backup og meta

4 Penyebab di Balik Perikarditis, Peradangan pada Selaput Jantung

4 Penyebab di Balik Perikarditis, Peradangan pada Selaput Jantung

Perikarditis adalah peradangan yang terjadi pada selaput jantung atau perikardium. Gangguan jantung ini tak hanya menyerang orang tua, namun juga pasien berusia muda. Sebenarnya, bagaimana peradangan pada jantung bisa terjadi? Untuk tahu apa saja penyebab di balik penyakit perikarditis, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa saja penyebab penyakit perikarditis?

Perikardium adalah lapisan yang melapisi jantung sebagai dinding pertahanan terluar. Selain untuk melindungi jantung dari infeksi dan penyakit lain, perikardium juga berfungsi melumasi jantung serta menahan posisi jantung agar tetap berada di tempatnya.

Tak hanya itu, perikardium juga membantu menjaga jantung supaya tetap dalam ukuran normal saat volume darah meningkat. Dengan begitu, jantung tetap bisa berfungsi dengan baik.

Namun, perikardium juga bisa mengalami gangguan, seperti peradangan dan pembengkakan. Kondisi ini disebut dengan perikarditis. Perikarditis sendiri merupakan salah satu dari 3 macam peradangan jantung, bersamaan dengan miokarditis dan endokarditis.

Selaput jantung yang meradang dan membengkak dapat mengakibatkan serangkaian gejala, mulai dari nyeri dada yang menusuk hingga rasa sakit saat menarik napas dalam.

Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko memicu terjadinya komplikasi yang lebih parah, seperti penumpukan cairan pada jantung serta muncul luka permanen pada perikardium.

Penyebab penyakit perikarditis biasanya cukup sulit ditemukan. Bahkan, hampir 90% kasus perikarditis tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya. Kondisi ini disebut dengan perikarditis idiopatik.

Meski demikian, para ahli telah menemukan berbagai kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab di balik peradangan pada selaput jantung. Beberapa di antaranya adalah:

1. Infeksi

Salah satu pemicu perikarditis adalah adanya infeksi, mulai dari yang dipicu oleh bakteri, virus, hingga jamur.

Virus adalah patogen yang paling sering ditemukan sebagai penyebab peradangan selaput jantung. Di bawah ini beberapa jenis virus yang dapat memicu perikarditis.

  • Coxsackievirus A dan B
  • Echovirus
  • Adenovirus
  • Parvovirus B19
  • HIV
  • Influenza
  • Virus herpes (seperti EBV dan CMV)

Tidak hanya virus, beberapa jenis bakteri juga dapat menjadi penyebab di balik perikarditis, seperti Streptococcus, Staphylococcus, serta Mycobacterium tuberculosis. Dalam kasus yang lebih langka, infeksi jamur dan parasit juga bisa menjadi penyebab penyakit perikarditis, mulai dari histoplasma, blastomyces, serta toxoplasma gondii.

2. Serangan jantung atau operasi jantung

penyebab perikarditis

Selain infeksi, penyebab penyakit perikarditis lainnya yang cukup umum ditemukan adalah adanya serangan jantung atau riwayat menjalani operasi jantung.

Menurut laman MedlinePlus, perikarditis dapat terjadi 1-3 hari setelah seseorang mengalami serangan jantung. Ketika tubuh berupaya membersihkan jantung dari jaringan yang bermasalah akibat serangan jantung, hal ini kemudian bisa menjadi pemicu peradangan pada selaput jantung.

Tidak menutup kemungkinan perikarditis juga bisa timbul beberapa minggu atau bulan setelah serangan jantung. Kondisi ini disebut dengan late pericarditis atau sindrom Dressler. Sindrom ini banyak ditemukan pula pada orang-orang yang menjalani operasi jantung atau prosedur pemasangan alat medis pada jantung.

Diduga perikarditis terjadi akibat adanya gangguan pada sistem imun selama masa pemulihan pasca-operasi.

3. Penyakit autoimun

Mengidap penyakit autoimun juga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang terkena perikarditis. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem imun tubuh malah berbalik menyerang jaringan atau sel di dalam tubuh sendiri.

Beberapa penyakit autoimun yang sering kali dikaitkan dengan perikarditis adalah:

  • rheumatoid arthritis,
  • systemic lupus erythematosus (SLE), dan
  • HIV/AIDS.

Tidak hanya dari penyakit, sistem imun tubuh juga dapat terganggu ketika seseorang tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kinerja sistem imunnya.

Berikut adalah obat-obatan yang berisiko menurunkan fungsi sistem imun sehingga perikarditis bisa terjadi.

  • Procainamide
  • Hydralazine
  • Isoniazid

Meski demikian, kasus kemunculan perikarditis akibat obat-obatan tergolong sangat langka.

4. Cedera akibat benda tajam atau tumpul

Cedera di bagian dada, seperti adanya tusukan benda tajam, kecelakaan, atau pukulan benda tumpul, berpotensi menjadi penyebab penyakit perikarditis. Kondisi ini pada dasarnya serupa dengan yang terjadi ketika perikarditis dipicu oleh serangan jantung atau operasi jantung.

Biasanya, perikarditis akibat cedera akan muncul beberapa minggu setelah seseorang mengalami kecelakaan. Menurut sebuah artikel dari StatPearls, sebanyak 5-7% kasus perikarditis disebabkan oleh cedera di dada.

[embed-health-tool-bmr]

Itulah keempat kondisi yang diperkirakan dapat menjadi awal dari kemunculan perikarditis. Menentukan penyebab perikarditis memang tergolong sulit, bahkan bagi tenaga kesehatan sekali pun.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi setiap orang untuk senantiasa menjaga kesehatan jantung untuk mencegah terkena gangguan jantung seperti perikarditis. Bila kesehatan jantung tetap terpelihara secara keseluruhan, risiko Anda untuk terkena penyakit jantung pun akan menurun.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dababneh, E., Siddique, MS. (2020). Pericarditis. StatPearls.

Awan, A., Tiruneh, F., Wessly, P., Khan, A., Iftikhar, H., Barned, S., & Larbi, D. (2017). Acute Pericarditis: Descriptive Study and Etiology Determination in a Predominantly African American Population. Cureus, 9(7), e1431. https://doi.org/10.7759/cureus.1431

Adler, Y., & Charron, P. (2015). The 2015 ESC Guidelines on the diagnosis and management of pericardial diseases. European heart journal, 36(42), 2873–2874. https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehv479

Imazio M. (2011). Pericarditis: pathophysiology, diagnosis, and management. Current infectious disease reports, 13(4), 308–316. https://doi.org/10.1007/s11908-011-0189-5

What is Pericarditis? – American Heart Association. (2021). Retrieved August 4, 2021, from https://www.heart.org/en/health-topics/pericarditis/what-is-pericarditis 

Pericarditis – Cleveland Clinic. (2019). Retrieved August 4, 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17353-pericarditis 

Pericarditis – Mayo Clinic. (2020). Retrieved August 4, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pericarditis/symptoms-causes/syc-20352510 

Pericarditis – after heart attack – MedlinePlus. (2020). Retrieved August 4, 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/000166.htm

Versi Terbaru

19/08/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Ketahui Berbagai Kemungkinan Penyebab Jantung Bengkak

Manfaat Minyak Zaitun untuk Menjaga Kesehatan Jantung Anda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 19/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan