backup og meta

Aturan Minum Antibiotik yang Aman, Bolehkah Mengulang Resep?

Aturan Minum Antibiotik yang Aman, Bolehkah Mengulang Resep?

Bila sedang dilanda sakit karena infeksi virus atau infeksi bakteri, umumnya Anda akan pergi ke dokter untuk berobat. Nantinya dokter akan memberikan resep obat antibiotik yang harus ditebus di apotek dan diminum sampai habis.

Setelah sembuh, terkadang gejala infeksi penyakit yang sama bisa terjadi lagi. Tak jarang, banyak orang yang akan menebus kembali resep sebelumnya untuk mengatasi gejala penyakit yang diderita.

Perilaku mengulang atau menebus resep berulang ini apa  aman dan boleh dilakukan? Mari ketahui aturan minum antibiotik yang benar dan aman berikut ini.

Tidak boleh mengulang resep obat antibiotik

susah menelan obat

Dr. Erni Nelwan, Sp. PD-KPTI, dokter penyakit dalam dan penyakit tropik infeksi di RSCM mengatakan bahwa tidak boleh mengulang resep obat antibiotik.

Ini disebabkan karena belum tentu diagnosis penyakit yang dialami kedua kalinya sama dengan penyakit awal.

“Mengulang resep antibiotik tidak diperbolehkan, karena tiap gejala yang dialami belum tentu virus atau bakteri penyebabnya sama.”, ujar dr. Erni yang ditemui di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Kamis (15/11).

Obat antibiotik adalah obat yang hanya digunakan untuk mengobati penyakit akibat bakteri atau mikroba lainnya. Maka itu, tidak semua gejala penyakit yang Anda rasakan bisa diobati dengan antibiotik.  

Contohnya bila mengalami gejala pilek, Anda tidak bisa minum antibiotik agar sembuh. Pilek adalah gejala flu yang disebabkan oleh virus. Maka itu Anda harus minum obat antivirus.

Untuk mengetahui apakah gejala penyakit yang Anda alami disebabkan bakteri atau tidak, Anda wajib konsultasi ke dokter.

Nantinya obat bisa ditentukan berdasarkan diagnosis penyakit Anda. Selain itu, bila asal minum obat antibiotik, ini bisa menyebabkan tubuh mengalami resistensi antibiotik.

Apa itu resistensi antibiotik?

Diazoxide adalah

Resistensi antibiotik adalah kondisi di mana tubuh seseorang sudah kebal dan tidak mempan lagi diobati pakai  antibiotik.

Ini dikarenakan bakteri atau virus menjadi kebal dan beradaptasi di dalam tubuh Anda, meskipun sudah minum obat antibiotik.

Bila sudah mengalami resistensi antibiotik, kemampuan tubuh dalam melawan penyakit infeksi jadi lemah.

Penyakit infeksi di tubuh Anda pun jadi susah diobati dengan obat antibiotik.

Perlu diketahui juga, bahwa resistensi antibiotik sudah menjadi ancaman kesehatan dunia yang bisa mengakibatkan kematian.

Jika jumlah bakteri yang kebal terhadap antibiotik sudah banyak, perawatan medis seperti transplantasi organ, kemoterapi, atau pengobatan medis lain menjadi sangat berisiko.

Alhasil, Anda jadi lebih lama berobatnya dan perawatannya juga lebih mahal biayanya.

Bagaimana aturan minum antibiotik yang benar?

Deferasirox adalah

Penting untuk mengikuti aturan minum antibiotik sesuai anjuran dokter. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam aturan minum antibiotik:

  • Selalu minum antibiotik sesuai anjuran dokter.
  • Selalu beli sejumlah obat antibiotik sesuai yang diresepkan dokter (jangan lebih, jangan kurang).
  • Selalu habiskan antibiotik sesuai anjuran resep, bahkan jika Anda sudah merasa lebih baik kondisinya.
  • Selalu konsumsi obat antibiotik tepat waktu dan tepat dosis.
  • Jangan melewatkan dosis.
  • Jangan menyimpan obat antibiotik untuk berjaga-jaga ke depannya apabila ada tanda penyakit kambuh.
  • Jangan asal memberikan atau menyarankan antibiotik pada orang lain.
  • Jangan minum obat antibiotik yang diresepkan dokter untuk orang lain.
  • Selalu beri tahu dokter apabila Anda minum obat atau vitamin lain saat diresepkan antibiotik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wawancara dengan dr.Erni Nelwan, Sp.PD-KPTI di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada Kamis, (15/11).

Antibiotic/Antimicrobial Resistance. https://www.cdc.gov/drugresistance/about.html.  Diakses pada 15 November 2018

Versi Terbaru

30/10/2022

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Dwi Ratih Ramadhany


Artikel Terkait

Chikungunya

Bagaimana Bakteri Bisa Jadi Kebal terhadap Antibiotik?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 30/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan