backup og meta

Serba-Serbi Karsinogen, Senyawa Penyebab Kanker

Serba-Serbi Karsinogen, Senyawa Penyebab Kanker
Serba-Serbi Karsinogen, Senyawa Penyebab Kanker

Selama ini, Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa karsinogen adalah zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Namun, sudah tahukah Anda dari mana zat ini berasal dan bagaimana cara menghindarinya?

Supaya Anda bisa bisa lebih berhati-hati, tanpa khawatir berlebihan, simak informasi mengenai zat yang bersifat karsinogenik berikut.

Apa itu karsinogen?

Karsinogen adalah sebutan untuk senyawa yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker. Zat ini tidak hanya terdapat dalam makanan, tetapi bahan kimia, virus, bahkan obat-obatan dan radiasi untuk pengobatan kanker itu sendiri.

Penyebab kanker memang belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, zat karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh diperkirakan bisa merusak DNA dan memicu pembelahan sel lebih cepat sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.

Contoh zat karsinogen

The International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan karsinogenik menjadi tiga kelompok, yaitu fisik, kimia, dan biologis. Supaya lebih mudah mengenalinya, kenali beberapa contohnya berikut.

1. Fisik

Karsinogen fisik umumnya merusak DNA jika terpapar secara langsung dan dalam jangka waktu panjang.

  • Sinar ultraviolet dari matahari.
  • Radiasi sinar-X dari pemeriksaan radiologi.
  • Radiasi pengion, seperti yang dihasilkan nuklir.
  • Gas radon yang ada di tanah dan batuan.

2. Kimia

Sesuai namanya, jenis karsinogen kimia berikut berasal dari zat-zat kimia tertentu yang bisa masuk ke tubuh melalui makanan, sentuhan kulit, atau udara.

  • Minuman beralkohol.
  • Asap tembakau, termasuk rokok dan vape.
  • Jamur yang mengontaminasi makanan, seperti aflatoksin.
  • Pewarna makanan, seperti rhodamin B dan auramin.
  • Pengawet makanan, seperti formalin, boraks, dan natrium benzoat.
  • Bedak yang mengandung serat asbestiform.

3. Biologis

Berikut adalah beberapa contoh zat karsinogenik biologis yang berasal dari makhluk hidup, seperti virus, bakteri, atau parasit.

  • Helicobacter pylori.
  • Human papillomavirus (HPV).
  • Epstein-barr virus.
  • Human t-cell leukemia virus type 1

Perlu diingat bahwa seseorang yang terpapar zat karsinogen tidak pasti langsung mengalami kanker. Pasalnya, kemampuan karsinogen dalam menyebabkan kanker antar individu bisa berbeda-beda.

Potensi kanker bisa dipengaruhi oleh jumlah paparan, durasi, kesehatan individu yang terpapar, keturunan, dan faktor risiko kanker lainnya.

Karsinogen yang terdapat pada makanan

Di antara berbagai sumber karsinogen, makanan menjadi salah satu yang cukup sering dikhawatirkan. Pada dasarnya, tidak ada makanan yang akan langsung menyebabkan kanker.

Akan tetapi, mengonsumsi daging olahan yang telah melalui pengawetan, fermentasi, atau proses lain yang bertujuan meningkatkan daya simpan memang bisa meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal.

Ultra processed food (UPF), seperti sosis, makanan beku, dan makanan instan juga dinilai bisa meningkatkan risiko kanker.

Pasalnya, makanan-makanan ini tinggi gula dan natrium yang bisa memicu obesitas. Hal inilah yang kemudian bisa meningkatkan risiko kanker.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa makanan gosong bisa memicu kanker karena kandungan senyawa akrilamida.

Meski sampai saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya, Anda sebaiknya tetap menghindari makanan gosong.

Cara mencegah dampak zat karsinogenik

ultra-processed food

Paparan zat karsinogenik mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya. Meski begitu, Anda bisa meminimalkan paparannya dengan berbagai cara berikut.

  • Membaca label dan bahan yang terkandung dalam produk makanan atau kosmetik.
  • Mengikuti petunjuk penggunaan yang benar saat menggunakan bahan kimia di rumah.
  • Menggunakan alat pengaman saat hendak membersihkan rumah dengan bahan kimia tertentu.
  • Membatasi konsumsi daging olahan dan UPF.
  • Mencari tahu cara terbaik mengolah bahan makanan untuk  meminimalkan potensi paparan zat karsinogen.
  • Menggunakan alat pelindung sesuai standar saat bekerja.
  • Memastikan bahwa makanan dan kosmetik yang Anda gunakan terdaftar di BPOM.
  • Menjalani pola hidup sehat.

Bila Anda berisiko tinggi terpapar zat carcinogenic karena alasan tertentu, seperti tuntutan pekerjaan, pertimbangkanlah konsultasi ke dokter secara berkala.

Dengan begitu, dokter bisa memberikan saran pencegahan tambahan sesuai kondisi Anda dan mendeteksi sedini mungkin masalah kesehatan yang ditimbulkan.

Kesimpulan

  • Karsinogen adalah senyawa yang bisa memicu pertumbuhan kanker. Meski begitu, terpapar senyawa karsinogenik bukan berarti Anda pasti terkena kanker.
  • Zat karsinogenik terdapat pada sinar-X pemeriksaan radiologi, minuman beralkohol, asap tembakau, hingga mikroorganisme, seperti Epstein-barr virus dan Helicobacter pylori.
  • Beberapa cara untuk mengurangi paparan zat karsinogenik adalah dengan mengikuti petunjuk penggunaan bahan kimia di yang ada di rumah, membatasi konsumsi daging olahan, dan menjalani pola hidup sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Evidence synthesis and classification branch (ESC). (n.d.). IARC – INTERNATIONAL AGENCY FOR RESEARCH ON CANCER. Retrieved 11 April 2025, from https://www.iarc.who.int/branches-esc/

Determining if something is a carcinogen. (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 11 April 2025, from https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/general-info/determining-if-something-is-a-carcinogen.html

Known and probable human carcinogens. (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 11 April 2025, from https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/general-info/known-and-probable-human-carcinogens.html

Group 1 carcinogens in food – Are you eating them? (2018, October 6). Food and Environmental Hygiene Department 食物環境衞生署. Retrieved 11 April 2025, from https://www.cfs.gov.hk/english/multimedia/multimedia_pub/multimedia_pub_fsf_115_02.html

What you need to know about carcinogens. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 11 April 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/25081-carcinogens

Thomme, G. V. (2023, November 2). 5 foods and drinks linked to cancer. MD Anderson Cancer Center. Retrieved 11 April 2025, from https://www.mdanderson.org/cancerwise/5-foods-and-drinks-linked-to-cancer.h00-159623379.html

Food myths and cancer risk. (2025, April 8). Cancer Research UK. Retrieved 11 April 2025, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/cancer-myths-questions/food-myths

Does burnt toast cause cancer? (2025, January 10). Cancer Research UK. Retrieved 11 April 2025, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/cancer-myths-questions/does-burnt-toast-cause-cancer

Versi Terbaru

11/04/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

9 Cara Ampuh untuk Mencegah Penyakit Kanker Sejak Dini

9 Cara Memberi Dukungan Pada Teman yang Menderita Kanker


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan