Penyakit kanker bisa menyerang bagian tubuh manapun, termasuk lambung dan lapisan perut Anda. Ini ditandai dengan gejala kanker lambung atau perut berupa mulas, perut kembung, dan muntah terus-menerus. Namun, tahukah Anda penyebab kanker lambung atau perut, serta faktor risiko yang meningkatkan kemungkinannya? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab utama penyakit kanker lambung (perut)
Ilmuwan memang telah menemukan berbagai hal yang menjadi faktor meningkatnya risiko kanker lambung (perut). Akan tetapi, penyebab pasti dari penyakit kanker ini tidak diketahui.
Sebagian besar berpendapat, penyebab kanker yang menyerang lapisan perut dan lambung ini adalah mutasi DNA sel. Mutasi membuat DNA yang berisi perintah dan fungsi sel menjadi rusak.
Sel yang harusnya membelah, tumbuh, dan mati dengan normal malah bertindak di luar kendali. Sel-sel tersebut terus membelah dan terus hidup sehingga menimbulkan penumpukan dan akhirnya membentuk tumor.
Munculnya sel kanker ini dapat bermula dari lapisan mukosa, submukosa, otot, jaringan ikat, dan serosa. Awalnya, kanker dimulai di sekitar lapisan paling dalam, yakni mukosa yang seiring waktu menyebar ke lapisan luar.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan kanker lambung
Meski penyebab utamanya tidak ketahui, periset telah menemukan berbagai hal yang bisa meningkatkan risikonya. Adanya risiko ini, membuat seseorang memiliki peluang lebih besar terkena penyakit kanker pada sistem pencernaan.
Setiap jenis kanker memiliki faktor risiko yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya dapat diubah sehingga menurun risikonya, tapi ada juga yang tidak bisa diubah.
Lebih jelasnya, faktor yang menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit kanker pada lambung atau lapisan perut, yaitu:
1. Usia yang bertambah tua dan jenis kelamin pria
Berdasarkan situs American Cancer Society, penyakit kanker lambung dan perut paling sering terjadi pada pria ketimbang wanita. Selain itu, penyakit ini meningkat pesat risikonya pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan umumnya terdeteksi di usia 60 hingga 80an.
Usia menjadi penyebab meningkatnya risiko kanker lambung atau kanker perut ini karena berhubungan dengan kinerja organ, jaringan, dan sel yang juga semakin menurun kesehatannya.
2. Infeksi bakteri H. pylori
Infeksi bakteri bisa menjadi penyebab kanker lambung, salah satunya akibat bakteri H. Pylori. Bakteri Helicobacter pylori, disingkat H. pylori, merupakan bakteri yang hidup pada lapisan lendir pada saluran pencernaan manusia. Koloni bakteri ini sering menggali permukaan lendir pada saluran pencernaan, menimbulkan peradangan dan luka yang menganga.
Luka yang ditimbulkan oleh H. pylori akibat infeksi kronis dilaporkan jadi salah satu faktor penyebab meningkatnya risiko penyakit kanker lambung dan lapisan perut.
Peradangan dan luka akibat infeksi bakteri H. pylori bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel dalam sistem pencernaan Anda. Kerusakan sel dalam waktu yang lama bisa memicu mutasi genetik. Mutasi atau perubahan genetik inilah yang kemudian mengubah sel yang normal menjadi sel kanker.
3. Kebiasaan merokok
Merokok tidak hanya menjadi penyebab meningkatkan risiko kanker paru, tapi juga jenis kanker lain, seperti kanker lambung dan kanker di lapisan perut.
Periset berkesimpulan bahwa ini bisa terjadi karena rokok mengandung zat kimia yang bersifat karsinogenik. Zat kimia yang masuk ke tubuh ini dapat mengalir ke dalam darah, menyebabkan peradangan, yang nantinya bisa memicu sel-sel tubuh bertindak abnormal.
4. Pola makan yang buruk dan obesitas
Pola makan yang buruk sering kali menyebabkan obesitas (berat badan berlebihan). Nah, kedua hal ini nantinya bisa jadi penyebab tingginya risiko kanker lambung atau kanker perut pada seseorang.
Pola makan yang tidak sehat ini meliputi konsumsi makanan pemicu kanker, seperti terlalu sering makan makanan yang dibakar serta ikan dan daging yang diawetkan. Kemudian, waktu dan porsi makan yang tidak tepat juga membuat pola makan semakin buruk.
5. Pernah menjalani operasi di perut
Tingginya risiko kanker lambung juga terlihat pada orang yang pernah menjalani operasi pengangkatan abses di perut. Penyakit kanker ini biasanya berkembang bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.
Meningkatnya risiko ini kemungkinan besar disebabkan oleh lambung yang menghasilkan asam terlalu sedikit, sehingga membuat bakteri penghasil nitrit semakin gencar berkembang biak dan akhirnya memicu kanker.
6. Terdapat masalah kesehatan tertentu
Penyebab meningkatnya risiko kanker lambung dan perut selanjutnya adalah memiliki penyakit lain, yaitu:
- Anemia pernisiosa: Sel di perut yang tidak menghasilkan IF dengan cukup dan menyebabkan kekurangan vitamin B12. Kondisi ini bisa proses produksi sel darah merah menjadi terganggu.
- Menetrier disease: Pertumbuhan lapisan perut berlebih yang menyebabkan adanya lipatan dan kadar asam lambung yang rendah .
- Polip lambung: Benjolan kecil di di lapisan perut, seperti adenomatosa bisa berkembang menjadi kanker.
- Limfoma perut: Jenis limfoma di lambung ini menyebabkan sel-sel di sekitar menjadi abnormal.
- Virus Epstein-Barr (infeksi mononukleosis): Penyakit ini meningkatkan risiko limfoma perut sekaligus kanker perut.
7. Sindroma kanker keluarga
Penyebab tingginya risiko kanker lambung atau kanker perut bisa jadi karena sindroma kanker keluarga, seperti:
- Kanker lambung difus herediter: Orang dengan sindrom ini mewarisi mutasi gen CDH1 sehingga risiko terkena kanker sebesar 70-80% seumur hidupnya.
- Lynch syndrome: Kelainan genetik bawaan pada gen MLH1/MSH2 serta MLH3, MSH6, TGFBR2, PMS1, dan PMS2.
- Familial adenomatous polyposis (FAP): Kondisi yang membuat seseorang rentan memiliki polip di lambung, dinding perut dan usus, yang disebabkan oleh mutasi gen APC.
- Orang yang mewarisi kanker payudara: Orang ini mewarisi mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 yang membuat risiko kanker perut jadi lebih tinggi.
- Li-Fraumeni syndrome: Orang yang mewarisi mutasi gen TP53, sehingga rentan memicu kanker perut di usia muda.
- Peutz-Jeghers syndrome: Sindrom ini menyebabkan tumbuhnya polip di saluran cerna karena adanya mutasi gen STKI. Risiko kanker lain, seperti kanker pankreas, kanker payudara, dan kanker usus besar juga ikut meningkat.
Mengetahui penyebab membantu dokter untuk menentukan pengobatan kanker lambung yang tepat untuk Anda. Mulai dari kemoterapi, operasi pengangkatan tumor di perut, hingga radioterapi. Namun sebelum itu, Anda perlu menjalani serangkaian tes kesehatan terlebih dahulu.
[embed-health-tool-bmi]