1. Bakteri
Bakteri adalah patogen utama yang paling banyak ditemukan pada kasus infeksi nosokomial. Beberapa bakteri terdapat secara alami di dalam tubuh pasien, kemudian infeksi terjadi karena kekebalan tubuh pasien menurun.
Jenis bakteri Acinetobacter adalah yang paling sering ditemukan pada infeksi di ruang ICU. Selain itu, terdapat juga Bacteroides fragilis, yang biasa ditemukan di infeksi saluran usus atau usus besar. Bakteri-bakteri seperti Enterobacteriaceae, S. aureus, dan C. difficile juga ditemukan pada infeksi bakteri di rumah sakit.
2. Virus
Selain bakteri, virus juga termasuk penyebab utama infeksi nosokomial. Sebanyak 5% kasus infeksi rumah sakit disebabkan oleh virus. Penularannya dapat melalui pernapasan, kontak tangan, mulut, dan kotoran.
Salah satu penyakit kronis yang disebabkan oleh virus adalah hepatitis. Hepatitis biasanya ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril. Selain itu, virus seperti influenza, HIV, rotavirus, dan virus herpes-simplex juga ditemukan pada infeksi rumah sakit.
3. Parasit jamur
Orang yang mengalami gangguan sistem imun tubuh juga rentan terkena infeksi oleh parasit jamur di rumah sakit. Jenis parasit jamur yang paling sering ditemukan adalah Aspergillus sp., Candida albicans, dan Cyptococcus neoformans.
Jenis infeksi nosokomial
Sementara, jika dilihat berdasarkan jenis infeksinya, berikut ini adalah beberapa penyebab infeksi yang penularannya terjadi di rumah sakit.
1. Infeksi aliran darah
Central line-associated bloodstream infection atau infeksi aliran darah merupakan jenis infeksi nosokomial yang paling berbahaya, dengan tingkat kematian sebesar 12-25%.
Infeksi aliran darah ini biasanya disebabkan oleh penggunaan alat yang dimasukkan ke dalam tubuh, seperti kateter atau alat intravaskular. Bakteri yang mungkin dapat memicu infeksi ini adalah Staphylococcus, Enterococcus, dan berbagai jenis jamur Candida.
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi ini merupakan jenis nosokomial yang paling banyak ditemukan. Sebanyak 12% kasus infeksi nosokomial berhubungan dengan kondisi ini. Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh mikroflora yang ada di dalam tubuh pasien.
Pasien yang memiliki kateter urine di dalam tubuhnya rentan terkena kondisi ini. Kateter berpotensi menghambat aliran urine, sehingga terjadi infeksi pada kandung kemih. Bakteri yang sering ditemukan adalah E. coli, C. albican, dan P. aeruginosa.
3. Pneumonia
Penyakit lain yang berkaitan dengan infeksi nosokomial adalah pneumonia. Kondisi ini biasanya ditemukan pada 9-27% pasien yang menggunakan alat bantu ventilator di ruang ICU.
Mikroorganisme biasanya menyerang perut, saluran pernapasan, dan bronkitis, sehingga terjadi infeksi pada paru-paru. Patogen yang umumnya ditemukan pada infeksi jenis pneumonia adalah P. aeruginosa, S. aureus, dan Haemophilus influenzae.
4. Infeksi luka operasi
Kondisi ini juga sering terjadi pada pasien yang menjalani prosedur operasi di rumah sakit. Infeksi dapat ditularkan secara eksogen (melalui udara, peralatan medis, dan staf medis) atau secara endogen (dari flora yang ada di dalam tubuh).
Faktor lain yang mungkin dapat menyebabkan infeksi selama prosedur bedah adalah teknik bedah, kebersihan peralatan medis, dan kondisi sistem imunitas pasien. Tiga jenis patogen yang paling banyak ditemukan pada penderita infeksi luka operasi adalah P. aeruginosa, S. aureus, dan Staphylococcus jenis koagulasi negatif.
Faktor-faktor risiko infeksi di rumah sakit

Infeksi nosokomial adalah kondisi yang mungkin dapat menyerang siapa saja yang sedang menjalani perawatan atau sehabis mengunjungi rumah sakit. Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena infeksi ini.
Berikut adalah faktor-faktor risiko Anda dapat terserang infeksi di lingkungan rumah sakit.
- Usia. Penyakit ini umumnya menyerang pasien di atas 70 tahun, walaupun dalam beberapa kasus infeksi ini juga ditemukan pada pasien yang lebih muda.
- Sistem kekebalan tubuh. Tubuh pasien yang memiliki sistem imun tubuh bermasalah lebih rentan terkena infeksi di dalam lingkungan rumah sakit.
- Penyakit yang diderita. Pasien dengan penyakit yang memengaruhi sistem imun, seperti leukemia, tumor, diabetes melitus, dan AIDS memiliki risiko tinggi terkena infeksi di rumah sakit.
- Berada di ICU cukup lama. Pasien rumah sakit yang tinggal lebih lama dari pasien biasa, seperti pasien ICU, akan lebih mudah terkena infeksi di rumah sakit.
- Fasilitas medis yang kurang memadaiPusat layanan kesehatan dengan fasilitas yang tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko pasien terkena infeksi, seperti teknik menyuntik yang salah, embuangan sampah rumah sakit tidak dikelola dengan baik, atau peralatan medis yang kurang steril
- Penggunaan antibiotik. Konsumsi antibiotik yang terlalu banyak, tidak sesuai dengan resep dokter, atau berhenti sebelum habis dapat menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap antibiotik. Hal ini mengakibatkan infeksi di rumah sakit lebih mudah terjadi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar