Definisi kriptokokosis
Kriptokokosis atau cryptococcosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans.
Infeksi dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan kotoran hewan atau buah mentah yang tidak dicuci.
Infeksi ini juga dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Orang yang memiliki sistem imun lemah, seperti pengidap HIV, berisiko tinggi untuk tertular infeksi ini.
Kriptokokosis adalah infeksi yang dapat muncul dalam berbagai bentuk, tergantung pada bagaimana infeksi diperoleh.
Dalam kebanyakan kasus, infeksi biasanya dimulai di paru-paru dan kemudian menyebar ke otak, saluran kemih, kulit, atau tulang.
Seberapa umumkah kriptokokosis?
Kriptokokosis adalah salah satu infeksi yang sangat jarang terjadi pada orang yang sehat.
Sebagian besar kasus infeksi ini terjadi pada orang yang memiliki sistem imun lemah, terutama mereka yang sudah terkena HIV/AIDS lanjutan.
Menurut situs pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat atau CDC, diperkirakan terdapat 220.000 kasus kriptokokosis pada pasien dengan HIV/AIDS.
Kasus ini bisa terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai sekitar 181.000.
Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena kondisi ini apabila menghindari faktor berisiko. Silakan diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala kriptokokosis
Orang yang sehat biasanya tidak akan mengalami gejala apapun ketika terinfeksi penyakit ini. Infeksi dapat menyebar ke otak pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala neurologis (saraf) akan mulai timbul secara perlahan-lahan. Kebanyakan orang dengan infeksi ini mengalami pembengkakan dan iritasi pada otak dan sumsum tulang belakang ketika didiagnosis.
Gejala lain dari infeksi kriptokokosis adalah sebagai berikut:
- pandangan kabur atau penglihatan ganda,
- nyeri saat menarik napas,
- leher kaku,
- kebingungan,
- batuk kering,
- kelelahan,
- demam,
- sakit kepala,
- mual,
- muntah,
- ruam kulit, termasuk bintik-bintik merah (petechiae), bisul, atau gatal kulit lainnya, dan
- pembengkakan kelenjar getah bening.
Selain itu, masih terdapat juga beberapa ciri dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Apabila Anda memiliki keluhan yang sama, segera konsultasikan kepada dokter.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Tingkat keparahan dan gejala-gejala dapat berbeda pada setiap orang.
Jadi, selalu diskusikan dengan dokter tentang metode diagnosis, pengobatan, dan perawatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Penyebab kriptokokosis
Cryptococcus neoformans adalah jamur yang menyebabkan penyakit ini. Jamur ini biasanya banyak ditemukan di dalam tanah.
Jika Anda secara tidak sengaja menghirup jamur tersebut, paru-paru Anda akan terinfeksi. Infeksi dapat hilang dengan sendirinya, berdiam pada paru-paru, atau menyebar ke seluruh tubuh.
Namun, umumnya jamur Cryptococcus neoformans tidak akan berbahaya jika terhirup oleh orang dengan kondisi kesehatan yang sehat secara keseluruhan.
Menghirup jamu C. neoformans bisa berisiko mengancam nyawa pada orang dengan sistem imun lemah, misalnya orang dengan HIV/AIDS.
Faktor-faktor risiko kriptokokosis
Hampir semua orang bisa terserang penyakit kriptokokosis. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi jamur C. neoformans.
Infeksi ini paling sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti:
- terinfeksi HIV,
- mengonsumsi dosis tinggi pengobatan kortikosteroid,
- menjalani pengobatan kemoterapi untuk kanker, dan
- mengidap penyakit Hodgkin.
Komplikasi kriptokokosis
Pada beberapa kasus, kriptokokosis berpotensi menimbulkan komplikasi kesehatan, terutama jika yang terinfeksi adalah orang-orang dengan sistem imun tubuh yang buruk.
Salah satu komplikasi yang umum ditemukan adalah meningitis atau peradangan pada selaput yang melapisi otak dan saraf tulang belakang.
Apabila terlambat ditangani, meningitis kriptokokosis berisiko menyebabkan gejala-gejala yang lebih serius, seperti:
- penumpukan cairan di dalam otak,
- koma,
- kehilangan pendengaran, dan
- kejang.
Selain itu, pengobatan kriptokokosis jangka panjang dengan obat amphotericin B juga berpotensi membawa komplikasi serius yang meliputi:
- kerusakan ginjal,
- nyeri otot dan sendi,
- demam,
- mual, dan
- muntah.
Diagnosis kriptokokosis
Dalam proses diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan gejala-gejala yang Anda alami, serta riwayat perjalanan Anda.
Berikut adalah tanda-tanda yang akan dijadikan acuan dokter untuk mendiagnosis penyakit:
- suara napas yang tidak normal,
- detak jantung yang cepat,
- demam,
- kondisi mental berubah, dan
- leher kaku.
Ketika dokter mulai mencurigai adanya kriptokokosis, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan medis tambahan yang biasanya meliputi:
- pemeriksaan darah,
- CT scan kepala,
- pemeriksaan dan pembiakan dahak,
- biopsi paru,
- bronkoskopi,
- fungsi lumbal untuk mendapatkan sampel cairan cerebrospinal (CSF),
- pemeriksaan kondisi cairan serebrospinal (CSF) dan tes lainnya untuk memeriksa tanda-tanda infeksi,
- x-ray dada, dan
- tes antigen kriptokokus (mencari molekul tertentu yang menyebabkan jamur Cryptococcus neoformans dapat masuk ke dalam darah).
Pengobatan kriptokokosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Beberapa infeksi tidak memerlukan pengobatan. Meski begitu, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin selama setahun penuh untuk memastikan infeksi belum menyebar.
Jika ada luka pada paru-paru atau tersebarnya penyakit, biasanya obat antijamur akan diresepkan. Obat ini mungkin perlu dikonsumsi untuk waktu yang lama.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi kriptokokosis adalah:
- amphotericin B,
- flucytosine, dan
- fluconazole.
Pencegahan kriptokokosis
Beberapa perubahan gaya hidup sehat yang mungkin dapat membantu Anda mencegah infeksi kriptokokosis adalah.
- Hindari kontak dengan area yang tercemar jamur terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh sebaik mungkin, misalnya dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi.
- Bila Anda pernah terkena kriptokokosis sebelumnya, selalu ikuti jadwal konsultasi dengan dokter agar penyakit tak kambuh lagi di lain waktu.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.