Perikarditis adalah peradangan yang terjadi pada selaput jantung atau perikardium. Gangguan jantung ini tak hanya menyerang orang tua, namun juga pasien berusia muda. Sebenarnya, bagaimana peradangan pada jantung bisa terjadi? Untuk tahu apa saja penyebab di balik penyakit perikarditis, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa saja penyebab penyakit perikarditis?
Perikardium adalah lapisan yang melapisi jantung sebagai dinding pertahanan terluar. Selain untuk melindungi jantung dari infeksi dan penyakit lain, perikardium juga berfungsi melumasi jantung serta menahan posisi jantung agar tetap berada di tempatnya.
Tak hanya itu, perikardium juga membantu menjaga jantung supaya tetap dalam ukuran normal saat volume darah meningkat. Dengan begitu, jantung tetap bisa berfungsi dengan baik.
Namun, perikardium juga bisa mengalami gangguan, seperti peradangan dan pembengkakan. Kondisi ini disebut dengan perikarditis. Perikarditis sendiri merupakan salah satu dari 3 macam peradangan jantung, bersamaan dengan miokarditis dan endokarditis.
Selaput jantung yang meradang dan membengkak dapat mengakibatkan serangkaian gejala, mulai dari nyeri dada yang menusuk hingga rasa sakit saat menarik napas dalam.
Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko memicu terjadinya komplikasi yang lebih parah, seperti penumpukan cairan pada jantung serta muncul luka permanen pada perikardium.
Penyebab penyakit perikarditis biasanya cukup sulit ditemukan. Bahkan, hampir 90% kasus perikarditis tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya. Kondisi ini disebut dengan perikarditis idiopatik.
Meski demikian, para ahli telah menemukan berbagai kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab di balik peradangan pada selaput jantung. Beberapa di antaranya adalah:
1. Infeksi
Salah satu pemicu perikarditis adalah adanya infeksi, mulai dari yang dipicu oleh bakteri, virus, hingga jamur.
Virus adalah patogen yang paling sering ditemukan sebagai penyebab peradangan selaput jantung. Di bawah ini beberapa jenis virus yang dapat memicu perikarditis.
- Coxsackievirus A dan B
- Echovirus
- Adenovirus
- Parvovirus B19
- HIV
- Influenza
- Virus herpes (seperti EBV dan CMV)
Tidak hanya virus, beberapa jenis bakteri juga dapat menjadi penyebab di balik perikarditis, seperti Streptococcus, Staphylococcus, serta Mycobacterium tuberculosis. Dalam kasus yang lebih langka, infeksi jamur dan parasit juga bisa menjadi penyebab penyakit perikarditis, mulai dari histoplasma, blastomyces, serta toxoplasma gondii.
2. Serangan jantung atau operasi jantung
Selain infeksi, penyebab penyakit perikarditis lainnya yang cukup umum ditemukan adalah adanya serangan jantung atau riwayat menjalani operasi jantung.
Menurut laman MedlinePlus, perikarditis dapat terjadi 1-3 hari setelah seseorang mengalami serangan jantung. Ketika tubuh berupaya membersihkan jantung dari jaringan yang bermasalah akibat serangan jantung, hal ini kemudian bisa menjadi pemicu peradangan pada selaput jantung.
Tidak menutup kemungkinan perikarditis juga bisa timbul beberapa minggu atau bulan setelah serangan jantung. Kondisi ini disebut dengan late pericarditis atau sindrom Dressler. Sindrom ini banyak ditemukan pula pada orang-orang yang menjalani operasi jantung atau prosedur pemasangan alat medis pada jantung.
Diduga perikarditis terjadi akibat adanya gangguan pada sistem imun selama masa pemulihan pasca-operasi.
3. Penyakit autoimun
Mengidap penyakit autoimun juga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang terkena perikarditis. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem imun tubuh malah berbalik menyerang jaringan atau sel di dalam tubuh sendiri.
Beberapa penyakit autoimun yang sering kali dikaitkan dengan perikarditis adalah:
- rheumatoid arthritis,
- systemic lupus erythematosus (SLE), dan
- HIV/AIDS.
Tidak hanya dari penyakit, sistem imun tubuh juga dapat terganggu ketika seseorang tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kinerja sistem imunnya.
Berikut adalah obat-obatan yang berisiko menurunkan fungsi sistem imun sehingga perikarditis bisa terjadi.
- Procainamide
- Hydralazine
- Isoniazid
Meski demikian, kasus kemunculan perikarditis akibat obat-obatan tergolong sangat langka.