Manfaat dan Panduan Puasa yang Aman untuk Pasien Kanker

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 14/04/2021

    Manfaat dan Panduan Puasa yang Aman untuk Pasien Kanker

    Saat bulan Ramadan tiba, tidak jarang pasien dengan penyakit kanker merasakan dilema untuk menunaikan kewajiban berpuasa. Pasalnya, banyak yang khawatir jika puasa bisa mempengaruhi kondisi penyakit. Lantas, sebenarnya bolehkah penderita kanker berpuasa, apakah mungkin ada manfaatnya? Kemudian, bagaimana panduan aman menjalankan puasa untuk pasien kanker? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

    Manfaat puasa untuk pasien kanker

    manfaat puasa bagi penderita diabetes

    Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa puasa memberikan manfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menjalani puasa dengan aman, salah satunya pada pengidap kanker.

    Namun, beberapa studi menunjukkan adanya manfaat baik puasa untuk pasien kanker. Puasa membuat sel-sel tubuh memetabolisme insulin lebih efisien untuk mengeluarkan glukosa dari darah. Itu artinya, sensitivitas insulin menjadi lebih baik sehingga mempersulit sel kanker untuk berkembang.

    Selain itu, puasa juga punya potensi meningkatkan proses autophagy, yakni proses bagian-bagian sel terurai untuk penggunaan kembali nantinya. Proses ini sangat penting untuk mempertahankan sel berfungsi dengan tepat.

    Kemudian studi tahun 2014 pada jurnal Cell stem cell menunjukkan puasa mengaktifkan sel-sel induk dari sistem imun untuk memperbarui dan memperbaiki diri. Itu artinya, puasa mencegah terjadinya kerusakan sel sekaligus mengganti sel imun yang rusak.

    Puasa yang dijalankan pasien kanker juga punya potensi meningkatkan respons terhadap pengobatan kanker, seperti kemoterapi sehingga efek samping yang muncul lebih ringan.

    Panduan aman puasa untuk pasien kanker

    tubuh bugar saat puasa selama covid-19

    Untuk memperoleh manfaat puasa pada penderita kanker, maka penting untuk menjalankan puasa dengan tepat. Oleh karena itu, pasien kanker perlu mengikuti panduan aman berpuasa berikut ini.

    1. Konsultasi ke dokter dulu, Anda boleh berpuasa atau tidak

    Permasalahan ini perlu pertimbangan lebih lanjut, baik dari penderita kanker maupun tim medis yang menanganinya. Meskipun dalam beberapa kasus, penderita kanker mendapatkan manfaat puasa, namun hal tersebut sebenarnya tergantung dengan kondisi kesehatan serta status gizi mereka masing-masing.

    Penderita kanker yang sedang mengalami efek samping dari pengobatan atau malah memiliki jenis kanker yang sudah menjalar (metastasis) ke tubuh bagian lain, sebaiknya tidak melakukan puasa. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan nutrisi selama mereka melewati semua proses pengobatan tersebut.

    Namun, bila penderita kanker stabil dan tidak sedang mengalami komplikasi apapun, maka mereka masih memungkinkan untuk ikut menjalani ibadah puasa. Tentu saja, hal ini harus berdasarkan rekomendasi atau anjuran tim medis yang menanganinya.

    Lakukan konsultasi medis ini jauh-jauh dari sebelum puasa tiba. Ini akan memudahkan dokter membuat pertimbangan dan membuat rencana puasa Anda jauh lebih matang.

    2. Pastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi

    Penyebab kanker adalah mutasi DNA pada sel yang membuatnya berfungsi tidak normal; terus membelah tanpa kendali. Agar sel-sel tubuh yang lain tetap sehat dan sel imun tetap kuat melawan sel kanker, pasien kanker harus mencukupi kebutuhan nutrisinya setiap hari.

    Kebutuhan nutrisi untuk pasien kanker tersebut bisa terpenuhi selama puasa dengan menerapkan diet kanker . Sebenarnya, aturan makan pada pola makan ini sebenarnya hampir sama seperti pada hari-hari biasa, yakni anjuran mengonsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan yang kaya antioksidan.

    Bedanya, pasien kanker harus mengakali bagaimana mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut hanya pada waktu berbuka hingga berakhirnya sahur. Dalam merencanakan diet ini selama puasa, Anda butuh arahan dari dokter onkologi atau ahli gizi khusus yang menangani kondisi Anda.

    Jangan lupa, selama berpuasa pasien kanker dilarang mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker, seperti makanan tinggi gula, tinggi lemak, atau yang disajikan dengan cara dibakar.

    2. Cukup minum air

    Saat berpuasa, Anda tidak boleh makan dan minum. Itu artinya, kadar air dalam tubuh akan berkurang. Padahal Anda sangat butuh air agar sel-sel dalam tubuh dapat bekerja dengan baik. Jika tubuh kekurangan cairan, Anda bisa mengalami dehidrasi.

    Orang yang berpuasa rentan mengalami dehidrasi ringan yang menyebabkan timbulnya kelelahan, sulit konsentrasi, dan sakit kepala. Penting untuk mencegah dehidrasi saat puasa termasuk untuk pasien kanker.

    Menurut American Cancer Society, kebanyakan pria dewasa membutuhkan 13 gelas air per hari, sedangkan pada wanita dewasa membutuhkan 9 gelas air per hari. Agar pasien kanker dapat memenuhi asupan cairan, upayakan untuk minum air putih selama berbuka hingga sahur berakhir.

    Anda bisa mengakali minum air putih saat berbuka, sebelum dan sesudah salat tarawih, sebelum tidur, dan selama sahur.

    4. Cukup tidur

    Pasien kanker biasanya sulit tidur, entah karena efek samping pengobatan kanker atau stres menjalani pengobatan. Padahal, jam tidur yang optimal dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh pada pasien kanker untuk menghindari penularan penyakit.

    Saat berpuasa, waktu tidur mungkin akan berubah dan mungkin saja berkurang. Agar tetap tercukupi, pasien kanker harus tidur lebih awal atau meluangkan waktu untuk tidur sebentar pada siang hari.

    3. Hindari memaksakan diri untuk puasa

    Puasa Ramadan selama kurang lebih 30 hari, dapat menjadi tantangan besar bagi pasien kanker. Akan tetapi, selama 30 hari itu, pasien kanker tidak boleh memaksakan untuk menyelesaikan puasa hingga akhir.

    Bila di tengah puasa pasien merasa tidak sehat atau merasakan munculnya gejala kanker, seperti tubuh lemah dan demam, akan lebih baik ia membatalkan puasanya. Memaksakan diri untuk menjalani puasa, tentu tidak akan memberikan manfaat bagi pasien kanker, malah memberikan pengaruh buruk. Oleh karena itu, pasien kanker harus paham betul bagaimana kondisi tubuhnya.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 14/04/2021

    Iklan
    Iklan
    Iklan