Otot sebagai salah satu penyusun jantung memiliki fungsi penting untuk membantu mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Itu artinya, gangguan pada otot bisa mengganggu kinerja jantung dalam memompa darah.
Lantas, bagaimana sebenarnya otot jantung bekerja? Kondisi seperti apa yang perlu dikhawatirkan? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Cara kerja otot jantung

Secara umum, otot manusia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung. Semua otot ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Otot jantung (cardiac muscle) merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos. Karena itulah, jenis otot ini memiliki ciri yang tidak jauh berbeda dari kedua otot tersebut seperti berikut.
- Memiliki banyak inti sel yang berada di bagian tengah.
- Berbentuk panjang dan bercabang.
- Terletak di dinding jantung.
- Memiliki garis terang dan gelap.
Sesuai namanya, otot jantung bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Otot ini dianggap yang paling kuat karena bisa bekerja tanpa henti untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pada umumnya, otot ini berkontraksi sekitar 70 kali per menit.
Karena bekerja sepanjang waktu, otot jantung memang bekerja secara tidak sadar atau tanpa perintah. Cara kerja otot ini didukung oleh sel khusus yang disebut sel pacu jantung.
Sel pacu jantung inilah yang mengendalikan kontraksi jantung, termasuk ketika Anda tidur. Kinerjanya juga didukung oleh sistem saraf yang mengirimkan sinyal ke sel pacu jantung untuk mempercepat atau memperlambat detak jantung.
Karena itulah, gangguan otot jantung bisa mengganggu sistem peredaran darah, termasuk menghentikan aliran darah sepenuhnya sehingga berisiko menimbulkan kondisi fatal.
Penyakit yang memengaruhi otot jantung
Gangguan pada otot jantung disebut sebagai kardiomiopati. Penyakit ini membuat otot melemah, menebal, meregang, atau mengalami masalah struktur lainnya sehingga membuatnya sulit memompa darah.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, kardiomiopati bisa berkembang menjadi gagal jantung. Berdasarkan penyebab yang mendasarinya, kardiomiopati bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.
1. Kardiomiopati hipertropik
Hypertrophic cardiomyopathy terjadi ketika otot-otot jantung pada daerah bilik bawah membesar dan menebal tanpa alasan yang jelas.
Penebalan otot ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Pada umumnya, kardiomiopati hipertropik muncul sebagai gangguan bawaan sejak lahir akibat mutasi genetik. Risiko kardiomiopati hipertropik juga dinilai lebih tinggi pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi serupa.
2. Kardiomiopati restriktif
Restrictive cardiomyopathy terjadi ketika otot jantung menjadi kaku dan kurang elastis sehingga jantung tidak bisa mengembang dan memompa darah dengan baik.
Dibandingkan penyakit jantung lainnya, seperti arteri koroner atau masalah katup jantung, kardiomiopati restriktif memang lebih jarang terjadi.
Kondisi ini lebih umum dialami oleh lansia dan bisa menyebabkan gagal jantung jika tidak segera diatasi.
3. Kardiomiopati dilatasi
Menurut laman Heart, kardiomiopati dilatasi adalah gangguan otot jantung yang paling umum terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh cardiac muscle pada bilik kiri yang membesar dan meregang sehingga tidak efektif untuk memompa darah keluar.
Kardiomiopati dilatasi biasanya disebabkan oleh perkembangan penyakit arteri koroner atau serangan jantung.
Meski kardiomiopati dilatasi bisa dialami oleh setiap orang dari segala usia, pria paruh baya cenderung memiliki risiko lebih tinggi.
Cara menjaga kesehatan otot jantung

Sampai saat ini, penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk Indonesia.
Jika dulunya penyakit jantung identik dengan lansia, saat ini kasus penyakit jantung pada anak muda kian meningkat.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan otot jantung dengan berbagai cara berikut sedini mungkin.
- Olahraga rutin sesuai kemampuan tubuh masing-masing.
- Terapkan pola makan sehat, misalnya mengurangi asupan gula dan garam.
- Istirahat cukup di malam hari.
- Kelola stres dengan cara yang baik.
- Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Selain menerapkan gaya hidup sehat, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang berkaitan dengan cardiac muscle.
Deteksi dini masalah kesehatan melalui pemeriksaan rutin akan mengoptimalkan perawatan yang diberikan.
Kesimpulan
- Otot jantung memiliki karakteristik dari gabungan otot polos dan lurik, yaitu punya banyak inti sel, berbentuk memanjang dan bercabang, serta memiliki garis terang dan gelap.
- Cardiac muscle bekerja secara tidak sadar alias tanpa perintah. Otot ini bahkan tetap bekerja saat Anda tidur.
- Penyakit yang menyerang cardiac muscle disebut kardiomiopati. Kondisi ini bisa dibedakan menjadi hipertropik, restriktif, dan dilatasi.
[embed-health-tool-heart-rate]