Apa itu rhabdomyosarcoma?
Rhabdomyosarcoma adalah jenis kanker yang berkembang di jaringan lunak pada tubuh. Jaringan lunak ini biasanya terdapat di otot penghubung, seperti otot lengan, kaki, dan otot yang terdapat di organ reproduksi.
Kanker ini salah satu jenis sarkoma, yaitu kanker yang terjadi di jaringan pendukung atau penghubung tubuh.
Terdapat dua jenis sarkoma, yaitu sarkoma jaringan lunak dan sarkoma tulang. Rhabdomyosarcoma tergolong dalam sarkoma jaringan lunak.
Kondisi ini dapat terjadi di otot, lemak, pembuluh darah, atau jaringan lunak manapun. Namun, bagian tubuh yang paling umum terdampak oleh sel kanker jenis ini adalah kepala, leher, kantung kemih, vagina, lengan, serta kaki.
Seberapa umumkah rhabdomyosarcoma?
Rhabdomyosarcoma termasuk jenis kanker langka, tapi termasuk jenis sarkoma jaringan lunak yang paling umum terjadi. Kasus kejadian penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak, terutama yang berada di kelompok usia 2 – 6 tahun dan 15 – 19 tahun.
Jenis rhabdomyosarcoma
Melansir American Cancer Society, rhabdomyosarcoma terbagi menjadi beberapa jenis di bawah ini.
1. Rhabdomyosarcoma embrional
Kondisi ini merupakan yang paling umum terjadi, terutama pada anak-anak berusia 6 tahun ke bawah. Biasanya, bagian tubuh yang paling sering terkena kanker jenis ini adalah leher dan kepala.
Terkadang, jaringan-jaringan pada mata juga dapat terdampak oleh sel kanker embrional. Kondisi ini disebut dengan rhabdomyosarcoma orbital.
Bagian tubuh lain yang sering juga ditemukan sel-sel kanker embrional yaitu organ reproduksi, seperti kanker vagina, kanker rahim, kanker kandung kemih, serta kanker prostat.
Salah satu subtipe dari kanker jenis embrional yaitu sarcoma botryoide. Jenis tumor ini muncul secara berkelompok dalam satu tempat, dan biasanya ditemukan di hidung, mata, atau vagina.
Kanker jenis embrional ini umumnya mudah menyebar ke jaringan-jaringan sekitar.
2. Rhabdomyosarcoma alveolar
Jenis alveolar lebih umum terjadi pada anak-anak yang sudah lebih besar, serta pasien yang memasuki masa pubertas.
Sel kanker biasanya ditemukan di lengan, kaki, dada, atau perut. Namun, sel kanker jenis alveolar berkembang lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis embrional. Maka dari itu, kanker jenis ini membutuhkan penanganan medis yang jauh lebih intensif.
3. Rhabdomyosarcoma anaplastik (pleomorfik)
Kanker jenis anaplastik atau pleomorfik sangat jarang terjadi. Kasus kejadiannya lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.
Gejala rhabdomyosarcoma
Penyakit kanker ini dapat berkembang di bagian tubuh mana saja. Oleh karena itu, gejalanya dapat bervariasi pada masing-masing penderita.
Selain itu, kemunculan gejala juga bergantung pada lokasi, ukuran, dan tingkat keparahan tumor yang berkembang.
Di bawah ini gejala rhabdomyosarcoma yang umum terjadi.
- Kanker pada jaringan lunak mata: mata berair, mata terasa sakit, atau menyembul.
- Kanker pada jaringan lunak hidung dan tenggorokan: hidung tersumbat, mimisan, atau suara berubah, atau hidung mengeluarkan ingus dan nanah.
- Kanker pada jaringan lunak saluran kelamin atau kemih: sakit perut, benjolan dalam perut yang bisa diraba, sulit buang air kecil, dan urine berdarah.
- Kanker pada jaringan lunak tangan dan kaki: benjolan keras di lengan atau kaki. Kanker ini terus menyebar, terutama ke paru-paru, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening.
Beberapa gejala lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda harus segera ke dokter jika mengalami kondisi berikut.
- Benjolan yang tidak kunjung hilang atau bengkak di bagian tubuh.
- Mata menyembul atau kelopak mata membengkak.
- Sakit kepala dan mual.
- Sulit buang air kecil atau gangguan di dalam pergerakan usus.
- Darah di dalam urine.
- Pendarahan dari hidung, tenggorokan, vagina, atau dubur.
- Salah satu skrotum membesar.
Apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala kanker yang disebutkan di atas, jangan tunda waktu lagi untuk memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab rhabdomyosarcoma
Umumnya, sel kanker berkembang akibat adanya mutasi genetik di dalam sel tubuh manusia. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari mutasi genetik yang menimbulkan sel kanker.
Pada kondisi yang normal, sel tubuh akan berkembang, mereplikasi, dan mati pada kecepatan tertentu. Kondisi ini diatur oleh gen yang disebut dengan onkogen dan gen penekan tumor.
Apabila salah satu atau kedua gen tersebut mengalami mutasi, akan terjadi pertumbuhan sel tubuh yang tidak terkendali. Akibatnya, sel yang bermutasi tidak dapat mati dan menumpuk, sehingga tumor dapat terbentuk.
Sel kanker tersebut dapat berpindah ke jaringan-jaringan tubuh sekitar, atau bahkan bergerak menuju organ tubuh lain. Kondisi ini dinamakan dengan metastasis.
Ada kemungkinan sel kanker pada jaringan lunak muncul di area yang sebelumnya pernah terpapar radiasi, misalnya radioterapi untuk pengobatan kanker jenis lain.
Selain itu, para ahli juga meyakini bahwa paparan zat kimia juga meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan sel kanker di dalam tubuhnya.
Faktor risiko rhabdomyosarcoma
Berikut faktor risiko yang dapat memicu seseorang terkena rhabdomyosarcoma.
1. Usia
Meski penyakit ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, kasus kejadiannya lebih banyak ditemukan pada pasien anak-anak di bawah 10 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan remaja dan orang dewasa juga dapat mengidap penyakit ini.
2. Jenis kelamin
Angka kejadian penyakit ini sedikit lebih banyak terjadi pada pasien jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan.
3. Faktor keturunan
Kondisi bawaan tertentu meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit ini, termasuk beragam kelainan genetik yang membuat orang lebih rentan menderita kanker ini di bawah ini.
Dikenal juga dengan penyakit von Recklinghausen, penyakit ini menimbulkan tumbuhnya beberapa tumor saraf dalam satu waktu. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penderita untuk mengidap rabdomiosarkoma.
Sindrom ini sangat jarang terjadi. Anak-anak yang menderita sindrom ini memiliki tinggi dan berat badan di bawah rata-rata, serta kepala yang cenderung lebih besar dari ukuran normal.
Sindrom ini merupakan kondisi di mana anak tumbuh dengan tinggi badan yang kurang, memiliki cacat pada jantung, serta cenderung lambat dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya.
Diagnosis rhabdomyosarcoma
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang Anda derita, gejala yang Anda alami, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek adanya benjolan di bagian tubuh tertentu.
Jika dokter mencurigai adanya kanker atau jenis tumor lainnya, Anda akan diminta menjalani tes-tes lain di bawah ini.
1. CT scan
CT scan menggabungkan foto-foto x-ray yang diambil dari berbagai sudut, sehingga jaringan-jaringan lunak seperti otot dapat terlihat dengan jelas.
Melalui tes ini, dokter dapat melihat tumor secara detail, hingga mendeteksi ukuran serta persebarannya di dalam tubuh.
2. MRI scan
Prosedur ini menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan foto dengan detail yang lebih baik dari x-ray atau CT scan. MRI juga dapat menunjukkan struktur otot, lemak, dan jaringan-jaringan penghubung secara lebih mendalam.
3. Scan tulang
Tes ini dapat membantu dokter melihat apakah sel-sel kanker telah menyebar hingga ke tulang. Dokter akan menyuntikan cairan radioaktif ke dalam darah Anda, yang kemudian akan berpindah menuju tulang.
Dengan kamera khusus, cairan tersebut dapat terdeteksi, sehingga foto dari kerangka tulang Anda dapat dihasilkan.
4. USG
Tes USG dilakukan dengan menggunakan gelombang suara yang dapat menghasilkan gambar organ dalam tubuh Anda.
Bagaimana cara mengobati rhabdomyosarcoma?
Berikut ini pengobatan kanker jenis rhabdomyosarcoma yang umumnya dijalani.
1. Operasi pengangkatan sel kanker
Pembedahan merupakan langkah pertama pengobatan kanker yang belum menyebar. Ini bisa dilakukan dengan mengangkat sel kanker di jaringan, atau dengan jaringan lain di sekitar yang juga terkena kanker.
Selama operasi, kelenjar getah bening di dekatnya mungkin dibiopsi untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke area ini, terutama jika:
- tumor utama berada di dekat testis pada anak laki-laki yang berusia 10 tahun atau lebih, serta
- tumor utama ada di lengan atau tungkai.
Beberapa jenis operasi mungkin perlu dilakukan oleh ahli bedah khusus. Contoh: pengangkatan tumor di daerah kepala dan leher mungkin memerlukan tim bedah dengan ahli bedah THT, ahli bedah plastik, ahli bedah maksilofasial, dan ahli bedah saraf.
Jika tumor berukuran besar atau berada di tempat di mana pengangkatan sepenuhnya akan menyebabkan masalah lain, maka pembedahan mungkin ditunda dulu. Pasian akan diminta untuk menjalani kemoterapi atau radioterapi lebih dahulu.
2. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi dengan menggunakan obat-obatan untuk mengobati kanker. Obat-obat tersebut masuk ke aliran darah dan masuk ke seluruh tubuh untuk menghancurkan sel kanker.
Hal ini membuat kemoterapi berguna untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain, meskipun sel tersebut tidak terlihat.
Kadang, pengobatan ini dilakukan untuk mengecillkan tumor sebelum operasi dilakukan. Di bawah ini beberapa kombinasi obat kemoterapi yang digunakan untuk menyembuhkan rhabdomyosarcoma.
- VA: vincristine dan dactinomycin.
- VAC: vincristine, dactinomycin, dan cyclophosphamide.
- VAC/VI: vincristine, dactinomycin, dan cyclophosphamide atau dengan vincristine and irinotecan.
3. Radioterapi
Radioterapi yaitu pengobatan kanker dengan mengandalkan radiasi. Fungsinya sama dengan kemoterapi yakni membunuh sel kanker sekaligus mengencilkan ukuran tumor.
Biasanya terapi radiasi diberikan pada setiap area kanker, setelah 6 sampai 12 minggu menjalani kemoterapi.
Kecuali, ketika kanker ada di lapisan otak dan telah tumbuh menjadi tulang tengkorak atau ke sumsum tulang belakang, pengobatan ini dilakukan bersamaan dengan kemoterapi.
Pencegahan rhabdomyosarcoma
Tidak ada tindakan pencegahan yang terbukti ampuh untuk mencegah kanker rhabdomyosarcoma pada anak-anak.
Akan tetapi, pada orang dewasa risiko dari penyakit ini bisa diturunkan, yakni dengan menerapkan gaya hidup seperti berikut ini.
- Berhenti merokok dan menghindari asap rokok di sekeliling Anda.
- Jaga berat badan tetap ideal dengan tetap aktif dan rajin olahraga.
- Konsumsi makanan sehat bergizi yang kaya antioksigen untuk menjaga sel tubuh tetap sehat yakni dengan meningkatkan asupan buah, sayuran, biji-bijian, atau kacang-kacangan.
[embed-health-tool-bmi]