Vaksinasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, efek vaksin tidak langsung bekerja setelah vaksinasi dilakukan. Anda perlu menjaga kesehatan tubuh setelah vaksin. Lantas, apakah boleh menjalankan olahraga setelah mendapatkan vaksin?
Amankah olahraga setelah vaksin?
Anda sebaiknya tidak langsung beraktivitas berat setelah vaksinasi, termasuk untuk olahraga setelah vaksin booster COVID-19.
Jika tubuh kelelahan karena olahraga, sistem kekebalan justru akan menurun. Akibatnya, vaksin bisa gagal membentuk imunitas baru di dalam tubuh untuk mencegah infeksi.
Dampak olahraga langsung setelah vaksin ini ditemukan dalam penelitian anyar dalam jurnal New England Journal of Medicine.
Studi ini menyebutkan 50% orang mengalami kelelahan setelah vaksin COVID-19. Kondisi akan semakin memburuk setelah vaksin booster kedua.
Menjalankan olahraga setelah vaksin kedua membawa pengaruh buruk bagi tubuh. Tubuh bisa kelelahan, dan mungkin saja Anda bisa mengalami cedera, terutama pada jenis olahraga latihan angkat beban, lari, atau bersepeda.
Meski begitu, menurut situs Unity Point Health, menggerakkan lengan dan meregangkan bahu dapat membantu melancarkan aliran vaksin di otot. Latihan ringan ini juga dapat meringankan rasa nyeri suntikan.
Jadi, olahraga ringan setelah vaksin boleh saja dilakukan, tapi pastikan Anda benar-benar tidak merasa kelelahan, tidak mengantuk, dan tetap bisa fokus.
Jangan lupa untuk minum dan makan sebelum olahraga untuk menambah energi. Anda tetap perlu menghindari olahraga intensitas tinggi setelah vaksinasi.
Olahraga rutin meningkatkan kerja vaksin
Meski langsung olahraga tidak dianjurkan pasca menerima vaksin, bukan berarti Anda tidak boleh olahraga pada hari-hari selanjutnya.
Olahraga rutin justru bisa mengoptimalkan potensi vaksin dengan meningkatkan konsentrasi antibodi.
Vaksin dilakukan untuk mencegah infeksi penyakit. Pemberian vaksin bisa mengaktifkan antibodi tertentu untuk melawan virus.
Jadi, ketika virus masuk ke tubuh di kemudian hari, tubuh sudah memiliki antibodi. Anda mungkin saja tidak sakit atau bisa sakit namun dengan gejala yang ringan dan cepat pulih.
Biasanya, setelah vaksinasi, termasuk vaksin COVID-19, kebanyakan orang memilih istirahat. Pasalnya, beberapa orang bisa mengalami efek samping, seperti nyeri bekas suntikan, mengantuk, atau rewel pada anak-anak.
Dengan istirahat, diharapkan sistem imun dapat bekerja optimal dalam membentuk antibodi.
Contoh latihan olahraga setelah vaksin
Jika tubuh mampu berolahraga, Anda bisa memilih jenis olahraga ringan berikut setelah vaksin.
1. Latihan lengan
Menggerakkan lengan Anda akan membantu melancarkan aliran cairan injeksi yang dimasukkan ke dalam otot. Gerakan ini bisa membantu mengatasi nyeri otot.
Latihan mudah yang bisa Anda coba untuk meningkatkan gerakan adalah peninggian deltoid lateral.
Letakkan tangan Anda (telapak tangan ke bawah) di sisi tubuh. Kemudian, angkat lengan lurus ke samping hingga setinggi bahu.
Setelah vaksin, coba lakukan tiga set, yang setiap setnya 10 kali gerakan tuntas.
2. Peregangan bahu
Selain itu, olahraga sederhana setelah vaksin yang aman dilakukan adalah gerakan peregangan bahu.
Coba regangkan bahu Anda lebih dari biasanya untuk membantu mengurangi peradangan. Anda juga bisa melakukan peregangan di dada.
Untuk melakukannya, letakkan lengan Anda yang sakit di depan dada. Letakkan di lipatan siku yang berlawanan dan tahan.
3. Pilihan olahraga lainnya
Anda juga bisa memilih jenis olahraga lain, seperti jalan kaki, bersepeda, lari, atau yoga.
Pastikan dahulu tubuh tidak kelelahan atau tidak mengalami efek samping yang mengganggu latihan fisik.
Beri jeda untuk beristirahat terlebih dahulu agar energi tubuh kembali terkumpul dan Anda bisa berolahraga dengan nyaman.
Pilihan olahraga ini tidak boleh dilakukan ketika Anda mengalami reaksi alergi seperti gatal, pembengkakan, atau sesak napas.
Tetap berolahraga malah memperburuk kondisi bahkan bisa membuat Anda kehilangan kesadaran.
Jika berencana untuk vaksinasi, tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter mengenai keinginan Anda untuk berolahraga setelah vaksinasi dilakukan.
[embed-health-tool-bmr]