Kemunculan berita tentang penyakit sapi gila memang cukup mengkhawatirkan mengingat kondisi ini cukup berbahaya. Terlebih lagi, Anda harus berhati-hati dalam membeli daging sapi. Simak informasi lengkap soal mad cow disease di sini!
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Kemunculan berita tentang penyakit sapi gila memang cukup mengkhawatirkan mengingat kondisi ini cukup berbahaya. Terlebih lagi, Anda harus berhati-hati dalam membeli daging sapi. Simak informasi lengkap soal mad cow disease di sini!
Penyakit sapi gila adalah istilah umum untuk bovine spongiform encephalopathy (BSE), yaitu penyakit fatal pada sistem saraf hewan ternak yang disebabkan oleh penumpukan protein abnormal yang disebut prion.
Tidak hanya menginfeksi sistem saraf pusat sapi, prion juga bisa menyebar ke manusia yang memakan daging sapi dari hewan yang terinfeksi atau bersentuhan dengan jaringan hewan yang terinfeksi.
Bila daging sapi yang terinfeksi ini dimakan manusia, prion bisa mengubah bentuk normal protein pada otak manusia. Protein tersebut pun berubah sehingga mengganggu fungsi normal otak.
Pasien dengan penyakit sapi gila bisa memiliki tanda dan gejala yang cukup serius. Namun, gejala ini umumnya muncul setelah masa inkubasi yang cukup lama.
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
Tanda-tanda dari penyakit ini biasanya muncul pada orang dewasa dengan usia yang relatif muda. Namun, kasus ini sesekali terlihat pada remaja.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter. Ini bertujuan agar Anda bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Meskipun penyakit ini sangat jarang terjadi, penting untuk segera mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.
Penyebab penyakit sapi gila adalah infeksi prion, yaitu sejenis protein yang dapat menyebabkan protein normal di dalam otak melipat secara tidak normal.
Prion dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang sapi. Ia juga dapat menular ke manusia dan menyebabkan penyakit otak yang fatal.
Meskipun mekanisme persisnya masih belum sepenuhnya dipahami, kemungkinan penyakit ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Makanan ini terkontaminasi jaringan saraf dari sapi yang terinfeksi.
Sementara itu, manusia terjangkit penyakit ini melalui konsumsi daging sapi atau produk daging sapi yang terinfeksi penyakit sapi gila.
Pada manusia, penyakit bovine spongiform encephalopathy menimbulkan varian penyakit yang disebut penyakit Creutzfeldt-Jakob (vCJD).
Dokter biasanya fokus untuk mengatasi penyakit dan kondisi lain dengan gejala yang serupa. Sebagai contoh, pemeriksaan darah bisa membantu mengobati beberapa penyakit otak yang mirip dengan BSE.
Di sisi lain, MRI atau computed tomography (CT) digunakan untuk mengatasi stroke atau tumor otak. Dokter juga akan merekomendasikan tes cairan tulang belakang.
Tes ini bertujuan melihat apakah protein pada penyakit ini ditemukan pada cairan tulang belakang.
Sayangnya, mad cow disease adalah penyakit yang cukup langka. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa secara global, hanya ada 1–2 kasus per satu juta orang tiap tahunnya.
Akibatnya, banyak dokter yang tidak mempertimbangkan untuk melakukan tes hingga pasien mencapai tingkat keparahan yang serius.
Sayangnya, tidak ada pengobatan yang efektif untuk penyakit sapi gila pada manusia. Kondisi ini progresif dan fatal.
Alhasil, fokus pengobatan kondisi ini lebih pada meredakan gejala dan memberikan perawatan dukungan. Ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dukungan medis dan perawatan paliatif dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan pasien selama masa penyakit.
Penyakit sapi gila lebih sering terjadi di Eropa, terutama di Inggris. Itu sebabnya pemerintah di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, mencoba mengambil langkah pencegahan lewat beberapa cara.
Salah satu caranya adalah mengatur pakan ternak untuk menjaga sapi aman dari BSE. Pemerintah juga mencegah masuknya sapi dan produk sapi yang berisiko tinggi dari negara lain.
Langkah-langkah tersebut ternyata bisa mencegah masuknya penyakit BSE ke Amerika Serikat.
Sementara itu, perlu diingat bahwa BSE tidak menular dengan berada di sekitar orang yang mengalami penyakit ini. Jadi, mencuci tangan maupun cara lainnya untuk menjaga kebersihan tidak bisa mencegahnya.
Penyakit sapi gila memang tergolong langka. Namun, kondisi ini cukup berbahaya karena tidak ada obat atau pengobatan yang bisa benar-benar menyembuhkannya.
Walaupun penularan penyakit ini cukup langka, konsumsi daging sapi yang terkontaminasi prion bisa menjadi faktor risikonya.
Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini. Jangan lupa untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat guna melindungi diri dari ancaman BSE.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar