Kadar kolesterol tinggi dapat membentuk plak yang menempel di pembuluh darah arteri. Kondisi tersebut membuat darah sulit mengalir, terkadang endapannya dapat pecah dan menyebabkan serangan jantung maupun stroke. Banyak pengidap kadar kolesterol tinggi mengalami gejala sakit kepala ketika kondisi ini kambuh. Bagaimana mengatasi kondisi tersebut?
Ciri sakit kepala karena kolesterol tinggi
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh melindungi sistem saraf hingga membantu memproduksi sejumlah hormon seperti hormon seks. Namun, jika kadarnya berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan, yakni kadar kolesterol tinggi.
Penyakit kolesterol tinggi bisa diwariskan secara genetik dari orangtua, tapi juga dapat terjadi karena gaya hidup yang buruk, seperti keseringan konsumsi makanan berlemak dan malas gerak.
Menurut situs Mayo Clinic, kadar kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Namun, sebuah studi pada jurnal Pain Practise tahun 2014 menunjukkan keterkaitan antara kadar kolesterol tinggi dengan salah satu jenis sakit kepala, yakni migrain. Migrain adalah tipe sakit kepala yang digambarkan dengan sensasi nyeri berdenyut, biasanya hanya terjadi di satu sisi kepala saja.
Pada studi tersebut, peneliti memeriksa kadar kolesterol 52 pasien yang mengalami migrain. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien dengan kadar kolesterol tinggi mengalami migrain yang lebih parah ketimbang pasien dengan kadar kolesterol yang lebih rendah. Ketika serangan migrain membaik, kadar kolesterol buruknya juga membaik.
Walaupun studi tersebut masih berskala kecil, ada kemungkinan jika munculnya sakit kepala yang parah bisa jadi ciri kadar kolesterol saat itu sedang di atas batas normal, alias sedang kambuh.
Beda sakit kepala biasa dan gejala kolesterol tinggi
Sulit memang membedakan sakit kepala terkait kadar kolesterol yang tinggi, dengan sakit kepala biasa. Salah satu cara untuk membedakannya adalah dengan mengecek kadar kolesterol saat itu juga.
Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dL masih bisa ditoleransi. Akan tetapi, jika kadar kolesterol sekitar 200-239 mg/dL sudah masuk dalam kategori ambang batas tinggi. Bila kadarnya mencapai 240 mg/dL atau lebih, maka sudah masuk kategori kadar kolesterol tinggi.
Cara lain untuk mengetahui apakah yang Anda alami sakit kepala biasa atau karena kolesterol tinggi dengan mencari pemicu pertamanya. Sakit kepala seperti migrain biasanya terjadi karena terlalu banyak minum kopi atau mengonsumsi makanan manis, terlalu lama tidur atau kurang tidur, atau menjelang menstruasi.
Sementara sakit kepala karena kadar kolesterol tinggi biasanya kumat ketika Anda merokok dan banyak mengonsumsi makanan berlemak yang mengandung kolesterol.