backup og meta

9 Pola Hidup Sehat untuk Penderita Kanker

9 Pola Hidup Sehat untuk Penderita Kanker

Selain mengikuti pengobatan, penderita kanker juga perlu menerapkan gaya hidup sehat sesuai saran dokter. Namun, seperti apa penerapan hidup sehat untuk penderita kanker? Lihat ulasan selengkapnya di bawah ini.

Pentingnya pola hidup sehat untuk penderita kanker

Pola hidup sehat bisa mendukung efektivitas pengobatan kanker serta meringankan gejala penyakit, kelelahan, dan nyeri yang biasanya dialami pasien.

Di samping itu, penyebaran sel kanker ke jaringan atau organ di sekitarnya bisa dicegah. Hal ini tentunya akan membuat harapan hidup pasien kanker menjadi lebih baik.

Berikut ini adalah panduan pola hidup sehat untuk penderita kanker yang perlu diperhatikan.

1. Pastikan cukup tidur

waktu tidur lansia

Pasien kanker bisa menjaga kesehatan tubuhnya dengan tidur yang cukup. Jika waktu tidur Anda cukup, sel-sel tubuh dapat bekerja dengan normal.

Jika Anda mengalami kesulitan tidur karena efek samping pengobatan atau nyeri akibat tumor, cobalah untuk tidur dan bangun tidur lebih awal.

Lakukan ini secara rutin, termasuk pada hari libur. Hindari minum kopi pada malam hari serta sesuaikan suhu ruangan dan cahaya lampu supaya Anda dapat tidur dengan nyaman.

2. Konsumsi makanan sehat

Pemilihan makanan yang tidak tepat bisa memperburuk kondisi pengidap kanker. Itu sebabnya, Anda perlu memperhatikan pola makan atau diet yang baik.

Pilihlah sumber protein yang baik, seperti daging tanpa lemak, susu, ikan, telur, kacang kedelai, atau kacang almon. Protein akan membantu tubuh meregenerasi sel dan melawan infeksi.

Dalam menerapkan pola hidup sehat untuk penderita kanker ini, pilihlah sumber karbohidrat yang baik, seperti dari nasi, roti, pasta, dan gandum.

Agar asupan gizi Anda lengkap, kombinasikan dengan buah-buahan serta sayuran beraneka warna yang kaya akan kandungan vitamin dan mineral.

3. Patuhi anjuran dan pantangan diet kanker

Diet kanker merupakan bagian dari pola hidup sehat untuk penderita kanker. Apa yang Anda makan secara tidak langsung akan membantu mengurangi keparahan gejala kanker.

Selain memerhatikan pilihan makanan yang tepat, Anda juga harus mematuhi beberapa anjuran dan pantangan seperti berikut.

  • Makan dalam porsi sedikit, tetapi lebih sering dari biasanya.
  • Kurangi konsumsi makanan tinggi garam, makanan tinggi lemak jenuh, serta makanan yang dibakar.
  • Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.
  • Hindari konsumsi makanan mentah untuk mengurangi potensi infeksi bakteri.
  • Cuci bahan makanan hingga bersih dengan air mengalir untuk membersihkan kotoran, bakteri, dan sisa pestisida.
  • Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen sesuai saran dan anjuran dari dokter.
  • Lakukan puasa untuk kanker secara rutin untuk menghambat pertumbuhan tumor serta mencegah kerusakan sel yang sehat.

4. Penuhi kebutuhan air putih

Asupan cairan untuk pasien kanker juga harus diperhatikan. Pasalnya, air membantu mengatur suhu tubuh dan menjaga agar sel berfungsi dengan normal.

Mencukupi kebutuhan air juga bisa mencegah dehidrasi akibat diare dan muntah yang kerap muncul sebagai efek samping kemoterapi.

Dikutip dari laman American Cancer Society, wanita dewasa membutuhkan 9 gelas air dan pria dewasa sekitar 13 gelas air setiap hari.

Selain minum air putih, Anda juga dapat memenuhi asupan cairan tubuh dengan mengonsumsi sup, jus buah, dan susu.

5. Biasakan olahraga rutin dan sesuaikan aktivitas

olahraga untuk penyakit jantung

Penderita kanker dianjurkan menjalani pola hidup sehat dengan aktif bergerak dan berolahraga.

Manfaat olahraga untuk penyintas kanker antara lain membantu memperbaiki kualitas tidur, meningkatkan imunitas, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Berolahragalah dengan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. Mulailah aktivitas ini secara perlahan, kemudian tingkatkan seiring waktu.

Hindari olahraga renang jika Anda baru saja menjalani radioterapi atau operasi kanker. Penting untuk menunggu dan merawat luka hingga kering serta pulih sepenuhnya.

Jika Anda ingin kembali bekerja, pastikan jadwal pengobatan kanker tidak terganggu. Mintalah persetujuan dokter dan beri tahu perusahaan tempat Anda bekerja mengenai hal ini.

6. Jaga kesehatan kuku, kulit, dan rambut

Pengobatan kanker akan mengurangi kinerja sistem kekebalan tubuh. Supaya Anda tidak mudah terinfeksi, pastikan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan sebaik mungkin.

Hindari penggunaan pewarna rambut atau produk yang bisa merusak kulit kepala dan membuat kondisi rambut menjadi lebih buruk.

Berhati-hatilah ketika melakukan sesuatu dengan tangan kosong. Jika perlu, pakailah sarung tangan untuk mencegah iritasi dan luka pada kulit.

Pakailah pelembap kulit lebih sering dari biasanya untuk mencegah kulit kering atau gatal. Saat Anda harus keluar rumah, oleskan tabir surya (sunscreen) setiap dua jam sekali.

7. Ketahui cara mengelola stres

Pasien kanker rentan mengalami stres. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko beberapa masalah mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

National Cancer Institute menyebut bahwa stres kronis bisa memperbesar ukuran tumor ganas, mempercepat penyebaran sel kanker, dan menurunkan efektivitas pengobatan.

Hal ini berdampak buruk terhadap kualitas hidup pasien. Maka dari itu, Anda perlu mengelola stres dengan sebaik mungkin melalui pola hidup sehat untuk penderita kanker.

Terdapat banyak cara untuk mengurangi stres, seperti dengan melakukan hobi, terapi relaksasi, olahraga, atau mengikuti konseling. 

Pasien kanker yang kondisinya sehat bahkan diperbolehkan untuk berlibur. Namun, Anda perlu memastikan keamanan diri dan mendapatkan persetujuan dari dokter terlebih dahulu.

8. Minum obat pereda nyeri kanker

Nyeri dapat disebabkan oleh penyakit kanker itu sendiri maupun efek samping pengobatannya.

Dalam penerapan pola hidup sehat untuk penderita kanker, Anda bisa meredakan nyeri dengan minum obat, terapi akupunktur, terapi pijat, maupun kompres dingin atau hangat.

Obat pereda nyeri untuk kanker yang dapat digunakan cukup beragam. Hal ini akan bergantung pada intensitas atau tingkat keparahan nyeri yang dirasakan.

Guna meredakan nyeri ringan hingga sedang, Anda bisa meminum paracetamol atau ibuprofen. Krim yang mengandung lidocaine atau capsaicin juga bisa digunakan.

Sementara untuk nyeri berat, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri golongan opioid yang lebih kuat efeknya, seperti oxycodone, codeine, atau tramadol.

9. Jaga kehidupan intim tetap sehat

konsultasi dokter

Stres dan pengobatan penyakit kanker, termasuk kemoterapi, radioterapi, atau operasi kanker, dapat memperburuk kehidupan intim pasien kanker. 

Kondisi ini dapat menimbulkan efek samping berupa kekeringan dan luka pada vagina, libido rendah, kesulitan ereksi, hingga orgasme kering. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, penderita kanker bisa melakukan hal-hal berikut ini.

  • Tanyakan kepada dokter mengenai kapan waktu aman untuk berhubungan intim selama menjalani pengobatan kanker. Aktivitas ini biasanya aman dilakukan 2–3 hari setelah pengobatan.
  • Gunakan alat kontrasepsi yang aman, seperti pil KB atau kondom. Jangan lupa untuk memakai pelumas dengan persetujuan dokter agar penetrasi tidak terasa sakit.
  • Tingkatkan keintiman Anda dan pasangan dengan aktivitas non-seksual, seperti berpelukan, kelonan (cuddling), atau berciuman dengan pasangan.

Jika hendak merencanakan kehamilan, Anda harus menunggu 2–3 tahun setelah terapi kanker selesai dilakukan. Ini bertujuan untuk mencegah komplikasi kehamilan.

Namun, bila kehamilan tidak memungkinkan, dokter dapat menyarankan Anda untuk mengikuti program bayi tabung atau menjalani transplantasi ovarium.

Dukungan dari tenaga medis dan orang terdekat sangat penting dalam penerapan pola hidup sehat bagi penderita kanker.

Dengan adanya dukungan emosional, Anda akan lebih termotivasi untuk mematuhi pengobatan dan meningkatan kualitas hidup.

Kesimpulan

  • Penderita kanker perlu menerapkan pola hidup sehat untuk mendukung pengobatan dan meringankan gejala yang dirasakannya.
  • Beberapa hal yang harus dilakukan yakni menerapkan pola makan sehat, berolahraga rutin, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan sebaik mungkin.
  • Dukungan tenaga medis dan orang terdekat dapat membantu pasien termotivasi selama menjalani pengobatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lifestyle and well-being after treatment. (2023). Macmillan Cancer Support. Retrieved November 29, 2024, from https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/after-treatment/lifestyle-and-wellbeing-after-treatment

Living well after cancer treatment. (n.d.). American Cancer Society. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/survivorship/be-healthy-after-treatment.html

How much water should I drink? (2019). American Cancer Society. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/latest-news/how-much-water-should-i-drink.html

Mental health: The forgotten impact of cancer. (2020). Cancer Council Victoria. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancervic.org.au/get-support/stories/mental-health-cancer.html

Stress and cancer. (2022). National Cancer Institute. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancer.gov/about-cancer/coping/feelings/stress-fact-sheet

Sleep disorders. (2023). National Cancer Institute. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/sleep-disorders-pdq

Treating cancer pain. (n.d.). Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Retrieved November 29, 2024, from https://www.mskcc.org/cancer-care/diagnosis-treatment/symptom-management/pain-management/treating-pain

Travel tips. (2022). Cancer Research UK. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/practically/travelling-with-cancer/travel-tips

Exercise guidelines for cancer patients. (2023). Cancer Research UK. Retrieved November 29, 2024, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/physically/exercise-guidelines

Should you exercise when you have cancer? (2019). Cleveland Clinic. Retrieved November 29, 2024, from https://health.clevelandclinic.org/should-you-exercise-when-you-have-cancer-2

Is cancer treatment affecting your skin and nails? (2021). Cleveland Clinic. Retrieved November 29, 2024, from https://health.clevelandclinic.org/is-cancer-treatment-affecting-your-skin-and-nails

No appetite during cancer treatment? Try these tips. (2022). Mayo Clinic. Retrieved November 29, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/in-depth/cancer/art-20045046

Tuinman, M. A., Nuver, J., De Boer, A., Looijmans, A., & Hagedoorn, M. (2024). Lifestyle changes after cancer treatment in patients and their partners: A qualitative study. Supportive Care in Cancer, 32(4). https://doi.org/10.1007/s00520-024-08447-w

Li Volti, G., Avola, R., & Vinciguerra, M. (2017). Commentary: Fasting-mimicking diet reduces HO-1 to promote T cell-mediated tumor cytotoxicity. Frontiers in Oncology, 7. https://doi.org/10.3389/fonc.2017.00116

Masri, S., Cervantes, M., & Sassone-Corsi, P. (2013). The circadian clock and cell cycle: Interconnected biological circuits. Current Opinion in Cell Biology, 25(6), 730-734. https://doi.org/10.1016/j.ceb.2013.07.013

Versi Terbaru

10/12/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Apakah Kanker Penyakit Keturunan? Ini Faktanya

Hal-hal yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kanker Ovarium


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan