Tahukah Anda di mana letak jantung? Normalnya, jantung terletak di dalam ruas tulang rusuk agak ke kiri. Namun, orang-orang dengan dekstrokardia justru memiliki jantung yang terletak pada sisi kanan tubuhnya.
Posisi jantung yang miring ke kiri merupakan hasil penyesuaian dengan organ lain, seperti paru-paru dan hati. Lantas, bagaimana jika letak jantung justru condong ke kanan? Simak ulasan berikut untuk informasinya.
Apa itu dekstrokardia?
Dekstrokardia adalah penyakit jantung bawaan yang menyebabkan setengah dari bagian jantung Anda berada di sisi kanan.
Walaupun letak jantung seseorang dengan dextrocardia terbilang tidak normal, kondisi ini sering kali tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan.
Meski demikian, ada pula kasus dekstrokardia yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi jantung.
Selain itu, dekstrokardia juga bisa menimbulkan kelainan pada letak organ-organ di sekitarnya, seperti limpa dan hati. Kondisi ini disebut dengan situs inversus.
Tanda dan gejala dekstrokardia
Beberapa orang yang memiliki jantung di kanan tubuhnya mungkin tidak menunjukkan gejala karena kondisi ini tidak selalu berdampak buruk pada jantung pengidapnya.
Di sisi lain, permasalahan letak jantung ini juga bisa menunjukkan berbagai gejala seperti berikut.
- Sulit bernapas.
- Kulit membiru.
- Penurunan berat badan.
- Mudah lelah.
- Jaundice (kulit dan mata kuning).
- Kulit pucat.
- Infeksi sinus atau infeksi paru-paru berulang.
Apa penyebab dekstrokardia?
Sampai saat ini, penyebab dekstrokardia belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini termasuk gangguan jantung bawaan.
Beberapa ahli menyebut bahwa dekstrokardia terjadi akibat gangguan fungsi gen autosom resesif dalam pembentukan organ tubuh manusia.
Risiko bayi terlahir dengan kondisi ini akan meningkat jika kedua orang tuanya membawa gen resesif dekstrokardia.
Seseorang yang terlahir dengan dextrocardia sering kali juga mengalami berbagai kondisi berikut.
- Kelainan saluran pembuluh darah aorta ke ventrikel (bilik) kanan yang seharusnya mengarah ke ventrikel kiri.
- Kelainan dinding jantung, misalnya ada bagian dinding jantung yang hilang atau tidak terbentuk dengan sempurna.
- Ventrikel tunggal, yaitu kondisi ketika janin terlahir hanya dengan satu ventrikel.
- Transposisi arteri besar, yaitu bertukarnya posisi pembuluh darah aorta (pembawa darah ke seluruh tubuh) dengan arteri pulmonari (pembawa darah ke paru).
- Kecacatan pada dinding ventrikel jantung.
Pada kasus yang lebih serius, seseorang dengan gangguan jantung ini juga bisa mengalami heterotaxy. Ini adalah kondisi ketika ada organ yang tidak tumbuh dengan sempurna atau bahkan hilang.
Komplikasi jantung di kanan
Dekstrokardia yang disertai dengan situs inversus bisa menimbulkan komplikasi sebagai berikut.
- Penurunan imunitas pada bayi karena fungsi limpanya terganggu. Akibatnya, bayi yang memiliki jantung di kanan tubuhnya lebih mudah terkena infeksi.
- Gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, dan nyeri perut.
- Infeksi paru-paru karena silia (rambut halus) di dalamnya tidak bisa menyaring udara dan kuman yang masuk ke saluran pernapasan
- Gangguan fungsi paru yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kurang optimalnya penyaluran oksigen.
- Gangguan fungsi hati yang ditandai dengan jaundice.
Selain akibat dextrocardia, jantung juga dapat berpindah posisi ke sisi kanan tubuh akibat penyakit yang terjadi pada paru-paru, membran paru (pleura), atau diafragma.
Cara mendiagnosis dextrocardia
Menurut laman Cleveland Clinic, dekstrokardia pada janin sebenarnya bisa didiagnosis melalui USG.
Namun, karena penyakit ini kerap tak bergejala, sebagian besar kasus dekstrokardia baru terlihat setelah bayi dilahirkan atau bahkan beberapa tahun setelahnya.
Untuk memastikan apakah jantung Anda berada di posisi seharusnya, dokter dapat menyarankan pemeriksaan lanjutan, misalnya dengan:
- rontgen dada,
- CT scan,
- ekokardiogram,
- elektrokardiogram, dan
- MRI jantung.
Cara mengatasi dekstrokardia
Dekstrokardia tanpa cacat jantung tidak memerlukan perawatan. Meski begitu, dokter biasaya menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Jenis pengobatan untuk kelainan jantung ini akan disesuaikan dengan masalah yang menyertainya.
Jika dextrocardia disertai kelainan jantung, dokter mungkin menyarankan pembedahan atau operasi. Kondisi ini juga kerap ditangani dengan pemberian obat-obatan berikut.
- Obat diuretik untuk membuang kelebihan garam dan air akibat gangguan fungsi jantung.
- Obat inotropik untuk membantu otot jantung memompa darah dengan lebih kuat.
- ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah dan meringankan kerja jantung.
- Antibiotik untuk mencegah infeksi pada dextrocardia yang disertai ketiadaan limpa.
Sebagian orang dengan dekstrokardia bisa memiliki fungsi jantung yang baik. Namun, pada kasus dextrocardia yang menimbulkan komplikasi, penanganan medis lebih lanjut tentu diperlukan.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri Anda ke dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Dekstrokardia adalah kelainan jantung bawaan yang ditandai dengan posisi jantung yang seharusnya berada di rongga dada sebelah kiri justru berada di kanan tubuh.
- Dextrocardia sering kali tidak bergejala. Namun, kondisi ini juga bisa ditandai dengan kesulitan bernapas, kulit membiru, mudah lelah, dan jaundice.
- Beberapa kasus dekstrokardia tidak mengganggu fungsi jantung sehingga tidak membutuhkan perawatan. Akan tetapi, bila kondisi ini menyebabkan kelainan fungsi jantung, dokter mungkin menyarankan operasi atau pemberian obat tertentu.
[embed-health-tool-heart-rate]