Pernahkan Anda merasa senang dan berenergi setelah berlari? Jika pernah, Anda mungkin merasakan runner’s high. Sensasi euforia ini tidak selalu dirasakan setiap orang. Ketahui bagaimana reaksi tersebut muncul dan cara mendapatkannya.
Apa itu runner’s high?
Runner’s high adalah perasaan euforia atau kegembiraan sementara yang muncul setelah berlari.
Sebagian orang yang mengalami perasaan euforia ini juga mendeskripsikan bahwa mereka merasa lebih tenang dan tidak merasakan sakit setelah berlari.
Hal inilah yang juga membuat sebagian orang ketagihan untuk berlari.
Selain lari, bersepeda, atau aktivitas kardio lainnya yang membuat detak jantung meningkat juga dapat menyebabkan runner’s high.
Akan tetapi, tidak semua orang bisa merasakan sensasi ini. Mengutip situs Johns Hopkins Medicine, perasaan euforia ini sebenarnya cukup jarang terjadi dan sebagian besar atlet tidak pernah mengalaminya.
Penyebab terjadinya runner’s high
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan munculnya runner’s high. Sebagian peneliti menduga bahwa runner’s high muncul akibat hormon endorfin.
Saat berlari, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut endorfin. Hormon ini dapat mengurangi rasa sakit setelah berlari.
Akan tetapi, penelitian terbaru memperlihatkan kecil kemungkinan endorfin dapat menimbulkan perasaan euforia setelah olahraga.
Pasalnya, molekul endorfin cukup besar dan tidak dapat melewati blood brain barrier, yakni lapisan sel yang melindungi otak.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya runner’s high bukan berasal dari hormon endorfin, melainkan senyawa bernama endocannabinoid.
Dalam penelitian tersebut, subjek penelitian yang diberikan opioid untuk memblokir endorfin tetap mengalami euforia serta peningkatan endocannabinoid setelah berolahraga.
Endocannabinoid adalah senyawa alami di dalam tubuh yang memiliki struktur dan efek yang mirip dengan tetrahydrocannabinol (THC), yakni komponen aktif tanaman ganja.
Senyawa ini dapat meningkatkan suasana hati serta memberikan efek psikoaktif jangka pendek seperti berkurangnya rasa cemas dan meningkatkan perasaan tenang.
Dengan demikian, kemungkinan penyebab dari munculnya perasaan euforia saat berlari adalah akibat pelepasan senyawa endocannabinoid.
Bagaimana cara agar mengalami runner’s high?
Sebenarnya, tidak ada cara pasti untuk mendapatkan runner’s high setelah berolahraga. Perasaan euforia ini merupakan fenomena yang relatif jarang terjadi.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami perasaan euforia setelah berolahraga, di antaranya sebagai berikut.
1. Berolahraga dengan intensitas sedang
Studi dalam jurnal The Neuroscientist mengungkapkan bahwa latihan ketahanan dengan intensitas sedang dan durasi yang sedang dapat meningkatkan pelepasan senyawa endocannabinoid.
Hal ini khususnya terjadi pada olahraga dengan intensitas yang meningkatkan 70 – 85% dari detak jantung maksimal, yakni sekitar 136 bpm – 165 bpm.
Satu contohnya adalah dengan berlari keliling komplek rumah selama 30 – 45 menit.
2. Lari di pagi hari
Sebuah penelitian dalam jurnal The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa level endocannabinoid memuncak pada pagi hari setelah bangun tidur dibandingkan saat malam hari.
Oleh sebab itu, olahraga rutin di pagi hari mungkin bisa membuat Anda mengalami runner’s high. Namun, belum ada penelitian yang secara langsung menguji apakah lari di pagi hari dapat memberikan efek ini.
3. Lari jarak jauh
Berlari jarak jauh setidaknya 3 km juga dapat meningkatkan potensi Anda mengalami runner’s high.
Penelitian dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkapkan bahwa lari jarak jauh dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan euforia setelah berolahraga.
Hal ini karena ketika berlari jarak jauh, tubuh berada di bawah tekanan, kemudian merangsang produksi endorfin dan endocannabinoid untuk mengurangi rasa sakit serta memicu rasa senang.