backup og meta

Perbedaan Pilates dan Yoga, Mana yang Cocok untuk Anda?

Perbedaan Pilates dan Yoga, Mana yang Cocok untuk Anda?

Yoga dan pilates merupakan dua bentuk latihan yang bisa dikatakan serupa jika dilihat dari jenis gerakannya. Meski begitu, ada beberapa perbedaan antara yoga dan pilates, baik dari asal muasal, metode, dan tujuannya. Kenali perbedaan antara yoga dan pilates untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Mengenal perbedaan yoga dan pilates

Sekarang, Anda bisa dengan mudah menemukan kelas pilates maupun yoga di berbagai pusat kebugaran. 

Yoga dan pilates tergolong olahraga low-impact atau berdampak rendah yang minim risiko cedera. Meski begitu, kedua olahraga ini dapat meningkatkan kelenturan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Untuk memilih yang paling sesuai dengan Anda, ketahui lebih dulu beberapa perbedaan latihan yoga dan pilates berikut ini.

1. Asal muasal

perbedaan yoga dan pilates

Yoga sudah lama berkembang dari sekitar 2.500 – 5.000 tahun yang lalu di India. Seiring berjalanya waktu, yoga kemudian mulai banyak dikenal dan diminati.

Hingga kini terdapat berbagai jenis yoga yang populer dipraktikkan, mulai dari Ashtanga, Kripalu, Bikram, Vinyasa, sampai Hatha.

Sementara itu, pilates adalah versi kontemporer dari yoga. Joseph Pilates, seorang atlet dari Jerman mulai mengembangkan olahraga pilates sekitar abad 20-an. 

Joseph menciptakan gerakan pilates sebagai sarana rehabilitasi, penguatan, dan fokus pengendalian otot inti postural.

2. Metode latihan

Perbedaan antara yoga dan pilates selanjutnya dapat diketahui berdasarkan dengan metode latihannya. 

Praktik yoga mengombinasikan gerakan dan postur yang Anda butuhkan untuk mendapatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental secara umum.

Contohnya, yoga memasukkan unsur relaksasi, meditasi, dan pengaturan napas pada setiap gerakannya untuk meraih ketenangan serta kedamaian spiritualitas.

Sementara itu, dikutip dari Cleveland Clinic, metode latihan pilates berfokus membangun kekuatan otot inti tubuh melalui rangkaian gerakan yang melibatkan kontraksi otot inti.

Bolehkah latihan yoga dan pilates setiap hari?

Melakukan yoga atau pilates setiap hari boleh saja, asalkan Anda tidak kekurangan istirahat. Anda tetap perlu menjeda hari latihan dengan istirahat guna memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri. 

3. Alat bantu

Pada dasarnya, kedua olahraga ini hanya butuh sedikit peralatan saja. Pada olahraga yoga, Anda hanya membutuhkan matras yoga (yoga mat).

Fungsinya sebagai alas dan mengurangi risiko tangan dan kaki tergelincir saat melakukan berbagai gerakan dalam latihan.

Pada pilates, Anda mungkin membutuhkan peralatan yang sedikit lebih rumit dibandingkan yoga untuk melakukan berbagai variasi gerakan. 

Olahraga pilates membutuhkan peralatan seperti pilates ring, pilates ball, block, atau resistance band yang bisa dipakai berlatih di rumah atau gym.

4. Teknik pernapasan

latihan pernapasan perut

Baik saat yoga maupun pilates, latihan pernapasan penting untuk Anda perhatikan. Masing-masing olahraga ini menerapkan teknik yang berbeda.

Dalam praktiknya, yoga menggunakan teknik pernapasan dalam. Terlebih khusus pada jenis yoga Vinyasa dan Ashtanga, biasanya menggunakan teknik ujjayi pranayama atau pernapasan berdesir. 

Ujjayi pranayama adalah teknik pernapasan dengan menarik dan membuang napas melalui hidung, yang bisa memberikan energi dan efek relaksasi.

Dalam latihan pilates, Anda cenderung akan melakukan pernapasan olahraga pada umumnya, yakni dengan menarik napas melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut.

5. Tujuan latihan

Beda antara yoga dan pilates selanjutnya juga dapat dilihat dari tujuannya. Latihan yoga bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran dan jiwa. 

Hal ini membuat yoga kerap direkomendasikan untuk membantu menghilangkan stres dan menenangkan pikiran. 

Sementara itu, olahraga pilates bertujuan untuk meningkatkan kekuatan inti tubuh dan stabilitasnya untuk mengembalikan vitalitas tubuh setelah cedera sendi. 

Fisioterapis juga menggunakan pilates selama bertahun-tahun untuk membantu mengelola dan memulihkan cedera dengan menguatkan otot-otot pendukung sendi, serta untuk mencegah kemungkinan cedera pada kemudian hari.

6. Manfaat

Gerakan dalam olahraga yoga umumnya lebih mengutamakan para gerakan peregangan dan fleksibilitas.

Manfaat yoga melalui gerakan-gerakan peregangan bisa membantu mengelola otot-otot yang aus setelah Anda gunakan terus-menerus untuk beraktivitas. 

Sementara itu, pilates adalah olahraga yang berfokus untuk memperkuat otot tubuh seperti punggung, tulang belakang, lengan, pinggul, paha dalam, dan perut.

Manfaat pilates meliputi perbaiki postur tubuh yang tidak seimbang dan melatih pergerakan tubuh agar lebih efisien, sehingga mengurangi risiko cedera.

Yoga atau pilates, mana yang lebih cocok untuk Anda?

Kabar baiknya, Anda tidak harus terlalu repot untuk memilih di antara kedua olahraga ini. Jika Anda tidak tahu harus mulai dari mana, coba keduanya dengan mengikuti kelas uji coba dan lihat latihan mana yang bermanfaat untuk diri Anda. 

Banyak orang yang bahkan melakukan yoga dan pilates bersamaan untuk mendapatkan manfaat dari kedua latihan ini.

Namun, jika Anda memiliki tujuan khusus, fokuskan latihan hanya pada satu praktik agar Anda bisa mendapatkan manfaat yang optimal. 

Konsultasikan juga kepada dokter dan instruktur kebugaran apabila Anda ingin memulihkan cedera atau memiliki kondisi medis tertentu.

Dokter atau instruktur nantinya akan merekomendasikan gerakan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Kesimpulan


  • Perbedaan antara yoga dan pilates bisa dilihat dari asal muasal, metode latihan, tujuan, manfaat, serta alat bantu yang digunakan.
  • Olahraga yoga berfokus pada ketenangan diri dan keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa. Gerakannya cenderung melibatkan latihan kelenturan yang meningkatkan keseimbangan tubuh.
  • Olahraga pilates lebih fokus pada meningkatkan kekuatan otot inti tubuh untuk membantu aktivitas sehari-hari dan mencegah terjadinya cedera.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pandurangi, A. K., Keshavan, M. S., Ganapathy, V., & Gangadhar, B. N. (2017). Yoga: past and present. American Journal of Psychiatry, 174(1), 16-17.

Yoga vs. Pilates: Which Is Right for You? (2024). Cleveland Clinic. Retrieved 11 July 2024, from https://health.clevelandclinic.org/yoga-vs-pilates 

Yoga: What You Need To Know. (n.d.). Retrieved 11 July 2024, from https://www.nccih.nih.gov/health/yoga-what-you-need-to-know 

Yoga for health: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022).  MedlinePlus. Retrieved 11 July 2024, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000876.htm 

Pilates 101: What It Is and Its Health Benefits.(2023). Clevlenad Clinic. Retrieved 11 July 2024, from https://health.clevelandclinic.org/everything-you-want-to-know-about-pilates 

 

Versi Terbaru

22/07/2024

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Dimas Nugroho

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Benarkah Bikram Yoga Lebih Efektif untuk Membakar Kalori?

7 Tips Pilates untuk Pemula yang Penting Diketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dimas Nugroho

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 22/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan