanya memiliki plasenta dan kantong ketuban masing-masing.
Kondisi ini membuat pasokan makanan dan oksigen yang diterima setiap janin bisa berbeda sehingga pertumbuhan dan perkembangannya tidak selalu sama.
Dengan kata lain, masing-masing janin berkembang seperti halnya janin tunggal, hanya saja jumlahnya lebih dari satu dalam kandungan. Sementara itu, pada bayi kembar identik, kondisi serupa juga bisa terjadi.
Namun, bila pembelahan embrio menghasilkan plasenta terpisah untuk masing-masing janin, biasanya pertumbuhan mereka berlangsung lebih seimbang.
3. Satu plasenta dengan kantong ketuban yang berbeda
Ada juga jenis bayi kembar yang punya plasenta sama tetapi beda kantung ketuban. Jadi, bayi yang kembar tidak “berenang” di dalam kantong dan cairan yang sama di dalam kandungan.
Hal ini dapat terjadi pada bayi yang kembar identik. Pasalnya, kembar identik berasal dari satu sel telur dan sperma yang kemudian memperbanyak diri.
Jadi, dalam perkembangannya, jaringan plasenta yang terbentuk berasal dari jaringan sel yang sama.
4. Satu plasenta dan kantong ketuban yang sama
Saat kondisi ini terjadi, janin kembar akan berbagi segala hal bersama-sama. Itu artinya, kedua janin harus berbagi makanan dan oksigen bersama-sama.
Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi kembar identik. Karena terhubung dengan plasenta atau ari-ari yang sama, terkadang pembagian kebutuhan janin menjadi tidak adil.
Ada bayi yang mendapatkan lebih banyak makanan daripada kembaran yang lain. Tentunya, ini dapat menimbulkan dampak buruk untuk janin di dalam kandungan.
Oleh karena itu, bagi Anda yang mengandung bayi kembar, ada baiknya Anda lebih sering melakukan pemeriksaan kandungan untuk melihat perkembangan dari kedua janin Anda.
5. Terjalin ikatan batin sebelum lahir
Saat melakukan USG 3D, Anda mungkin akan melihat posisi bayi kembar di dalam kandungan yang tampak saling bergandengan tangan.
Ikatan batin bayi kembar bisa terbentuk sejak berada di dalam kandungan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian lama dalam jurnal PLoS One (2010).
Studi ini menyebutkan bahwa ikatan bayi kembar mulai terbentuk pada usia kehamilan 14 minggu.
Bayi kembar akan menyadari kehadiran satu sama lain dan menaruh minat pada kembarannya sejak di dalam kandungan.
Bahkan, pada usia kehamilan 18 minggu, si kembar akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyentuh saudara mereka daripada diri mereka sendiri.
6. Menciptakan bahasa sendiri
Tak hanya punya ikatan batin yang lebih kuat, bayi kembar memang dikenal bisa menciptakan bahasa mereka sendiri yang mungkin tidak bisa dipahami orang lain.
Bahasa-bahasa ini disebut bahasa otonom, cryptophasia, atau idioglossia. Bahkan, bahasa ini mungkin telah tercipta sejak bayi kembar tumbuh di dalam kandungan.
Bahasa otonom terdiri dari ekspresi onomatopoeik, yakni beberapa kata-kata mereka ciptakan sendiri. Ini bisa ditemukan di sekitar 40% bayi kembar, tetapi sering menghilang dengan segera.