Normalnya, darah yang miskin dan kaya oksigen akan mengalir dari jantung melalui pembuluh yang berbeda. Namun, tidak bagi bayi yang terlahir dengan truncus arteriosus. Kondisi tersebut membuat darah yang kaya dan miskin oksigen bercampur. Apa akibat dari kondisi ini? Bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut.
Apa itu truncus arteriosus?
Truncus arteriosus (TA) adalah penyakit jantung bawaan langka yang membuat pengidapnya hanya memiliki satu arteri dengan satu katup yang disebut trunkal untuk mengendalikan aliran darahnya.
Pada kondisi normal, Anda seharusnya memiliki dua arteri besar yang disebut arteri pulmonalis dan aorta.
Arteri pulmonalis bertugas untuk mengirimkan darah miskin oksigen ke paru-paru, sementara aorta bertugas mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Itu artinya, truncus arteriosus akan membuat darah miskin dan kaya oksigen bercampur dan mengalir ke seluruh tubuh.
Dengan kondisi ini, bayi tidak akan mendapatkan oksigen yang memadai. Karena itulah, bayi yang terlahir dengan TA perlu segera dioperasi.
Pada umumnya, TA terjadi bersamaan dengan kelainan jantung bawaan yang disebut defek septum ventrikel (VSD).
Ini adalah kondisi ketika terdapat lubang pada dinding (septum) yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
Jenis truncus arteriosus

Kelainan jantung ini bisa dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan letak percabangan pembuluh darah yang digunakan untuk mengalirkan darah menuju paru-paru dan seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasannya.
- Truncus arteriosus tipe 1: Dari batang utama (truncus), terbentuk satu pembuluh kecil yang kemudian bercabang ke kanan dan kiri. Ini adalah jenis yang paling umum terjadi.
- Truncus arteriosus tipe 2: Terbentuk dua pembuluh kecil sekaligus di sisi yang berhadap-hadapan. Letak percabangannya setelah itu menyebar sehingga peredaran darah tidak seimbang.
- Truncus arteriosus tipe 3: Mirip tipe dua, tetapi pembuluh kecil yang terbentuk tidak sejajar. Alhasil, percabangannya menjadi lebih beragam dan peredaran darah semakin tidak merata.
Tanda dan gejala truncus arteriosus
Bayi dengan TA biasanya langsung menunjukkan berbagai gejala berikut beberapa hari setelah dilahirkan.
- Kulit biru atau abu-abu (sianosis) karena kadar oksigen rendah, terutama di sekitar mulut dan ujung jari.
- Sangat mudah mengantuk.
- Detak jantung tinggi.
- Napas cepat.
- Sesak napas.
- Kenaikan berat badan yang lambat.
- Denyut jantung lemah.
Penyebab truncus arteriosus
Tahap perkembangan jantung janin di dalam rahim memang dimulai dari satu pembuluh besar yang disebut truncus. Seiring perkembangan janin, truncus arteriosus seharusnya terbelah menjadi dua cabang, yaitu aorta dan arteri pulmonalis.
Namun, pada beberapa kasus, pembuluh ini tidak mau membelah sehingga menimbulkan kelainan jantung bawaan yang disebut truncus arteriosus atau common arterial trunk.
Sampai saat ini, dokter belum mengetahui secara pasti penyebab truncus tidak mau bercabang. Namun, kondisi ini telah dikaitkan dengan kelainan genetik yang disebut sindrom DiGeorge.
Pasalnya, laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa sekitar 1 dari 3 anak yang terlahir dengan kelainan jantung ini memiliki kelainan kromosom yang disebut sindrom DiGeorge.
Janin yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa atau kelainan jantung lainnya juga dinilai memiliki risiko lebih besar mengalami common arterial trunk. Risiko kelainan ini juga bisa meningkat apabila ibu hamil memiliki kondisi berikut.
- Mengidap diabetes yang tidak terkontrol.
- Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Terpapar timbal atau zat berbahaya lainnya
- Terinfeksi rubella atau virus lainnya.
