Sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 dapat menimbulkan gejala baru atau gejala yang lebih parah. Meski demikian, hal ini masih terus dipantau oleh WHO dan ahli kesehatan.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, subvarian BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Pada 6 Juni 2022, terhitung sudah ada empat kasus subvarian ini.
Empat kasus tersebut terdiri dari seorang WNI yang positif memiliki BA.4 dan tiga orang sisanya yang memiliki BA.5.
Tiga pasien tidak menunjukkan gejala, sedangkan satu pasien mengeluhkan gejala ringan berupa sakit tenggorokan dan badan pegal.
Sejauh ini, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah tersebar di 58 negara. Laporan yang terbanyak berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.
Apa beda Omicron dengan varian COVID-19 lainnya?

Dibandingkan dengan varian Delta sebelumnya, varian Omicron menggandakan dirinya 70 kali lebih cepat pada jaringan tubuh yang melapisi saluran udara. Hal tentu meningkatkan penularannya.
Akan tetapi, pada jaringan paru-paru, varian ini bereplikasi 10 kali lebih lambat daripada versi asli virus corona. Ini menandakan efeknya pada paru-paru cukup ringan atau tidak parah.
Dr. Michael Chan Chi-wai, Peneliti Utama di Pusat Imunologi dan Infeksi Hong Kong Science and Technology Park, menegaskan, “Penting untuk dicatat bahwa tingkat keparahan penyakit pada manusia tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus, tetapi juga oleh respons imun setiap orang terhadap virus.”
Ia pun menambahkan, “Infeksi yang ringan terkadang bisa berkembang menjadi peradangan yang mengancam jiwa.”
Sebelumnya studi melaporkan kemungkinan varian B.1.1.529 yang tidak terdeteksi lewat tes antigen. Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa tes antigen butuh waktu lebih lama mendeteksi varian baru ini.
Food and Drug Administration (FDA) di AS pun menegaskan bahwa tes antigen bisa mendeteksi varian tertentu SARS-CoV-2, tetapi sensivitasnya kurang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar