Untuk dapat menimbulkan penyakit pada tubuh makhluk hidup, virus perlu melalui proses yang disebut dengan replikasi. Bagaimana tahapan replikasi virus sampai menimbulkan penyakit pada tubuh manusia? Simak penjelasannya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Untuk dapat menimbulkan penyakit pada tubuh makhluk hidup, virus perlu melalui proses yang disebut dengan replikasi. Bagaimana tahapan replikasi virus sampai menimbulkan penyakit pada tubuh manusia? Simak penjelasannya di bawah ini.
Replikasi virus adalah suatu proses saat virus menghasilkan salinan dirinya sendiri di dalam sel inang yang terinfeksi.
Tahapan ini merupakan langkah penting di dalam siklus hidup virus. Hal ini memungkinkan virus untuk bertahan, berkembang biak, dan menyebabkan infeksi pada inangnya.
Pada dasarnya, virus adalah organisme mikroskopis atau tidak kasatmata yang terdiri atas materi genetik (DNA atau RNA) yang dibungkus oleh protein.
Virus tidak dianggap sebagai organisme hidup. Ini karena mereka tidak memiliki struktur sel (aseluler) maupun kemampuan untuk bereproduksi secara mandiri.
Untuk mereplikasi dan menyebabkan infeksi, virus membutuhkan sel inang. Ini berbeda dengan bakteri yang bisa berkembang biak dengan membelah diri.
Sel inang tersebut bisa berasal dari organisme bersel tunggal (uniseluler), seperti bakteri, atau organisme bersel banyak (multiseluler), seperti manusia, hewan, atau tumbuhan.
Virus melakukan replikasi melalui dua siklus, yakni litik (lytic) atau lisogenik (lysogenic).
Secara umum, siklus litik lebih sering terjadi dibandingkan dengan siklus lisogenik. Berikut ini adalah perbedaan dari kedua siklus replikasi virus.
Kedua hal ini berpengaruh pada cara penyakit infeksi virus menyerang sel-sel makhluk hidup.
Infeksi dapat terjadi dalam waktu singkat pada virus dengan siklus litik. Karena menyebabkan kerusakan sel, infeksi virus ini bisa menimbulkan gejala yang terlihat.
Sementara pada siklus lisogenik, infeksi bisa berlangsung pada kemudian hari. Ini karena virus berada dalam keadaan laten atau tidak aktif menginfeksi pada sel inangnya.
Replikasi virus bertujuan untuk membuat virion atau virus dewasa yang baru. Virion akan menular dan menginfeksi sel-sel dalam tubuh inang atau organisme lainnya.
Seperti dikutip dari buku Essential Human Virology (2017), replikasi virus terbagi ke dalam tujuh tahapan di bawah ini.
Urutan pertama dalam proses replikasi virus ialah pelekatan virus ke sel inangnya (attachment).
Virus akan mengenali dan berinteraksi dengan reseptor spesifik pada permukaan sel inang. Hal ini memungkinkan virus untuk melekat pada sel inang dan masuk ke dalamnya
Setelah virus berhasil melekat pada permukaan sel inang, tahap penetrasi (penetration) dimulai. Virus akan menggunakan berbagai mekanisme untuk memasuki sel inang.
Virus berselubung, seperti HIV dan virus influenza, akan menembus permukaan sel dengan cara meleburkan diri ke dalam selubung virus. Dengan begitu, hanya materi genetik virus yang masuk ke dalam sel inang.
Sementara itu, virus yang tidak berselubung, seperti adenovirus, akan menembus sel dengan cara memasukkan seluruh partikelnya melintasi membran sel inang.
Setelah masuk ke dalam sel inang, virus akan melepaskan materi genetik (baik itu DNA atau RNA) dari dalam selubung atau kapsid (uncoating).
Materi genetik virus selanjutnya akan mengendalikan aktivitas sel inang. Ia akan memprogram sel inang untuk memproduksi salinan virus yang baru.
Tahap ini melibatkan proses replikasi (replication) dan transkripsi/pencetakan (transcription) materi genetik virus oleh enzim dan “mesin” replikasi di dalam sel inang.
Virus menggunakan mesin replikasi sel inang ini untuk menghasilkan salinan-salinan baru dari materi genetik yang dimilikinya.
Proses ini juga menghasilkan protein yang dibutuhkan untuk pembentukan partikel virus baru.
Pada tahap penggabungan (assembly), terjadi penyatuan komponen-komponen virus yang baru diproduksi, seperti asam nukleat dan protein.
Tahap ini bertujuan untuk membentuk partikel virus yang lengkap atau virion. Tahapan ini dapat terjadi pada sitoplasma sel inang maupun di sekitar membran sel inang.
Pematangan (maturation) adalah tahap akhir dari proses replikasi virus sebelum virion dapat menyebar dan menginfeksi sel-sel lainnya.
Pada tahapan ini, terjadi banyak perubahan di dalam virion yang belum matang. Semua perubahan tersebut amat penting untuk kelangsungan hidup virus setelah dilepaskan dari dalam sel inang.
Setelah partikel virus terbentuk, mereka harus melepaskan diri (release) dari dalam sel inang untuk mulai menyebar dan menginfeksi sel-sel baru.
Ada dua mekanisme umum dari pelepasan virus, yaitu pelepasan seluler dan pelepasan tunas.
Pelepasan seluler terjadi ketika sel inang pecah dan melepaskan virus, sedangkan pelepasan tunas terjadi saat virus keluar melalui membran sel inang tanpa mematikannya.
Replikasi adalah proses yang penting dalam siklus hidup virus. Dengan memahami tahapan inilah para ahli dapat mencari cara mengendalikan penyakit akibat infeksi virus.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar