backup og meta

Kenapa Antibiotik Harus Dihabiskan? Ini Alasannya

Kenapa Antibiotik Harus Dihabiskan? Ini Alasannya
Kenapa Antibiotik Harus Dihabiskan? Ini Alasannya

Saat menerima resep obat dari dokter, Anda mungkin kerap bertanya-tanya, “Kenapa antibiotik harus dihabiskan?” Agar Anda bisa menggunakan antibiotik dengan tepat dan efektif, yuk, pahami pentingnya aturan minum antibiotik dalam pembahasan berikut!

Kenapa antibiotik harus dihabiskan?

Penggunaan antibiotik yang tepat dapat menghentikan infeksi bakteri di dalam tubuh secara efektif serta mempercepat proses penyembuhan.

Karena alasan itulah, Anda harus benar-benar memperhatikan pesan dan instruksi dari dokter saat diresepkan obat antibiotik.

Tergantung dari tanda dan gejala yang muncul, obat antibiotik biasanya diresepkan oleh dokter untuk Anda gunakan selama 5–14 hari.

Menurut World Health Organization (WHO), bila Anda berhenti minum antibiotik sebelum waktu yang ditetapkan oleh dokter, hal ini dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik.

Hal ini terjadi karena meski gejala penyakit yang Anda alami telah berkurang atau hilang, mungkin saja bakteri yang bersarang di dalam tubuh belum mati seluruhnya.

Bakteri yang masih tersisa bisa mengalami mutasi DNA. Mutasi membuat bakteri tersebut kebal terhadap jenis antibiotik tertentu, termasuk yang Anda gunakan sebelumnya.

Ketika Anda terkena infeksi bakteri lagi di kemudian hari, obat antibiotik yang umumnya diresepkan tidak akan mempan untuk mengobati infeksi bakteri tersebut.

Jadi, pastikan untuk selalu mematuhi anjuran dokter untuk minum antibiotik sampai habis.

Bagaimana bila Anda berhenti minum antibiotik sebelum habis?

penggunaan obat pada lansia

Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. 

Saat Anda mulai meminumnya, antibiotik bisa langsung menyerang bakteri. Namun, tidak semua bakteri mati dalam waktu singkat. 

Bakteri yang lebih lemah dapat mati terlebih dahulu, sedangkan yang lebih kuat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dihancurkan.

Apabila Anda berhenti minum obat antibiotik sebelum habis, bakteri yang masih hidup tersebut bisa kembali memperbanyak diri dan menyebabkan infeksi yang lebih sulit diobati. 

Selain itu, sebagian bakteri yang tersisa mungkin menjadi lebih tahan terhadap antibiotik yang sama sehingga efektivitasnya berkurang di masa depan.

Walau tidak semua kasus berujung pada resistensi antibiotik, kebiasaan minum antibiotik tidak sampai habis dapat meningkatkan sejumlah risiko jangka panjang, antara lain:

  • risiko penyakit lain yang lebih serius,
  • pemulihan penyakit yang lebih lama,
  • masa rawat inap di rumah sakit yang lebih sering atau lebih lama,
  • perlunya kunjungan dengan dokter yang lebih sering, serta
  • kebutuhan akan pengobatan yang lebih mahal.

Maka dari itu, obat antibiotik harus dihabiskan sesuai dengan anjuran dokter supaya Anda terhindar dari risiko tersebut.

Namun, bila Anda mengalami efek samping setelah minum antibiotik, segera bicarakan dengan dokter untuk menentukan apakah Anda perlu berhenti atau mengonsumsi obat lain yang lebih aman.

Tips mencegah bahaya antibiotik

Setelah mengetahui kenapa antibiotik harus dihabiskan, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mencegah bahaya antibiotik yang mungkin terjadi.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari efek samping dari antibiotik.

  • Jangan memaksa dokter memberikan antibiotik untuk mengatasi penyakit Anda. Sebaliknya, tanyakan pada dokter mengenai perawatan terbaik untuk mengatasi gejala yang Anda rasakan.
  • Terapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi bakteri yang memerlukan perawatan antibiotik.
  • Pastikan Anda dan keluarga mengikuti imunisasi untuk menghindari berbagai infeksi.
  • Jangan menggunakan obat antibiotik sisa untuk mengatasi penyakit Anda.
  • Jangan pernah memberikan antibiotik yang diresepkan untuk Anda kepada orang lain.

Perlu diingat bahwa Anda harus selalu patuh terhadap anjuran dan rekomendasi dokter tentang konsumsi antibiotik.

Anda hanya bisa berhenti minum obat antibiotik lebih cepat bila hal tersebut diperbolehkan atau disarankan oleh dokter Anda.

Ketika dokter tidak memberi tahu apakah Anda harus minum antibiotik sampai habis, sebaiknya tanyakan dengan dokter sebelum Anda memutuskan berhenti minum obat.

Kesimpulan

  • Obat antibiotik harus dihabiskan sesuai anjuran dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua bakteri penyebab infeksi mati dan mengurangi risiko resistensi antibiotik.
  • Jika Anda berhenti minum antibiotik sebelum habis, infeksi mungkin menjadi lebih susah diobati dan waktu pemulihan menjadi lebih lama.
  • Mencegah bahaya antibiotik dapat Anda lakukan dengan mengikuti anjuran dokter, tidak minum obat sembarangan, dan menjalani pola hidup sehat untuk mencegah infeksi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Antimicrobial resistance: Does stopping a course of antibiotics early lead to antibiotic resistance? (2020). World Health Organization. Retrieved March 21, 2025, from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/antimicrobial-resistance-does-stopping-a-course-of-antibiotics-early-lead-to-antibiotic-resistance

Healthy habits: Antibiotic do’s and don’ts. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved March 21, 2025, from https://www.cdc.gov/antibiotic-use/about/

Antibiotics: Are you misusing them? (2023). Mayo Clinic. Retrieved March 21, 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/in-depth/antibiotics/art-20045720

Antibiotics – Side effects. (2018). NHS UK. Retrieved March 21, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/antibiotics/side-effects/

Antibiotic resistance: What is it, complications & treatment. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved March 21, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21655-antibiotic-resistance

Versi Terbaru

04/04/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Minum Antibiotik Kok Malah Demam, Apakah Ini Bahaya?

Sudah Tahu Belum? Ini Dampak Penggunaan Antibiotik pada Vagina!


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan