Penyakit yang terjadi pada lambung seperti maag umumnya berlangsung singkat. Namun, ada pula masalah lambung yang sifatnya menahun atau kronis, salah satunya gastritis atrofik.
Apa itu gastritis atrofik?
Gastritis atrofik adalah peradangan dan penipisan lapisan permukaan lambung yang berlangsung lama atau kronis. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan sel-sel lambung.
Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis atrofik metaplastik lingkungan atau environmental metaplastic atrophic gastritis (EMAG) dan gastritis atrofik autoimun atau autoimmune atrophic gastritis (AAG).
EMAG terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori, sedangkan AAG terjadi akibat masalah sistem kekebalan tubuh.
Tanda dan gejala gastritis atrofik
Anda bisa mengalami gastritis atrofik tanpa tanda atau gejala. Bila Anda terinfeksi bakteri H. pylori, gejala yang muncul, yaitu:
- nyeri perut bagian atas atau maag,
- nafsu makan turun,
- mual dan muntah,
- anemia defisiensi besi,
- tukak lambung, dan
- berat badan turun.
Sementara itu, tanda dan gejala jenis autoimun, yaitu:
- nyeri dada,
- pusing.
- lemah,
- terasa seperti melayang,
- jantung berdebar,
- kebingungan,
- mual dan muntah,
- denyut nadi cepat,
- kulit pucat,
- telinga berdenging, serta
- kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera ke dokter bila Anda mengalami tanda dan gejala di atas selama seminggu atau lebih. Langsung ke rumah sakit bila Anda mengalami:
- nyeri perut tak tertahankan,
- muntah dan tak lagi bisa mengonsumsi makanan, serta
- pusing dan terasa melayang.
Penyebab gastritis atrofik
Penyebab gastritis atrofik EMAG adalah infeksi bakteri H. Pylori yang berlangsung dalam jangka panjang.
Bakteri ini mengganggu lapisan pelindung lambung dari cairan asam. Akibatnya, sel-sel lapisan lambung terkikis dan hancur akibat cairan asam.
Penyebaran bakteri ini terjadi melalui kontak langsung dengan barang-barang yang terkontaminasi:
- feses,
- makanan,
- air liur,
- muntah, dan
- air.
Sementara itu, penyebab AAG adalah antibodi pada kekebalan tubuh yang justru salah menyerang sel-sel permukaan lambung yang sehat.
Antibodi juga bisa menyerang faktor intrinsik, yaitu protein yang dikeluarkan oleh sel lambung.
Faktor intrinsik membantu menyerap vitamin B12. Tanpanya, Anda rentan mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 juga bisa merusak saraf.
Faktor risiko gastritis atrofik
Berikut beberapa faktor risiko EMAG.
- Berusia lebih dari 70 tahun.
- Konsumsi makanan tinggi garam.
- Merokok.
- Tinggal di permukiman padat peduduk.
- Punya riwayat infeksi H. pylori.
Sementara itu, inilah kondisi yang membuat seseorang rentan terkena AAG.
- Wanita.
- Memiliki orang tua dengan AAG.
- Mutasi genetik.
- Penyakit autoimun lainnya, seperti penyakit Addison, penyakit Hashimoto atau Graves, vitiligo, dan diabetes tipe 1.
Komplikasi gastritis atrofik
Mengutip buku Atrophic Gastritis, berikut komplikasi yang timbul bila penyakit ini terus berlanjut tak terkendali.
- Cairan asam lambung hingga tak tersedia (aklorhidria).
- Anemia makrositik.
- Anemia defisiensi besi.
- Gastritis hemoragik atau perdarahan permukaan lambung.
- Kanker lambung.
- Tukak lambung atau usus.
- Jaringan limfoid terkait mukosa.
Diagnosis gastritis atrofik
Awalnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sebelum menjalankan tes selanjutnya.
Dokter akan meraba perut apakah ada keluhan di daerah tersebut. Sering kali, dokter juga meminta untuk melakukan tes darah untuk megecek kadar:
- vitamin B12,
- pepsinogen atau protein yang diproduksi oleh sel lambung, dan
- hormon gastrin, yakni hormon yang berfungsi memproduksi zat asam di lambung.
Jika dokter mencurigai bahwa pasiennya mengalami infeksi H.pylori, Anda akan menjalani tes pernapasan. Anda akan mengonsumsi pil, makanan, dan minuman yang ditambahkan urea.
Selanjutnya, dokter meminta Anda untuk bernapas. Bila ada H.pylori di dalam tubuhnya, bakteri akan bereaksi dan menghasilkan karbon saat bernapas.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan biopsi dengan mengambil sel-sel perut melalui prosedur endoskopi.
Pengobatan gastritis atrofik
Berikut pengobatan yang mungkin dilakukan dokter.
1. Pengobatan secara medis
Dokter bisa memberikan beberapa cara pengobatan EMAG berikut.
- Meresepkan antibiotik untuk mematikan bakteri H. pylori.
- Obat penurun produksi asam lambung naik saat kondisi mulai membaik.
- Endoskopi rutin untuk mengecek perkembangan sel-sel lambung.
Dalam kasus autoimun, dokter mungkin meresepkan suntik vitamin B12 dan infus zat besi.
Bila ditemukan tumor jinak saat endoskopi, dokter akan melakukan pengangkatan tumor segera.
2. Pengobatan secara alami
Studi pada manusia terbitan Chinese Journal of Integrative Medicine (2016) mengamati bahwa obat herbal moluodan mengurangi risiko pembentukan jaringan abnormal akibat kerusakan sel-sel lambung sebanyak 24,6 persen.
Obat ini juga mengurangi beberapa gejala, seperti nyeri perut, sendawa, dan nafsu makan menurun.
Perlu diketahui bahwa pengobatan ini mungkin tidak semanjur obat gastritis medis dari dokter.
Perawatan rumahan gastritis atrofik
Lakukan hal-hal berikut untuk mengurangi risiko komplikasi EMAG.
- Berhenti merokok.
- Konsumsi makanan rendah natrium.
- Rutin ke dokter penyakit dalam.
Sementara itu, Anda bisa mengurangi keparahan AAG dengan meningkatkan asupan tinggi vitamin B12. Untuk itu, Anda bisa konsumsi asupan, seperti:
- telur,
- daging sapi,
- minyak ikan,
- sapi,
- yoghurt,
- susu, dan
- ikan tinggi lemak.
Pastikan Anda juga rutin ke dokter penyakit dalam untuk memantau kondisi lambung.
Pencegahan gastritis atrofik
Anda bisa mengurangi risiko gastritis atrofik metaplastik lingkungan dengan cara menerapkan kebersihan. Selalu cuci tangan:
- sebelum menggunakan kamar mandi,
- sebelum mengganti popok, dan
- setelah cuci tangan.
Anda tidak bisa mengurangi risiko terkena penyakit autoimun. Namun, Anda bisa mengamati gejala yang dirasakan sehingga Anda mendapatkan penanganan yang lebih cepat.
Anda perlu mengetahui gejala gastritis atrofik sesegera mungkin. Hal ini menghindari komplikasi yang lebih berbahaya.
Pastikan Anda menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan, konsumsi makanan rendah garam, dan stop merokok.
Rangkuman
Gastritis atrofik adalah radang lambung kronis akibat infeksi H. pylori atau autoimun. Bila tidak segera diatasi, kondisi ini merusak sel-sel lambung, menyebabkan anemia, bahkan meningkatkan risiko terkena kanker lambung.