Ketahui waktu yang aman untuk hamil
Selain mengetahui cara mengatasi masalah seks, penderita kanker juga perlu memahami kemungkinan dan keamanannya untuk hamil. Salah satu pertimbangan pentingnya, yakni risiko kambuhnya kanker.
Nah, ini menjadi hal yang sulit bagi pasien kanker payudara atau jenis kanker lain yang memerlukan terapi oral jangka panjang karena pengobatan tidak bisa dilakukan selama kehamilan. Guna mencegah hal ini, dokter akan meminta pasien menunggu dalam 2-3 tahun setelah terapi selesai. Atau jika memungkinkan, setelah pengobatan kanker mulut, seperti tamoxifen dihentikan.
Ikuti prosedur kehamilan yang diajukan dokter
Selain konseling seks, pasien kanker yang berencana memiliki momongan perlu mengikuti konseling prakonsepsi untuk mengoptimalkan hasil kehamilan. Konseling ini tidak hanya membantu pasien untuk tahu seberapa besar kemungkinan untuk hamil, tapi juga mendukung proses kehamilan sehat tanpa risiko komplikasi yang tinggi.
Dokter dan ahli kandungan mungkin merekomendasikan pasien untuk mengikuti program teknik pembuahan in vitro atau dikenal juga dengan bayi tabung.
Selain bayi tabung, pengobatan untuk pasien kanker yang menimbulkan masalah seks dan kesulitan untuk hamil bisa juga diatasi dengan transplantasi ovarium (indung telur). Ovarium adalah kelenjar yang menghasilkan sel telur untuk pembuahan janin sekaligus hormon seks. Dokter akan mempertimbangkan program kehamilan mana yang lebih cocok dan minim efek samping.
Lakukan perawatan bila hamil saat masih menderita kanker
Penderita kanker yang ingin melakukan seks dan merasa kemungkinan pembuahan dapat terjadi, segeralah hubungi dokter Anda untuk memilih alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang tepat.
Jika pembuahan sudah terjadi, Erica L. Mayer, MD, MPH, ahli onkologi medis, Dana-Farber Cancer Institute di Boston pada National Comprehensive Cancer Network memberikan saran dan solusinya.
“Pasien yang hamil setelah diagnosis kanker ke tidak memerlukan pemantauan kebidanan khusus rutin dibandingkan dengan wanita dengan wanita hamil lain yang usianya sama. Dokter kandungan dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi fungsi jantung pasien yang telah terpapar dengan obat kardiotoksik dan akan memonitor pertumbuhan janin dengan cermat. Namun, penderita kanker yang hamil juga perlu melanjutkan perawatan tindak lanjut onkologis rutin selama kehamilan dan setelah melahirkan’, papar Mayer.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar