Minyak wijen kerap dipilih karena dinilai lebih sehat dari minyak kelapa. Namun, apakah minyak wijen masih memberikan manfaat kesehatan bagi seseorang dengan kolesterol tinggi?
Apakah minyak wijen aman untuk pemilik kolesterol tinggi?
Dibandingkan minyak kelapa, secara umum minyak wijen atau sesame oil memang lebih aman untuk seseorang dengan kolesterol tinggi.
Pasalnya, kandungan lemak jenuh pada minyak wijen terbukti jauh lebih rendah dari minyak kelapa.
Lemak jenuh merupakan penyebab tingginya kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Sekitar 82% lemak di dalam minyak kelapa merupakan lemak tak jenuh. Asupan lemak tak jenuh bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa minyak wijen boleh menjadi pilihan minyak untuk penderita kolesterol tinggi.
Manfaat minyak wijen untuk pemilik kolesterol tinggi
Tak hanya menjadi alternatif minyak yang lebih sehat, minyak wijen bahkan bisa memberikan berbagai manfaat.
Bagi seseorang dengan kolesterol tinggi, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari minyak wijen.
1. Menurunkan kadar kolesterol
Minyak wijen merupakan minyak nabati yang diekstrak dari biji wijen. Aromanya yang khas membuat sajian apa pun terasa lebih nikmat meski hanya ditambahkan sedikit saja minyak wijen.
Tak hanya memberi kenikmatan, minyak wijen juga memiliki berbagai manfaat karena mengandung sesamol. Ini adalah salah satu komponen antioksidan yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
Sesamol akan menurunkan kolesterol dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan mempercepat pembuangannya dari tubuh.
Selain itu, tingginya lemak tak jenuh dalam minyak wijen juga akan mengurangi kadar LDL pada seseorang dengan kolesterol tinggi.
2. Memelihara kesehatan jantung
Seseorang dengan kolesterol tinggi memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit jantung. Pasalnya, kolesterol berlebih bisa membentuk penumpukan plak pada pembuluh arteri.
Jika dibiarkan, plak akan mengeras dan menimbulkan kondisi yang disebut aterosklerosis. Dari sinilah risiko penyakit jantung meningkat.
Kabar baiknya, studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Food menunjukan bahwa minyak wijen dapat membantu memperlambat penumpukan plak pada pembuluh arteri.
Manfaat minyak wijen untuk mencegah penyakit jantung ini berasal dari kandungan lemak tak jenuhnya yang bisa mengurangi penumpukan plak.
3. Mengurangi risiko hipertensi
Selain masalah jantung, penderita kolesterol juga lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Ketika pembuluh arteri mengeras dan menyempit akibat penumpukan plak, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, tekanan darah akan meningkat.
Untungnya, minyak wijen mengandung berbagai antioksidan, seperti sesamin, episesamin, dan sesamolin, yang bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Meskipun demikian, efektivitas minyak wijen dalam menurunkan tekanan darah tinggi masih membutuhkan lebih banyak penelitian.
Demi mendapatkan manfaat maksimal dari minyak wijen, pastikan Anda menggunakannya untuk membuat makanan yang menyehatkan bagi pemilik kolesterol tinggi.
Aturan pakai minyak wijen
Memiliki kadar kolesterol tinggi mengharuskan Anda unguk lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Pasalnya, kesalahan dalam memilih makanan justru bisa memicu lonjakan kolesterol dan memperburuk gejalanya.
Meski menawarkan berbagai manfaat, minyak wijen tetap tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Pasalnya, minyak wijen terbilang memiliki kalori yang cukup tinggi.
Satu sendok makan minyak wijen diperkirakan mengandung 120 kalori. Oleh karena itu, cukup tambahkan minyak wijen sewajarnya saja saat Anda menggunakannya untuk menumis atau membuat dressing salad.
Di samping itu, beberapa orang mungkin alergi terhadap biji wijen. Jadi, cobalah menggunakannya sedikit saja jika ini merupakan kali pertama Anda mengonsumsi minyak wijen.
Selain itu, perlu Anda ingat bahwa minyak wijen tidak bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan kolesterol maupun menggantikan peran obat-obatan dari dokter.
Artinya, Anda tetap harus mengonsumsi obat dari dokter dan menjalani gaya hidup sehat untuk menurunkan kolesterol.
Kesimpulan
[embed-health-tool-heart-rate]