backup og meta

Tumor Hati

Tumor Hati

Tumor hati atau tumor hepatik merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Apakah kondisi ini dapat membahayakan jiwa? Yuk, pahami lebih dalam seputar tumor hati untuk mengetahui langkah pencegahannya sejak dini!

Apa itu tumor hati?

Tumor hati adalah jaringan abnormal yang tumbuh di dalam hati akibat pembelahan sel hati yang tidak terkendali.

Jaringan abnormal yang juga disebut tumor hepatik ini dapat bersifat ganas (kanker) maupun jinak (nonkanker).

Bila bersifat nonkanker, tumor tidak menyebar ke area tubuh lain. Oleh karenanya, kebanyakan pasien tidak merasakan gejala maupun berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius.

Sebaliknya, tumor yang bersifat kanker dapat berakibat fatal dan membahayakan jiwa. Ini karena sel kanker dapat tumbuh tanpa terkendali, menyebar, merusak pembuluh darah, dan mengganggu keseimbangan kimia tubuh.

Jenis-jenis tumor hati

Tumor yang terbentuk pada hati dapat dibedakan ke dalam kategori berikut.

1. Tumor hepatik nonkanker

  • Hemangioma. Pertumbuhan jaringan nonanker yang terbentuk karena kumpulan pembuluh darah abnormal. Perawatan biasanya tidak diperlukan. Namun terkadang, bayi dengan hemangioma hati yang besar memerlukan pembedahan untuk mencegah pembekuan darah dan gagal jantung.
  • Adenoma hepatoseluler. Tumor jinak ini terkait dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Sebagian besar tumor ini tidak terdeteksi dan jarang menjadi kanker. Terkadang, adenoma akan pecah dan berdarah ke dalam rongga perut sehingga memerlukan pembedahan.

2. Tumor hepatik ganas

  • Karsinoma hepatoseluler (HCC). Jenis kanker hati yang paling umum. Lebih sering terjadi pada pria dan biasanya didiagnosis pada orang berusia 50 tahun atau lebih, terpapar infeksi hepatitis B dan C, serta memiliki riwayat sirosis hati kronis dan alkoholisme. 
  • Hepatoblastoma. Tumor hati ganas yang sebagian besar terjadi pada anak-anak berusia kurang dari lima tahun. Kanker ini berasal dari sel-sel hati yang belum matang dan mengganggu fungsi normal hati.

Tanda dan gejala tumor hati

donor hati

Tumor hepatik nonkanker biasanya tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini sering kali tidak diketahui dan baru terdiagnosis ketika melakukan pemeriksaan kesehatan untuk masalah kesehatan lain. 

Sementara pada kasus tumor hati ganas, akan muncul ciri-ciri yang umumnya berupa:

  • nyeri perut,
  • penurunan berat badan,
  • mual,
  • muntah,
  • adanya benjolan besar di bagian atas perut bagian kanan,
  • demam,
  • jaundice (kulit dan sklera mata menguning), serta
  • gatal pada tubuh.

Berdasarkan buku berjudul LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury, kanker hati yang menyebabkan jaundice dan penyumbatan saluran empedu dapat menimbulkan kelelahan dan sakit perut yang parah. 

Bila sudah terjadi ruptur hati (pecahnya hati), pasien dapat mengalami penurunan tekanan darah secara drastis. 

Setiap orang yang mengalami tumor hati dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin mengeluhkan gejala yang tidak disebutkan di atas.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami sakit perut, gejala kanker hati atau tumor jinak di hati yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera. 

Penyebab tumor hati

Tumor terbentuk akibat pembelahan dan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Sel-sel baru dibuat untuk menggantikan sel-sel yang lebih tua atau untuk menjalankan fungsi-fungsi baru. 

Sel-sel yang rusak atau tidak lagi dibutuhkan akan mati untuk memberi ruang bagi sel-sel pengganti yang sehat. Jika keseimbangan pertumbuhan dan kematian sel terganggu, tumor dapat terbentuk.

Penyebab tumor hati yang ganas terkadang tidak diketahui secara pasti. Namun, para pakar kesehatan meyakini bahwa kondisi ini terjadi karena adanya mutasi DNA sel. 

DNA sel berisi serangkaian perintah bagi sel untuk membelah, tumbuh, dan mati. Jika perintahnya kacau, sel dapat membelah tanpa kendali dan sel yang rusak tidak mati.

Akibatnya, terjadi penumpukan sel yang membentuk tumor ganas. Tumor yang berkembang menjadi kanker pun dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh.

Faktor risiko tumor hati

Semua orang dapat terkena tumor hepatik. Akan tetapi, risikonya akan lebih besar jika Anda memiliki kondisi berikut.

  • Kecanduan alkohol (alkoholisme) karena alkohol dapat merusak sel-sel hati.
  • Mengidap sirosis hati kronis.
  • Terinfeksi virus hepatitis B dan hepatitis C.
  • Sering terpapar zat kimia yang memicu kanker (karsinogenik), misalnya benzena. 
  • Memiliki anggota keluarga yang mengidap tumor hati.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, contohnya steroid androgenik atau estrogen jangka panjang.

Diagnosis tumor hati

Dalam menegakan diagnosis tumor hepatik, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengamati riwayat kesehatan pasien.

Selain itu, dokter akan meminta pasien untuk menjalani serangkaian tes kesehatan seperti berikut.

  • Tes fungsi hati untuk menentukan apakah hati berfungsi dengan baik.
  • USG perut untuk melihat organ dalam perut, seperti hati, limpa, dan ginjal, serta menilai aliran darah melalui berbagai pembuluh darah.
  • CT atau CAT scan untuk melihat gambar terperinci dari setiap bagian tubuh, termasuk tulang, otot, lemak, dan organ. Pemindaian CT lebih terperinci daripada sinar-X umum.
  • Angiografi hepatik untuk pembuluh darah yang mengalirkan darah ke hati.
  • Biopsi hati, yakni pengambilan jaringan dari hati sebagai sampel untuk diperiksa dengan mikroskop. 

Pengobatan tumor hati

Tumor hepatik jinak yang terdeteksi lebih dini dan tidak menimbulkan gejala biasanya tidak memerlukan perawatan. 

Bila diperlukan tindakan lanjutan, dokter biasanya akan memilih perawatan berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti usia, riwayat kesehatan, dan stadium kanker hati

Berikut beberapa pengobatan kanker hati atau tumor hati jinak yang biasanya direkomendasikan dokter.

1. Operasi

Dokter mungkin menyarankan operasi pengangkatan tumor dan sebagian kecil jaringan hati sehat yang mengelilinginya.

Prosedur ini dilakukan pada pasien kanker liver dengan tumor berukuran kecil dan fungsi hati yang baik.

Tumor hepatik ganas juga dapat ditangani dengan prosedur transplantasi hati. Hati yang sudah rusak akan diganti dengan hati yang sehat.

2. Radioterapi

Bila tumor hati bersifat kanker, radioterapi dapat menjadi salah satu pilihan pengobatan. Terutama jika perawatan lain tidak membantu.

Penggunaan sinar X dan proton pada pengobatan ini dapat mengecilkan tumor sekaligus menghancurkan sel kanker. Untuk kanker hati stadium lanjut, terapi radiasi dapat membantu mengendalikan gejala.

3. Kemoterapi

Kemoterapi berfokus pada penggunaan obat-obatan. Biasanya, pengobatan dilakukan untuk mengobati tumor ganas stadium lanjut.

Penggunaan obat dapat mengganggu siklus pertumbuhan sel kanker sehingga sel-sel kanker terbunuh. 

4. Diet 

Selain pengobatan di atas, dokter dan ahli gizi akan meminta Anda menjalani diet khusus. Dalam diet ini, dokter memberikan rekomendasi makanan serta pantangan bagi pasien kanker hati.

Biasanya pasien diminta mengurangi konsumsi makanan kemasan, makanan cepat saji, atau makanan tinggi gula. Sebagai gantinya, asupan buah dan sayur perlu ditingkatkan.

Pencegahan tumor hati

fibrosis hati atau fibrosis liver

Anda dapat mencegah tumor maupun kanker hepatik dengan menurunkan berbagai faktor risikonya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan.

  • Membatasi atau berhenti minum alkohol.
  • Mendapatkan vaksin hepatitis.
  • Menggunakan obat-obatan sesuai dengan saran dokter.
  • Tidak bergonta-ganti pasangan menggunakan kondom saat berhubungan seks untuk mencegah penularan virus hepatitis.
  • Menjaga berat badan tetap ideal dan berhenti merokok. 
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan tubuh secara rutin.

Jika Anda masih membutuhkan informasi lebih dalam seputar masalah kesehatan ini, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. 

Kesimpulan

  • Tumor hati adalah jaringan abnormal yang tumbuh di dalam hati akibat pembelahan sel hati yang tidak terkendali. Tumor hati dapat bersifat ganas (kanker) dan jinak (nonkanker).
  • Penyakit ini diduga terjadi karena adanya mutasi pada DNA sel hati sehingga sel hati tumbuh secara tidak terkendali.
  • Tumor hati jinak mungkin tidak membutuhkan pengobatan. Akan tetapi, tumor ganas mungkin perlu diatasi dengan operasi, radioterapi, atau kemoterapi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Liver cancer – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2024). Mayo Clinic. Retrieved 22 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-cancer/diagnosis-treatment/drc-20353664

Liver Tumors. (n.d.). John Hopkins Medicine. Retrieved 22 October 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/liver-tumors

Types of Cancerous and Noncancerous Liver Tumor. (2021). Saint John’s Cancer Institute. Retrieved 22 October 2024, from https://www.saintjohnscancer.org/gastrointestinal/conditions-we-treat/liver-cancer/types-of-liver-cancer/

Tumor. (2021). MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 22 October 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/001310.htm

Liver Tumors. (2019). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Retrieved 22 October 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548322/

Versi Terbaru

04/11/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengenal Tumor Saraf yang Bisa Berbahaya Jika Dibiarkan

SGOT dan SGPT Tinggi, Pastikah Menandakan Penyakit Hati?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/11/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan