Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Kondisi itu terjadi ketika organ-organ tubuh tidak menerima pasokan darah sesuai kebutuhan. Dilansir dalam laman Cleveland Clinic, berpuasa dapat menurunkan tekanan darah seseorang. Hal ini tentu baik untuk penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun, bagaimana dengan orang yang sudah memiliki tekanan darah rendah? Apakah seseorang boleh puasa saat memiliki tekanan darah rendah? Simak penjelasannya berikut.
Alasan puasa bisa membuat tekanan darah jadi turun
Segala kondisi yang mengurangi volume darah bisa memengaruhi tekanan darah normal, termasuk dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi termasuk salah satu penyebab tekanan darah rendah yang dapat terjadi pada orang sehat, maupun penderita tekanan darah rendah.
Saat puasa, mineral di dalam tubuh seperti natrium dan kalium hilang lebih cepat. Kondisi ini tentu menjadi salah satu faktor penyebab volume darah menurun, sehingga saat puasa, orang cenderung mengalami tekanan darah rendah.
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, tekanan darah sistolik (tekanan darah atas) yang normal berkisar 90-120 mmHg. Tekanan darah diastolik (tekanan darah bawah) yang normal adalah 60-80 mmHg. Jika hasil pengukuran tekanan darah kurang dari normal, hal ini dapat menjadi tanda bahwa Anda mengalami hipotensi, termasuk saat puasa.
Orang yang mengalami tekanan darah rendah biasanya akan menunjukan tanda-tanda seperti:
- Kepala pusing atau kepala rasanya sangat ringan.
- Pingsan.
- Penglihatan kabur.
- Mual.
- Kelelahan.
- Kurang konsentrasi.
Jika sudah semakin parah, hipotensi bisa menunjukan gejala yang mengancam jiwa, seperti:
- Kebingungan.
- Anemia.
- Kulit dingin, berkeringat, dan pucat.
- Pernapasan yang cepat dan pendek-pendek.
- Nadi yang cepat.
Bagaimana jika penderita hipotensi berpuasa?
Saat seseorang mengalami tekanan darah rendah, sebenarnya boleh saja menjalani puasa. Namun, hal yang pertama harus dilakukan adalah mengecek tekanan darah secara berkala dan konsultasikan kondisi Anda dengan dokter. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi tekanan darah rendah masih terkontrol dengan baik saat puasa.
Apalagi jika Anda memiliki riwayat hipotensi yang berat. Untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul, Anda perlu melakukan pemeriksaan sebelum mulai berpuasa.
Dilansir dalam laman NHS Choice, seseorang dengan tekanan darah rendah boleh saja menjalankan ibadah puasa. Asalkan pasien tekanan darah rendah tersebut selalu memastikan bahwa kebutuhan cairannya terpenuhi dengan baik dan mengonsumsi garam yang cukup saat menjalankan puasa.
Cairan dan kandungan garam harus sangat diperhatikan pada saat sahur maupun berbuka puasa untuk mencegah pingsan dan gejala lainnya pada penderita tekanan darah rendah.
Panduan berpuasa untuk penderita tekanan darah rendah
Keluhan yang sering kali dialami oleh penderita tekanan darah rendah saat puasa adalah tubuh terasa lemas, kepala berkunang-kunang, mual, hingga muntah. Pasalnya, tekanan darah rendah menyebabkan aliran darah di seluruh tubuh menjadi menurun.
Organ-organ dalam tubuh, terutama otak, tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup. Itulah mengapa penderita tekanan darah rendah mudah sekali merasa lemas dan pusing.
Meski demikian, tekanan darah rendah seharusnya tidak menjadi halangan saat ingin melaksanakan ibadah puasa. Dilansir dari NHS UK, orang dengan tekanan darah rendah dapat menjalankan ibadah puasa selama kondisi kesehatannya cenderung stabil.
Nah, berikut ini adalah kiat mengatasi tekanan darah rendah saat berpuasa, di antaranya:
1. Cek kesehatan sebelum puasa
Menjelang bulan Ramadan, lakukan medical check up atau pemeriksaan kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan Anda, termasuk masalah darah rendah yang dialami. Pastikan bahwa Anda dinyatakan aman untuk puasa saat memiliki tekanan darah rendah.
