Untuk memenuhi kebutuhan protein dan karbohidrat, pilih ikan, daging tanpa lemak, oatmeal, beras merah, atau ubi jalar. Selain menambah serat, makanan tersebut juga membantu tubuh untuk mengontrol kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, batasi penggunaan garam dengan memperbanyak rempah-rempah pada masakan.
2. Cukupi asupan air putih
Minum air putih penting untuk jantung, apalagi ketika berpuasa. Oleh karena itu, penderita sakit jantung harus memastikan cukup minum air selama menjalankan puasa untuk menghindari dehidrasi, sekaligus membantu jantung berfungsi optimal.
Sedikit minum air membuat cairan tubuh terbatas dalam melarutkan garam dalam darah. Tingginya kandungan garam akan membuat darah menjadi semakin kental. Akibatnya, volume darah secara keseluruhan akan berkurang.
Jika volume darah Anda menurun, jantung kemudian akan bekerja lebih keras lagi untuk menutupi kekurangan tersebut. Kondisi ini bisa memperburuk sakit jantung yang ada.
Oleh karena itu, selalu biasakan untuk minum minimal 8 gelas air putih meski Anda sedang puasa. Trik sederhananya ikuti panduan 2-4-2 atau 2 gelas saat sahur, 4 gelas ketika buka puasa (2 gelas sehabis ta’jil dan 2 gelas sehabis tarawih), dan 2 gelas air putih sebelum tidur.
Pengecualian untuk pasien gagal jantung yang tidak boleh minum lebih dari 6 gelas per hari. Untuk mencegah dehidrasi pada siang hari, minum obat diuretik pada malam hari karena produksi urine menjadi lebih banyak saat itu.
3. Jangan lupa istirahat
Aturan penting untuk penderita jantung yang menjalankan puasa adalah cukup istirahat. Pasien harus mengubah jadwal tidurnya karena harus bangun lebih awal untuk sahur. Jadi, sangat dianjurkan untuk pasien tidur lebih awal.
Meskipun istirahat itu penting, bukan berarti seharian berpuasa membuat pasien jadi bermalas-malasan. Jika kondisi tubuh cukup fit, tidak apa untuk melanjutkan aktivitas dan olahraga yang aman untuk pasien penyakit jantung.
Namun, pada pasien yang sedang menjalani rehabilitasi jantung dan berpuasa, sebaiknya hindari aktivitas fisik seperti olahraga. Ini karena aktivitas tersebut berisiko menyebabkan dehidrasi dan kadar gula darah rendah. Alihkan aktivitas fisik dengan melakukan gerakan peregangan sederhana.
4. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin
Penting untuk rutin periksa ke dokter di sepanjang bulan Ramadan untuk mengetahui perkembangan kondisi Anda, terutama untuk cek tekanan darah dan irama atau detak jantung. Dengan begitu, dokter bisa mengawasi kesehatan Anda dan Anda bisa menjalankan puasa dengan aman.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar