backup og meta

Cara Mengobati Cacar Air dengan Obat dan Perawatan Rumahan

Cara Mengobati Cacar Air dengan Obat dan Perawatan Rumahan

Penyakit cacar air (chickenpox) biasanya bisa sembuh dalam waktu kurang dari dua minggu. Meskipun begitu, gejala seperti demam dan lenting yang gatal bisa mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman. Obat cacar air sangat diperlukan untuk Anda yang mengalami gejalanya.

Obat cacar air yang ada di apotik

Pilihan obat cacar air

Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Virus ini termasuk dalam keluarga virus herpes.

Meski infeksi virus varicella bisa sembuh dengan sendirinya, beberapa orang tetap memerlukan pengobatan medis untuk mengatasi cacar air.

Obat cacar air yang diresepkan dokter bertujuan untuk mengatasi infeksi virus. Sementara obat-obatan lainnya bisa mengatasi demam, rasa nyeri, atau rasa gatal dan perih pada kulit yang terdampak.

1. Obat antivirus

Cacar air disebabkan oleh infeksi virus. Maka, antibiotik tidak efektif digunakan untuk mengatasi cacar air. Dokter akan meresepkan antivirus seperti acyclovir.

Dalam sebuah studi terbitan jurnal BMJ Clinical Evidence pada 20115, diketahui bahwa acyclovir bekerja lebih efektif jika diberikan dalam 24–48 jam sejak munculnya ruam pada kulit.

Obat cacar air ini tersedia dalam bentuk tablet, salep, dan cairan infus (intravenous). Tablet acyclovir perlu diminum lima kali sehari dengan jarak kira-kira empat jam selama tujuh hari.

Pada kasus gejala cacar air yang parah dan untuk kondisi imunitas yang lemah, acyclovir lebih efektif diberikan melalui infus.

Sementara itu, obat cacar air berupa salep acyclovir lebih umum digunakan untuk mengatasi gejala penyakit herpes oral dan genital.

2. Obat imunoglobulin

Obat imunoglobulin diperuntukkan bagi pasien cacar air yang memiliki sistem imun yang lemah. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh sehingga bisa melawan infeksi virus cacar air.

Obat ini biasanya dimasukkan melalui infus. Sama seperti antivirus, obat imunoglobulin perlu diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam merah pertama muncul.

3. Obat pereda nyeri

Selain kulit melenting dan rasa gatal, infeksi virus cacar air bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan demam.

Obat pereda rasa nyeri non-aspirin seperti acetaminophen (parasetamol) dapat digunakan untuk mengatasi gejala awal cacar air ini.

Parasetamol merupakan obat cacar air di apotik yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Dokter juga kadang meresepkannya, terutama jika demam terus berlangsung lebih dari empat hari dengan suhu di atas 38,8°C.

Parasetamol cukup aman digunakan oleh setiap orang, termasuk ibu hamil dan bayi berusia 2 bulan ke atas. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

4. Losion calamine

Losion untuk gatal saat hamil

Untuk mengurangi rasa gatal, Anda juga bisa mengoleskan losion calamine. Losion calamine merupakan jenis obat oles nonresep di apotek.

Kandungan seng dioksida atau seng karbonat pada losion calamine bisa meredakan rasa gatal dan menenangkan peradangan di kulit. Namun, losion calamine tidak bisa menjadi obat cacar air yang utama, melainkan hanya sebagai pengobatan pendamping.

Berhati-hatilah saat menggunakan obat ini. Untuk hasil yang maksimal, ikuti aturan pemakaian yang dianjurkan dokter atau yang disertakan pada kemasan obat.

Jangan menekan kulit terlalu keras saat mengoleskannya, karena hal ini bisa membuat lenting pecah. Selain itu, losion ini tidak boleh dioleskan ke area sekitar mata, apalagi di bagian dalam mulut.

5. Obat antihistamin

Antihistamin seperti diphenhydramine merupakan obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi gejala pada alergi atau asma.

Dokter biasanya akan meresepkan obat ini ketika Anda benar-benar terganggu oleh rasa gatal dan bahkan hingga kesulitan untuk tidur.

Antihistamin untuk cacar air biasanya berbentuk obat oral seperti pil. Sebagian besar obat antihistamin generasi awal, termasuk diphenhydramine, memiliki efek samping yang bisa menimbulkan kantuk dan tubuh yang lemas.

Oleh sebab itu, antihistamin sebaiknya diminum pada malam hari saja.

Perawatan rumahan untuk meringankan gejala cacar air

bekas cacar air

Bersamaan dengan pengobatan medis, ada beberapa perawatan rumahan yang juga bisa Anda lakukan untuk mengatasi gejala cacar air. Berikut beberapa di antaranya.

1. Jangan menggaruk lenting cacar

Gejala cacar air yang khas yakni ruam kulit berbentuk lenting kemerahan yang terasa gatal. Lenting cacar air dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh dengan rasa gatal yang sangat mengganggu.

Meski terasa gatal, Anda tidak dianjurkan untuk menggaruk kulit yang terdampak cacar. Pasalnya, hal ini akan membuat lenting pecah dan menjadikannya pintu masuk bakteri ke dalam kulit.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi cacar air. Akibatnya, ruam jadi menyebar ke bagian tubuh lainnya dan bahkan menyebabkan bekas cacar yang sulit hilang.

Rasa gatal akibat cacar air biasanya akan mulai berkurang dalam 34 hari dengan bantuan obat. Dalam seminggu lebih, lenting yang sudah pecah dan menjadi koreng sudah tidak akan terasa gatal lagi.

2. Menggunting kuku dan rajin mencuci tangan

Menjaga kuku tetap pendek merupakan cara tepat untuk mencegah luka akibat menggaruk kulit yang terdampak.

Saat menggunting kuku, pastikan Anda tidak membuat ujung kuku meruncing. Pasalnya, ujung kuku yang runcing dapat melukai atau mengiritasi kulit.

Anda juga perlu menjaga tangan tetap bersih dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

3. Memakai sarung tangan dan pakaian berbahan lembut

Saat tidur, Anda bisa tanpa sadar menggaruk ruam kulit, padahal menggaruk kulit akan membuat rasa gatal bertambah kuat.

Untuk mengatasinya, gunakan kaus kaki dan sarung tangan yang lembut saat tidur. Pastikan juga Anda menggunakan pakaian longgar yang berbahan lembut.

Beberapa jenis bahan pakaian yang kasar seperti kain bahan lateks atau kain wol bisa membuat rasa gatal bertambah parah.

Memakai pakaian berbahan lembut juga bisa menjaga suhu tubuh selalu sejuk. Dengan begitu, Anda tidak mengeluarkan banyak keringat yang dapat memicu rasa gatal pada kulit.

4. Mengompres kulit dengan teh chamomile

Teh chamomile bisa membantu menenangkan area kulit yang gatal akibat penyakit cacar air. Teh herbal ini mengandung antiseptik dan antiradang yang baik untuk mengurangi keparahan gejala.

Untuk memanfaatkan teh chamomile sebagai obat alami cacar air, cobalah cara berikut ini.

  • Larutkan 23 sendok teh chamomile dalam sebaskom kecil air hangat.
  • Rendam kain, handuk, atau kapas ke dalam larutan teh.
  • Tempelkan handuk ke area kulit yang gatal, lalu tepuk-tepuk lembut kulit hingga mengering.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cohen, J., & Breuer, J. (2015). Chickenpox: treatment. BMJ clinical evidence, 2015, 0912. Retrieved 6 June 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4468609/

Chickenpox (Varicella) – Prevention and Treatment. (2021). Retrieved 6 June 2022, from https://www.cdc.gov/chickenpox/about/prevention-treatment.html

Chickenpox. (2021). Retrieved 6 June 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/diagnosis-treatment/drc-20351287

Gnann, John. W. (2007). Human Herpesviruses: Biology, Therapy, and Immunoprophylaxis. Cambridge University. Retrieved 6 June 2022 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK47401/

How to care for children with chickenpox. (2022). Retrieved 6 Juni 2022 from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/rash/chicken-pox

Kurtz, E. S., & Wallo, W. (2007). Colloidal oatmeal: history, chemistry and clinical properties. Journal of drugs in dermatology : JDD, 6(2), 167–170. Retrieved 6 Juni 2022 from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17373175/

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Herpes Zoster

Pilihan Obat Herpes yang Biasa Diresepkan Dokter


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan