Pernahkah Anda melihat jamur kecil berwarna putih kekuningan yang bentuknya seperti lidi bertopi? Jamur yang berbentuk unik asal Jepang ini dikenal dengan jamur enoki. Sebuah studi di Jepang menemukan bahwa jamur enoki memiliki potensi untuk untuk mencegah penyakit kanker. Benar apa tidak, ya? Simak ulasannya berikut ini.
Potensi jamur enoki untuk mencegah kanker
Jamur enoki (jamur emas atau jamur enokishitake) memiliki nama latin Flammulina velutipes atau Flammulina populicola. Jamur enoki biasa tumbuh pada musim dingin di dekat pohon konifer (pohon berdaun jarum) yang sudah mati.
Selain tumbuh di alam liar, jamur ini juga dibudidayakan oleh para petani. Hanya saja, jamur ini memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung tempat jamur ini tumbuh.
Jamur yang tumbuh di alam liar terlihat lebih pendek dan bertopi lebih besar, sementara yang dibudidayakan oleh petani ukurannya lebih panjang, berwarna kecokelatan, dengan topi yang sedikit lebih kecil.
Jamur enoki menjadi salah satu jamur yang menawarkan banyak zat gizi. Dalam 100 gram jamur enoki kering, kandungan nutrisinya meliputi:
- 37 kalori,
- 2,7 gram protein,
- 2,7 gram serat, dan
- sejumlah vitamin dan mineral seperti 0,35 gram tiamin, 10,9 gram asam pantotenat, 61 mg niasin, 1,67 mg riboflavon, 14 mg kalsium, o,61 tembaga, 8,3 mg zat besi, 3.100 kalium, 54 mg, dan 19 mg natrium.
Selain itu, jamur enoki juga kaya dengan antioksidan seperti ergothioneines serta serat larut yang efektif dalam mengurangi jumlah kolesterol jahat, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Selain dimanfaatkan sebagai makanan, jamur enoki adalah jamur pertama yang diteliti nutrisinya untuk mencegah penyakit kanker. Penelitian awal dilakukan oleh Dr. Tetsuke Ikekawa, seorang ahli epidemiologi dari Research Institute of the National Cancer Center di Tokyo, Jepang pada tahun 1989.
Dari penelitian tersebut Dr. Tetsuke Ikekawa melihat bahwa tingkat kematian akibat penyakit kanker di Prefektur Nagano, Jepang berkurang, bahkan menjadi lebih sedikit dibandingkan wilayah lainnya. Ikekawa menduga bahwa Nagano adalah pusat budidaya jamur enoki sehingga tingkat konsumsi jamur enoki juga lebih tinggi.
Kemudian, penelitian selanjutnya menemukan bahwa fakta pada jamur enoki mengandung dua senyawa yang terikat dengan protein, yaitu proflamin dan flammulin. Setelah diuji, kedua senyawa ini menunjukkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dalam melawan kanker melanoma dibanding jamur ekor kalkun.
Penelitian lain yang diterbitkan pada jurnal ilmiah Immunology menunjukkan bahwa ekstrak jamur enoki dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tikus yang terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV), yaitu penyebab utama penyakit kanker serviks. Selain itu, kandungan tiga beta glukan unik pada jamur enoki yaitu galaktosa, fukosa, dan mannosa juga dapat mendukung sel-sel kekebalan tubuh.
Banyaknya penelitian saat ini memang menunjukkan adanya potensi jamur enokishitake dalam mencegah penyakit kanker. Namun, perlu penelitian lebih lanjut pada manusia mengenai seperti apa dan seberapa banyak konsumsi jamur yang dapat menurunkan tingkat kematian akibat kanker.
Untuk mencegah kanker tak hanya makan jamur enoki
Kanker merupakan penyakit yang pada sebagian besar kasus tidak diketahui penyebabnya. Gejala kanker pun bervariasi, tergantung pada jaringan maupun organ yang diserang. Namun, tanpa pengobatan kanker yang tepat, sel kanker bisa menyebar dan merusak fungsi organ maupun jaringan. Itulah sebabnya, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Kabar baiknya, cara mencegah penyakit kanker tidak hanya dengan makan jamur. Ada banyak cara lain yang bisa membantu menurunkan risiko terjadinya kanker di kemudian hari seperti di bawah ini.
1. Berhenti merokok
Rokok mengandung beragam zat kimia yang bisa menyebabkan peradangan pada tubuh sehingga bisa saja memicu sel-sel tubuh menjadi abnormal. Oleh karena itu, Anda bisa mencegah penyakit tersebut dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok di sekitar.
2. Konsumsi makana sehat bergizi
Selain jamur enoki, pilihan makanan lainnya untuk membantu mencegah kanker adalah buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Jadi, kurangi makanan kemasan atau cepat saji dan sebaliknya perbanyak makanan sehat yang kaya gizi.
3. Jaga berat badan dan aktif bergerak
Obesitas menjadi salah satu faktor peradangan yang juga bisa memicu sel-sel menjadi abnormal. Agar faktor risiko kanker ini bisa Anda kurangi, mulailah dengan menjaga pola makan dan sesuaikan aktivitas harian Anda, termasuk rutin olahraga.
Selain cara-cara di atas, beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker kulit atau kanker serviks bisa dicegah dengan mengurangi paparan sinar matahari di siang hari pada kulit, mengikuti vaksinasi hepatitis dan vaksinasi HPV. Terakhir, jangan lupa untuk mengecek kesehatan tubuh secara rutin.
[embed-health-tool-bmi]