Konsultasikan pada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan tanyakan apakah obat tersebut masih boleh dikonsumsi atau harus dihentikan selama berpuasa. Pasalnya, ada beberapa jenis obat-obatan yang memiliki efek samping menurunkan tekanan darah.
2. Sahur dan berbuka puasa tepat waktu
Saat puasa, tubuh memerlukan energi yang cukup untuk beraktivitas seharian, terlebih bagi Anda yang memiliki tekanan darah rendah. Anda tentu membutuhkan tenaga ekstra agar tubuh tidak cepat lemas. Maka itu, usahakan untuk tidak menunda-nunda waktu sahur dan berbuka puasa.
Namun ingat, jangan sampai kalap makan saat berbuka puasa, ya. Pasalnya, makan terlalu banyak sesaat setelah berbuka puasa dapat mengejutkan sistem pencernaan Anda.
Sebagai gantinya, mulailah berbuka puasa dengan makanan-makanan ringan, seperti kurma atau buah kering lainnya. Setelah itu, barulah Anda diperbolehkan menyantap makanan utama secara perlahan.
3. Perhatikan menu makanan saat sahur dan berbuka puasa
Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat dan biji-bijian, seperti beras, roti gandum, sereal, dan pasta. Pasalnya, makanan tersebut akan diserap lebih lama oleh sistem pencernaan, sehingga membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Selain itu, tambahkan kacang-kacangan ke dalam menu sahur dan berbuka puasa Anda, seperti kacang polong, kacang merah, dan kacang hijau. Ini karena kacang-kacangan dapat membantu menaikkan tekanan darah Anda selama berpuasa, begitu juga dengan sayuran dan buah-buahan.
Ketika orang dengan tekanan darah tinggi dianjurkan untuk membatasi asupan garam pada makanan, maka Anda dianjurkan untuk melakukan hal sebaliknya. Ya, makanan asin memang dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Namun, saat memiliki tekanan darah rendah, makanan yang kaya akan kandungan garam merupakan makanan yang baik untuk hipotensi untuk menormalkan tekanan darah.
Jika Anda tidak terlalu menyukai makanan asin, cobalah untuk menggunakan kecap asin pada makanan Anda.
4. Perbanyak minum air putih
Saat puasa, Anda tentu tidak bisa minum air putih sebebas hari-hari biasanya. Ketika kadar air dan garam dalam tubuh berkurang, ini dapat menyebabkan tekanan darah menurun dan dehidrasi.
Untuk mengatasi tekanan darah rendah akibat dehidrasi saat puasa, pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh setidaknya delapan gelas sehari. Banyaknya cairan dalam tubuh dapat membantu meningkatkan volume darah dalam arteri dan mencegah tekanan darah rendah saat puasa.
5. Tetap rutin berolahraga
Olahraga teratur adalah cara terbaik yang dapat mengendalikan tekanan darah rendah. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan kadar hormon stres dalam darah. Akibatnya, aliran darah dalam tubuh menjadi lebih lancar dan meningkat.
Anda tidak perlu melakukan olahraga berat agar tekanan darah cepat naik. Pilihlah olahraga ringan selama puasa dengan jalan santai atau jogging di pagi atau sore hari. Yang terpenting adalah usahakan untuk rutin berolahraga sebanyak 3 sampai 4 kali seminggu selama 15-20 menit agar tekanan darah lebih stabil.
6. Istirahat yang cukup
Para ahli mengungkapkan bahwa orang dengan pola tidur yang buruk cenderung memiliki tekanan darah rendah. Contohnya kurang tidur, kebiasaan mimpi buruk, mendengkur, atau sering terbangun di malam hari. Maka itu, pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup untuk mencegah darah rendah saat puasa.
Selain itu, hindari gerakan yang sifatnya tiba-tiba, seperti terlalu cepat berdiri setelah duduk atau bangun tidur. Kebiasaan buruk ini akan membuat tekanan darah menurun secara drastis dan tiba-tiba. Akibatnya, Anda langsung merasa pusing dan kliyengan, bahkan mudah terjatuh. Tekanan darah rendah jenis ini disebut sebagai hipotensi postural atau hipotensi ortostatik.
[embed-health-tool-heart-rate]