backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Pilihan Susu yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 04/06/2024

5 Pilihan Susu yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Tak sedikit penderita kolesterol tinggi yang enggan mengonsumsi susu karena takut kadar kolesterolnya akan semakin tinggi. Padahal, ini tergantung jenis susu yang Anda konsumsi. Apa saja jenis susu yang baik untuk penderita kolesterol tinggi? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pilihan susu yang aman untuk penderita kolesterol tinggi

Susu sapi memang tinggi kalori dan kolesterol, tetapi juga menjadi sumber zat gizi lain yang baik untuk mendukung fungsi tubuh, seperti protein, kalsium, dan vitamin D.

Pada dasarnya, penderita kolesterol tinggi pun tidak perlu sepenuhnya menghindari susu sapi. Hanya saja, kasusnya mungkin agak berbeda pada kolesterol tinggi yang dipengaruhi genetik.

Pada kasus yang demikian, asupan kolesterol dari makanan, dalam hal ini dari susu sapi, mungkin berdampak signifikan pada tubuh Anda.

Oleh karenanya, Anda perlu memilih jenis susu yang tepat. Minum jenis susu di bawah ini dapat membantu penderita kolesterol tinggi untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.

1. Susu kedelai

alergi kacang

Kedelai dikenal sebagai makanan penurun kolesterol, begitu pula dengan olahannya, termasuk susu kedelai. 

Susu kedelai tergolong bebas kolesterol dan laktosa. Susu ini juga merupakan sumber protein, kalium, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D yang sangat baik.

Belum lagi, di dalam susu kedelai dipercaya terdapat kandungan lemak tidak jenuh yang dapat membantu mencegah penyakit jantung

Namun, jika Anda ingin mengonsumsi susu kedelai kemasan, selalu perhatikan kandungan gizinya. Pasalnya, kadar gula yang tinggi dalam minuman kemasan bisa membuat kolesterol melonjak.

2. Susu almond

Kacang almond sebagai bahan dasar susu almond memang mengandung lemak, tepatnya lemak tidak jenuh yang baik untuk penderita kolesterol tinggi.

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients (2018) menemukan bahwa menambahkan almond ke dalam makanan harian baik untuk menyeimbangkan kolesterol dalam darah.

Hal ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) secara signifikan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Kandungan vitamin D dan kalsium yang cukup banyak dalam susu almond juga menjadikannya alternatif susu sapi yang baik untuk penderita kolesterol tinggi.

3. Susu oat

Pilihan susu penurun kolesterol lainnya adalah susu oat. Kandungan jenis susu ini yang punya manfaat dalam menurunkan lemak dalam darah disebut beta-glucan.

Beta-glucan merupakan sejenis serat larut air yang mampu mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus. Dalam 250 mililiter (ml) susu oat, terkandung sekitar 1 gram (g) beta-glucan.

Di samping itu, gel yang terbentuk dari beta-glucan juga akan mengikat asam lemak bebas dan monogliserida sehingga kadar kolesterol darah dapat menurun.

Dibandingkan dengan mengonsumsi oatmeal, minum susu oat yang lebih praktis dan mudah ini diketahui lebih efektif dalam menurunkan kolesterol.

4. Susu rendah lemak

susu hangat

Jika Anda ingin tetap minum susu sapi, cobalah pilih jenis susu yang rendah lemak alias low fat. Kandungan lemak dalam susu ini biasanya hanya sebesar 1–2 persen.

Meski rendah lemak, susu ini tetap kaya akan zat gizi yang penting dalam mendukung kesehatan tulang dan otot tubuh, terutama kalsium dan vitamin D.

Dengan minum susu low fat, Anda tetap dapat merasakan manfaat susu tanpa khawatir akan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

5. Susu skim

Apabila hendak benar-benar menghilangkan asupan lemak dari susu, Anda bisa mencoba susu skim. Jenis susu sapi ini bebas lemak atau kandungan lemaknya di bawah 0,5 persen.

Susu skim tetap menyediakan semua zat gizi penting dalam susu sapi, tetapi tanpa lemak jenuh dan kalori berlebih yang berisiko meningkatkan kolesterol.

Beberapa produk susu untuk penderita kolesterol tinggi juga bisa diperkaya dengan plant sterol.

Dikutip dari British Dietetic Association, asupan 1,5–3 gram plant sterol per hari bisa membantu menurunkan sekitar 7,5–12% kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.


Hindari jenis susu yang bisa meningkatkan kolesterol

Bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi, berikut adalah jenis susu yang sebaiknya Anda hindari untuk mencegah kenaikan kadar kolesterol.

  • Susu sapi utuh. Lebih umum dikenal sebagai susu full cream, jenis susu ini memiliki rasa gurih dan kental berkat kandungan lemaknya yang tinggi. Dalam segelas susu sapi utuh, terkandung 146 kalori, 4,54 gram lemak jenuh, dan 29,3 miligram kolesterol.
  • Susu kambing. Jenis susu hewani yang populer ini juga memiliki kandungan kalori dan kolesterol yang cukup tinggi untuk dikonsumsi setiap hari. Satu gelas susu kambing saja mengandung 168 kalori, 6,51 gram lemak jenuh, dan 26,8 miligram kolesterol.

Selain minum susu yang baik untuk penderita kolesterol tinggi, mengonsumsi yoghurt juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

Produk olahan susu yang kaya kandungan probiotik atau bakteri baik ini telah terbukti efektif di dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida secara signifikan.

Imbangi pula dengan gaya hidup sehat untuk menjaga kolesterol normal, misalnya dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, berolahraga rutin, istirahat yang cukup, dan berhenti merokok.

Konsultasi dengan dokter juga penting agar Anda mengetahui aturan minum obat dan jadwal medical check-up rutin. Dengan begitu, kadar kolesterol Anda akan tetap terpantau.

Kesimpulan

  • Beberapa jenis susu yang baik untuk penderita kolesterol tinggi yakni susu kedelai, susu almond, susu oat, susu rendah lemak, dan susu skim.
  • Hindari juga susu sapi utuh atau susu kambing yang tinggi kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
  • Terapkan juga gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi seimbang, berolahraga rutin, beristirahat yang cukup, dan berhenti merokok.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 04/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan