Jamur yang berukuran sangat kecil dapat beterbangan di udara dan terhirup. Meski kelihatannya sepele, paparan jamur pada saluran pernapasan bisa menyebabkan aspergillosis. Penasaran? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa yang dimaksud dengan aspergillosis?
Aspergillosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur aspergillus. Jamur ini biasanya ditemukan pada dedaunan atau tumbuhan mati, terutama di lingkungan yang lembap.
Kebanyakan orang dapat menghirup jamur ini tanpa mengalami masalah. Akan tetapi, ada juga yang mengalami reaksi tertentu setelahnya.
Pada sebagian orang, jamur yang terhirup dapat memicu reaksi alergi atau masalah paru-paru kronis yang kemudian menyebar ke otak, ginjal, kulit, dan organ tubuh lainnya.
Jamur Aspergillus tidak sama dengan black mold atau jamur hitam Stachybotrys chartarum yang muncul di dinding rumah. Meski begitu, keduanya merupakan jamur yang umumnya menyebabkan masalah kesehatan.
Berdasarkan studi pada Current Fungal Infection Reports, infeksi jamur aspergillus melemahkan sistem imun dan dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.
Apa saja gejala aspergillosis?

Tanda dan gejala infeksi jamur aspergillus dapat berbeda pada setiap orang, tergantung pada gangguan yang terjadi.
1. Reaksi alergi
Pengidap asma atau fibrosis kistik umumnya memiliki reaksi alergi terhadap jamur aspergillus. Ini dikenal dengan sebutan allergic bronchopulmonary aspergillosis.
Gejalanya meliputi demam, sesak napas, dan batuk yang terkadang disertai dengan darah atau dahak yang kental.
2. Rhinocerebral aspergillosis
Aspergillus dapat menyerang area sinus dan dapat menyebabkan hidung tersumbat. Kondisi ini terkadang juga disertai dengan keluarnya cairan yang mengandung darah, demam, nyeri wajah, dan sakit kepala.
3. Aspergilloma
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) seperti emfisema, tuberkulosis atau sarkoidosis lanjut dapat menyebabkan pembentukan rongga udara (rongga) pada paru-paru.
Ketika orang dengan penyakit ini terinfeksi aspergillus, serat jamur dapat masuk ke dalam rongga dan tumbuh menjadi bola jamur yang dikenal sebagai aspergilloma.
Aspergilloma mungkin tidak menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan batuk ringan pada awalnya.
Namun, seiring berjalannya waktu dan tanpa pengobatan, aspergilloma dapat memperburuk kondisi paru-paru kronis sehingga memunculkan gejala seperti:
- batuk yang disertai darah (hemoptisis),
- mengi,
- sesak napas,
- penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan
- kelelahan.
4. Aspergillosis invasif
Ini adalah bentuk infeksi jamur aspergillus yang paling parah. Kondisi ini terjadi ketika infeksi menyebar dengan cepat dari paru-paru ke otak, jantung, ginjal, atau kulit.
Aspergillosis invasif hanya terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalannya melemah akibat kemoterapi kanker, transplantasi sumsum tulang, atau penyakit pada sistem kekebalan tubuh.
Jika tidak diobati, bentuk aspergillosis ini dapat berakibat fatal dan menimbulkan gejala seperti:
- demam dan menggigil,
- batuk yang disertai darah,
- sesak napas,
- nyeri dada atau sendi,
- sakit kepala atau gejala mata, dan
- luka pada kulit akibat berkembangnya infeksi jamur tinea.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala yang disebutkan di atas, terutama jika kondisinya tidak membaik dalam beberapa hari atau gejalanya mengganggu aktivitas.
Penyebab aspergillosis
Jamur aspergillus tidak dapat dihindari, apalagi jika Anda sering bepergian ke luar rumah. Ketika spora jamur terhirup, sel-sel sistem kekebalan tubuh mengelilingi dan menghancurkannya.
Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau obat-obatan imunosupresan memiliki lebih sedikit sel yang melawan infeksi.
Hal ini memungkinkan aspergillus untuk berkembang biak, menyerang paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Meski begitu, kondisi ini tidak menular antarmanusia.
Faktor risiko aspergillosis
Paparan jamur secara terus-menerus bisa menimbulkan infeksi. Orang-orang dengan kondisi berikut adalah yang paling rentan mengalaminya.
- Pengidap asma atau penyakit paru obstruktif kronis.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Orang dengan kondisi diabetes, menjalani transplantasi organ, dan mengonsumsi kortikosteroid secara rutin.
Diagnosis aspergillosis
Menegakkan diagnosis infeksi jamur ini bergantung pada gejala dan riwayat kesehatan.
Gejala yang muncul tampak mirip dengan banyak penyakit lain, jadi dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes tambahan untuk mengesampingkan kondisi lain.
Beberapa tes kesehatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.
- Tes alergi berupa tes darah untuk mendiagnosis bentuk aspergillosis alergi atau kronis.
- Biopsi dengan mengambil sampel jaringan atau cairan untuk menguji tanda-tanda infeksi aspergillus.
- Tes kultur dengan mengambil sampel cairan tubuh, seperti darah, lendir (sputum), atau cairan dari sekitar paru-paru, otak, atau sumsum tulang belakang.
- Pencitraan seperti sinar-X atau pemindaian CT untuk mencari tanda-tanda aspergillus pada area tubuh yang dicurigai terinfeksi.
Pengobatan infeksi aspergillus
Supaya infeksi tidak berkembang ke organ vital lainnya, pengobatan perlu dilakukan. Jenis pengobatan akan disesuaikan dengan keparahan kondisi Anda.
1. Obat antijamur
Obat antijamur dapat mengobati berbagai jenis aspergillosis. Jika satu jenis antijamur tidak bekerja, dokter akan meresepkan obat yang berbeda.
Beberapa obat yang biasanya diresepkan adalah sebagai berikut.
- Vorikonazol, isavukonazol, posakonazol, atau itrakonazol.
- Amfoterisin B liposomal.
- Kaspofungin atau mikafungin.
2. Kortikosteroid untuk aspergillosis
Obat kortikosteroid seperti prednison, prednisolon, dan metilprednisolon dapat mengurangi peradangan. Dokter mungkin meresepkannya untuk mengobati bentuk alergi aspergillosis atau infeksi kulit.
Sediaan obat dapat berbentuk pil, inhaler, obat semprot hidung, dan obat topikal yang dioleskan ke kulit.
3. Operasi
Operasi sering kali dapat menyembuhkan aspergillosis yang disebabkan oleh satu bola jamur.
Dokter biasanya menggunakan metode ini untuk mengobati aspergillosis invasif, tetapi tidak merekomendasikannya untuk mengobati aspergillosis paru kronis.
Tindakan pencegahan aspergillosis
Sulit untuk menghindari paparan jamur aspergillus. Jika Anda berisiko tinggi terkena infeksi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Berikut adalah tindakan yang bisa melindungi Anda dari paparan jamur di udara.
- Menggunakan masker ketika bepergian ke luar atau ketika berkebun.
- Membatasi aktivitas di lingkungan yang lembap atau penuh tumpukan kompos.
- Mengedukasi diri tentang tanda dan gejala infeksi jamur, termasuk aspergillosis.
Penting bagi Anda untuk selalu melindungi diri ketika beraktivitas di luar rumah. Tidak hanya dari paparan polusi, tapi juga jamur yang menyebabkan aspergillosis atau infeksi jamur lain seperti histoplasmosis.
Kesimpulan
- Aspergillosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur aspergillus. Jamur ini biasanya ditemukan pada dedaunan atau tumbuhan mati, terutama di lingkungan yang lembap.
- Beberapa tandanya adalah reaksi alergi, demam, sesak napas, nyeri dada, sakit kepala, dan batuk yang disertai darah.
- Pengobatan aspergillosis meliputi pemberian obat antijamur dan kortikosteroid serta operasi untuk mengangkat bola jamur di dalam paru-paru jika diperlukan.