Salah satu obat yang banyak menjadi andalan bagi orang-orang yang mengharapkan performa lebih kuat dan tahan lama saat berhubungan intim adalah Viagra. Secara medis, obat ini dikenal dengan istilah obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5). Dengan obat ini, ereksi bisa bertahan lebih lama. Namun, apakah aman jika pasien penyakit jantung minum Viagra untuk meningkatkan gairah seksnya? Yuk, lihat jawaban ahli berikut ini.
Apakah Viagra aman untuk pasien penyakit jantung?
Penyakit jantung (kardiovaskuler) diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan seksual, seperti disfungsi ereksi sebesar 50 hingga 60 persen. Kondisi ini menyebabkan penurunan gairah seks, karena penis tidak mampu mencapai atau bertahan untuk ereksi lebih lama.
Ironisnya, penggunaan obat sakit jantung juga turut memperparah kondisi tersebut. Ditambah dengan stres dan depresi, tidak jarang membuat kualitas kehidupan seks penderita penyakit jantung semakin menurun. Itulah alasan beberapa orang dengan penyakit jantung terbesit untuk menggunakan Viagra.
Namun, banyak yang mempertanyakan apakah aman Viagra untuk orang dengan masalah jantung?
Pada dasarnya, obat kuat seperti Viagra, Levitra, atau Cialis adalah obat yang tidak ditujukan untuk bersenang-senang dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Tanpa resep dokter, seharusnya Anda tidak bisa mendapatkan obat jenis ini dari mana pun.
American College of Cardiology menjawab kekhawatiran pasien penyakit kardiovaskuler terkait penggunaan Viagra lewat studi yang dilakukan periset dari Karolinska Institutet di Stockholm.
Hasilnya menunjukkan pria yang minum obat kuat, setelah mengalami serangan jantung memiliki risiko kematian akibat gagal jantung lebih rendah, ketimbang pria yang tidak minum obat tersebut.
“Jika Anda memiliki kehidupan seks aktif setelah serangan jantung, mungkin aman untuk menggunakan obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5),’ tutur Daniel Peter Andersson, MD, PhD, seorang anggota dari studi tersebut.
Lantas, apakah alasan yang membuat Viagra aman untuk pasien penyakit jantung? Periset menjelaskan bahwa menurunnya risiko kematian dilatarbelakangi oleh peningkatan kualitas seks pada pasien penyakit kardiovaskuler.
Pasalnya, kehidupan seks yang sehat menggambarkan keintiman dan kepuasaan yang tinggi antar pasangan dalam menjalin hubungan. Apalagi, seks juga memberikan manfaat untuk jantung, seperti mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan menguatkan otot-otot jantung.
Selain itu, obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5) kemungkinan memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah di ventrikel kiri, sehingga tidak membebani fungsi jantung dalam memompa darah.
Walaupun aman, pasien penyakit jantung tidak boleh sembarangan menggunakan Viagra. Anda boleh menggunakan obat kuat ini jika dokter memberikan lampu hijau.
Efek samping Viagra yang perlu diwaspadai penderita penyakit jantung
Meskipun pertanyaan seputar apakah Viagra itu aman untuk pasien penyakit jantung sudah terjawab, tidak semua pasien bisa menggunakan obat ini.
Sama seperti obat pada umumnya, Viagra juga menimbulkan efek samping, di antaranya:
- Sakit kepala
- Sakit perut hingga rasa mulas
- Badan yang terasa hangat
- Hidung tersumbat
- Gangguan penglihatan
- Sakit punggung
- Kehilangan pendengaran
- Gangguan pencernaan
Oleh karena itu, obat ini harus digunakan secara hati-hati alias sesuai dengan anjuran dokter. Pada beberapa orang, efek samping Viagra mungkin lebih rentan terjadi. Ini karena tubuh memberikan respons terhadap obat secara berbeda.
Jika pasien penyakit jantung berisiko mengalami efek samping setelah minum Viagra, penggunaan obat sebaiknya diurungkan. Dokter akan merekomendasikan cara yang lebih aman untuk meningkatkan kehidupan seks pada pasien penyakit kardiovaskuler.
Lalu, apakah hanya kondisi ini saja yang membuat pasien penyakit jantung tidak aman untuk menggunakan Viagra? Ternyata, pasien yang diresepkan obat dengan kandungan nitrat, sebaiknya juga menghindari penggunaan obat kuat ini.
Beberapa obat penyakit jantung, ada yang mengandung nitrat seperti nitrogliserin. Guna mengurangi gejala penyakit jantung, nitrogliserin memiliki efek untuk memperlebar pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah akan berdampak pada rendahnya tekanan darah.
Pengendalian atau penurunan tekanan darah ini sangat penting untuk mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi), yaitu salah satu pemicu dan penyebab penyakit jantung semakin bertambah parah. Maka dari itu, obat penyakit jantung dengan nitrogliserin bertugas untuk menurunkan tekanan darah.
Di sisi lain, obat kuat sildenafil dengan merek dagang Viagra memiliki efek memperlebar pembuluh darah. Sasaran utamanya adalah pembuluh darah kapiler di sekitar penis.
Dengan melebarnya pembuluh darah kapiler di area penis, maka ereksi pun dapat terjadi secara sempurna dan membuatnya tahan lama. Akan tetapi, pelebaran pembuluh darah juga terjadi di area lain selain penis.
Inilah yang menyebabkan efek samping viagra pada orang dengan penyakit jantung cukup berbahaya. Kedua efek obat ini akan saling bereaksi, sehingga akan menurunkan tekanan darah secara ekstrim. Penurunan tekanan darah yang signifikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan bahaya, bahkan bisa berujung pada kematian.
Maka dari itu, hindari penggunaan kedua obat secara bersamaan dalam rentang waktu 48 jam. Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai disfungsi ereksi yang Anda alami dan obat-obatan yang Anda gunakan ketika melakukan perawatan penyakit jantung.
Tips aman tingkatkan kehidupan seks bagi penderita penyakit jantung
Anda yang punya penyakit jantung tidak bisa menentukan sendiri, apakah Viagra itu aman atau tidak untuk diminum. Jadi, Anda wajib untuk konsultasi lebih lanjut pada dokter.
Jika tidak aman, Anda tidak perlu khawatir karena ada banyak cara sehat untuk menghidupkan kembali gairah seks. Ahli kesehatan menyarankan beberapa caranya berikut ini.
- Perbaiki pola makan dengan memilih makanan yang sehat untuk jantung.
- Hindari kebiasaan yang memperparah gejala penyakit jantung seperti sesak napas atau nyeri dada, mulai dari berhenti merokok dan membatasi alkohol.
- Perbaiki pola tidur, rajin olahraga, dan lebih aktif bergerak.
- Pertimbangkan untuk menggunakan mainan seks atau foreplay.
- Lakukan konsultasi dengan pasangan pada pakar seks dan dokter yang menangani kondisi Anda.
[embed-health-tool-heart-rate]