2. Barotrauma paru
Ketika menyelam, barotrauma akan sangat fatal apabila menyerang paru-paru. Saat menyelam, sebenarnya tubuh Anda berusaha beradaptasi dengan tekanan di sekitarnya. Semakin dalam Anda menyelam, maka kadar atau volume gas akan semakin menipis.
Tekanan udara yang begitu tinggi membuat volume udara dalam paru-paru semakin sedikit. Bila hal ini terus-menerus terjadi, paru-paru akan kekurangan udara dan bisa menyebabkan jaringan paru mati. Bagi penyelam yang belum berpengalaman, biasanya akan menghirup udara lebih cepat dan dapat berakibat merasa kekurangan udara saat menyelam.
Barotrauma paru biasanya akan menjadi masalah yang lebih besar ketika penyelam kembali ke permukaan. Saat naik ke permukaan, tekanan udara akan menurun dan volume udara di dalam paru-paru akan meningkat.
Apabila penyelam terlalu terburu-buru saat naik ke permukaan atau menahan napas dalam air, maka udara yang ada dalam paru-paru akan semakin mengembang. Kondisi ini yang membuat kantung udara paru (alveoli) pecah akibat kebanyakan gas. Akibatnya, penyelam akan mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, hingga batuk berdarah.
Bagaimana cara mencegah barotrauma bagi penyelam?

Semua penyelam berisiko untuk mengalami barotrauma saat menyelam, bahkan kondisi ini adalah penyebab kematian utama saat melakukan scuba diving. Maka dari itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kondisi ini.
- Lakukan ekualisasi (equalize) dengan menghembuskan udara sambil menutup hidung saat berpindah kedalaman saat menyelam. Hal ini bertujuan mencegah barotrauma telinga dengan memaksa telinga cepat beradaptasi dengan kondisi tekanan tinggi.
- Jangan pernah menahan napas saat berada dalam air. Meskipun semua penyelam tahu kalau mereka tidak boleh menahan napas, namun penyelam pemula bisa saja melakukannya pada kondisi tertentu, misalnya ketika panik.
- Naik ke permukaan dengan perlahan dan jangan terburu-buru. Sebaiknya, kecepatan berenang ketika naik ke permukaan tidak lebih dari 9 meter per menit.
- Pastikan bahwa Anda sudah siap secara fisik dan mental. Tak hanya hafal teknik dasar diving saja, tapi Anda juga harus siap secara mental. Persiapan scuba diving haruslah matang, karena hal ini memengaruhi kondisi Anda ketika sedang menyelam.
PADI menerbitkan Guidelines for Recreational Scuba Diver’s Physical Examination yang memberikan anjuran pada orang yang mengalami masalah kesehatan tertentu sebelum menyelam. Pasalnya, risiko cedera saat menyelam bisa meningkat jika Anda memiliki gangguan kesehatan sebelumnya.
Lebih baik untuk tidak menyelam jika Anda memiliki gangguan pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ataupun kondisi lainnya. Untuk mengetahui apakah Anda boleh menyelam atau tidak, sebaiknya lakukan pemeriksaan fisik (medical check up) dan konsultasikan hal ini terlebih dahulu pada dokter Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar