Pandemi COVID-19 masih berlangsung, oleh karena itu Anda tetap harus mawas diri untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengenali berbagai gejala COVID-19 agar bisa mendapat penanganan lebih cepat. Di antara banyaknya gejala, ada beberapa penderitanya mengeluhkan sakit kepala. Benarkah sakit kepala menjadi gejala dari COVID-19?
Apakah sakit kepala gejala Covid-19?
Infeksi virus SARS-CoV-2 dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan, yang sekarang ini Anda kenal dengan sebutan COVID-19.
Siapa pun bisa terinfeksi penyakit ini. Namun, gejalanya mungkin akan lebih parah pada lansia dan orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, atau asma.
Agar lebih cepat ditangani, Anda dan keluarga di rumah perlu mengetahui gejala apa saja yang ditimbulkan. Terlebih saat ini virus penyebab COVID-19 memiliki beragam varian yang menimbulkan banyak gejala baru.
Mengutip laman National Health Service, gejala utama dari Covid-19 adalah demam tinggi, batuk terus-menerus dalam sehari, dan anosmia (kehilangan kemampuan untuk mencium bau dan mengecap rasa).
Di antara gejala ini, sekitar 71% pengidap Covid-19 mengeluhkan gejala sakit kepala. Dr. Megan Donnelly, seorang ahli saraf dan spesialis sakit kepala di Novant Health Neurology and Headache, membenarkan bahwa sakit kepala adalah gejala awal dari Covid-19.
Apa beda sakit kepala biasa dengan gejala Covid-19?
Berdasarkan studi terbaru di Journal of Headache and Pain, hubungan antara sakit kepala dengan COVID-19 memang tidak diketahui pasti.
Namun, Dr. Donnelly menegaskan bahwa sakit kepala biasanya terjadi bersamaan dengan anosmia dan sebelum orang yang terinfeksi merasakan batuk. Gejala batuk kadang baru terjadi beberapa hari kemudian.
Sakit kepala yang merupakan gejala COVID-19 dengan sakit kepala biasa mungkin sulit dibedakan. Namun, kebanyakan pasien mengeluhkan rasa nyeri di seluruh kepala seperti ada tekanan berat yang menimpa, ketimbang jenis sakit kepala lain, seperti migrain (sakit pada satu sisi kepala saja).
Kemudian, sakit kepala juga diikuti dengan gejala penyerta yakni mual, diare, demam, anosmia, dan batuk.