Diagnosis
Truncus arteriosus biasanya baru terdiagnosis setelah bayi dilahirkan atau beberapa hari setelahnya. Karena itulah, dokter akan selalu memeriksa pernapasan dan detak jantung bayi baru lahir.
Padi bayi dengan TA, dokter mungkin mendengar cairan di paru-paru serta desingan di jantung atau murmur ketika melakukan pemeriksaan dengan stetoskop. Demi memastikan diagnosis, dokter biasanya langsung melakukan berbagai pemeriksaan berikut pada janin.
- Ekokardiogram: Pemeriksaan dengan gelombang suara untuk melihat struktur jantung serta aliran darah di dalamnya. Ini adalah pemeriksaan utama untuk mendiagnosis common arterial trunk.
- Pulse oximetry: Sensor yang dipasang di ujung jari untuk mendeteksi jumlah oksigen dalam darah.
- Rontgen dada: Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung dan paru-paru. Pemeriksaan ini bisa menunjukkan apakah paru-paru memiliki cairan ekstra.
- Kateterisasi jantung: Pemeriksaan pembuluh darah jantung dengan cara memasukkan tabung tipis dan fleksibel ke dalam pembuluh darah.
Pengobatan truncus arteriosus

Bayi yang terlahir dengan kelainan jantung bawaan harus segera menjalani operasi dalam minggu-minggu pertama kehidupannya. Berikut adalah beberapa metode pembedahan yang bisa disesuaikan dengan kondisi bayi.
- Menutup lubang di antara dua ruang jantung (VSD) dengan plester khusus.
- Membuat aorta baru menggunakan pembuluh darah tunggal (truncus) yang sudah ada.
- Memasang tabung dan katup buatan untuk membuat arteri serta katup baru.
Sebelum melaksanakan operasi, dokter biasanya memberikan perawatan dengan obat-obatan berikut.
- Diuretik: Membantu ginjal membuang kelebihan cairan di dalam tubuh. Penumpukan cairan adalah salah satu gejala utama gagal jantung.
- Inotropik positif: Membantu jantung memompa lebih kuat dengan cara meningkatkan aliran darah dan mengendalikan tekanannya.
Pencegahan truncus arteriosus
Sampai saat ini, tidak ada cara khusus untuk mencegah kelainan jantung bawaan. Upaya terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan secara rutin selama masa kehamilan. Bicarakan pada dokter jika Anda memiliki riwayat kelainan jantung dalam keluarga.
Di samping itu, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
- Melakukan vaksinasi kehamilan sesuai yang direkomendasikan dokter.
- Memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan makan-makanan sehat.
- Mengonsumsi suplemen sesuai kebutuhan, berlebihan juga bukan hal yang bagus.
- Melakukan perawatan terhadap kondisi medis yang Anda miliki, misalnya diabetes.
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa angka harapan hidup bayi yang menjalani operasi TA berkisar pada 80–97 persen.
Demi meningkatkan angka harapan hidup, dokter biasanya menganjurkan bayi yang sudah dioperasi melakukan kontrol rutin hingga beberapa tahun berikutnya.
Sebab, beberapa di antaranya sering kali membutuhkan operasi lanjutan. Selalu ikuti saran perawatan pasca-operasi dari dokter demi kesehatan si Kecil.
Kesimpulan
- Truncus arteriosus adalah kelainan jantung bawaan yang membuat pengidapnya hanya memiliki satu arteri di jantung. Normalnya, jantung memiliki dua arteri besar yang disebut arteri pulmonalis dan aorta.
- Ditandai dengan kulit kebiruan atau keabuan, peningkatan detak jantung, sesak napas, dan kenaikan berat badan yang lambat.
- Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, tetapi telah dikaitkan dengan kelainan genetik sindrom DiGeorge.
- Perawatan utama truncus arteriosus adalah pembedahan sedini mungkin. Dokter bisa membuat pembuluh darah dari truncus yang sudah ada atau memasang tabung buatan.
[embed-health-tool-heart-rate]