Bukan hanya orang-orang dengan penyakit jantung, stroke, atau diabetes yang perlu mengetahui cara cek kolesterol sendiri.
Gaya hidup dan pola makan yang buruk pun bisa menyebabkan angka kolesterol tidak terkendali, bahkan pada anak muda. Supaya kolesterol Anda tetap terkontrol, simak cara mengeceknya berikut ini.
Bagaimana cara cek kolesterol sendiri di rumah?
Sebelum memeriksa kolesterol, Anda sebaiknya berpuasa terlebih dahulu supaya hasilnya lebih akurat. Anda disarankan untuk berpuasa selama 9–12 jam.
Sebaiknya, pilihlah waktu puasa sebelum cek kolesterol pada pagi hari, setelah bangun tidur. Sebelum melakukan tes kolesterol, pastikan Anda sudah memiliki perlengkapan berikut ini.
- Alat ukur kolesterol.
- Lancet, jarum sekali pakai yang digunakan untuk mengeluarkan darah.
- Strip untuk melakukan pengetesan.
- Alcohol swab untuk membersihkan luka bekas suntikan.
Berbagai peralatan tersebut biasanya sudah menjadi satu paket dalam alat tes kolesterol yang Anda beli.
Jika semua alat sudah siap, berikut adalah cara mudah cek kolesterol sendiri di rumah.
- Pastikan tangan sudah bersih, lalu tusuk jari Anda menggunakan lancet.
- Tempatkan tetesan darah hasil tusukan pada strip.
- Masukkan strip ke dalam alat ukur.
- Tunggu beberapa saat sampai hasilnya muncul pada layar.
Perlu Anda ingat bawa lancet merupakan jarum sekali pakai. Penggunaan lebih dari satu kali dapat meningkatkan risiko infeksi. Cara membuang jarum sekali pakai juga harus benar agar tidak melukai orang lain.
Menjaga kolesterol tetap normal sangat penting untuk dilakukan. Ini berguna untuk mengurangi risiko terkena komplikasi akibat kadar kolesterol tinggi, seperti serangan jantung hingga stroke.
Selain menerapkan gaya hidup sehat, salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek kadar kolesterol secara berkala.
Cara membaca hasil cek kolesterol sendiri
Kolesterol biasanya diukur dengan satuan miligram per desiliter. Satuan miligram mengacu pada tingkat kolesterol, sedangkan desiliter merupakan jumlah darah.
Itu artinya, jika alat ukur menunjukkan hasil 160 mg/dl, Anda memiliki 160 mg kolesterol per desiliter darah.
Untuk mengetahui apakah hasil cek kolesterol Anda normal, simak informasi berikut.
- Normal: di bawah 200 mg/dl.
- Agak tinggi: 200–239 mg/dl.
- Tinggi: di atas 240 mg/dl.
Apabila angka yang ditunjukkan alat pengecek kolesterol melebihi batas normal, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter.
Gaya hidup tidak sehat merupakan salah satu penyebab utama kolesterol tinggi. Melansir MedlinePlus, penerapan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi, dan menjaga berat badan merupakan cara yang baik untuk menjaga kolesterol.
Ciri-ciri kolesterol tinggi
Selain dari hasil tes, kolesterol tinggi biasanya ditandai dengan mudah lelah, dada nyeri, kesemutan pada kaki dan tangan, sakit di rahang, hingga disfungsi ereksi.
Apakah cek kolesterol sendiri akurat?
Cek kolesterol sendiri di rumah memang lebih mudah, murah, dan cepat jika dibandingkan dengan pemeriksaan laboratorium.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa beberapa alat cek kolesterol hanya bisa membaca jumlah kolesterol secara keseluruhan.
Itu artinya, Anda tidak bisa mengetahui informasi yang detail terkait jumlah high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, Anda tetap disarankan melakukan cek kolesterol di laboratorium. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh secara lengkap.
Seberapa sering cek kolesterol perlu dilakukan?
Melansir dari laman Centers for Disease Control(CDC), meski memiliki tubuh yang sehat, orang dewasa tetap dianjurkan melakukan pemeriksaan kolesterol setiap 4–6 tahun sekali.
Namun, jika Anda memiliki beberapa kondisi berikut, pengecekan kolesterol harus dilakukan lebih sering.
- Punya riwayat atau anggota keluarga dengan penyakit jantung.
- Seseorang dengan obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
- Berusia lebih dari 55 tahun (pria) atau 65 tahun (wanita).
- Memiliki pola hidup tidak sehat, seperti merokok atau sering makan fast food.
Jika Anda memiliki kondisi tersebut, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui seberapa sering Anda perlu melakukan cek kolesterol.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa cara cek kolesterol sendiri terbilang cukup mudah. Jadi, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin.
Pemeriksaan rutin bisa menjadi salah satu cara deteksi dini risiko berbagai penyakit kardiovaskular atau jantung. Semakin dini suatu penyakit dideteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya.
[embed-health-tool-heart-rate]