4. Pasien DBD bisa mengalami perdarahan

Perbedaan gejala chikungunya dan demam berdarah dengue bisa Anda lihat dari ada-tidaknya perdarahan yang terjadi pada tubuh.
Pengidap DBD terkadang bisa sampai mengalami mimisan atau gusi berdarah. Namun, kondisi perdarahan ini tidak terjadi pada pengidap chikungunya.
5. DBD bisa menyebabkan dehidrasi
DBD yang sudah parah berisiko menyebabkan dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh dalam jumlah drastis sebagai konsekuensi dari gejala yang pasien alami.
Kondisi dehidrasi pada pasien DBD bisa menyebabkan syok yang berakibat fatal. Sementara itu, infeksi chikungnya jarang sampai menyebabkan syok.
6. Waktu kemunculan gejalanya berbeda
Waktu kemunculan gejala atau masa inkubasi merupakan rentang waktu yang dibutuhkan virus dari masuk ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala.
Umumnya, gejala DBD akan muncul selama 4–7 hari setelah tubuh digigit nyamuk. Sementara pada chikungunya, umumnya gejala muncul 3–7 hari kemudian.
Perhatian!
Apabila Anda merasa cemas dan sulit mengetahui perbedaan gejala chikungunya dan DBD, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan diagnosis.
Bagaimana cara mengobati chikungunya dan DBD?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, kunci perawatan untuk kedua penyakit ini yaitu dengan memperbanyak istirahat dan minum cairan guna mencegah dehidrasi.
Selain itu, dokter juga akan menganjurkan Anda untuk meminum obat penurun demam, seperti paracetamol. Hindari aspirin dan ibuprofen untuk mencegah komplikasi perdarahan.
Jika kasus chikungunya dan DBD sudah lebih serius, dibutuhkan tindakan medis lanjutan untuk menanganinya. Dokter akan menentukan pengobatan terbaik untuk memulihkan kondisi Anda.
Kesimpulan
- Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
- Namun, kedua penyakit infeksi ini disebabkan oleh jenis virus yang berbeda, yakni virus chikungunya (CHIKV) dan virus dengue (DENV).
- Mengetahui perbedaan gejala keduanya penting untuk mencegah salah diagnosis dan pengobatan yang bisa membahayakan pengidapnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar