backup og meta

Panduan Makanan untuk Wanita dengan Endometriosis

Panduan Makanan untuk Wanita dengan Endometriosis

Tahukah Anda kalau endometriosis bisa dialami oleh wanita di usia berapa pun? Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi gejala endometriosis adalah dengan memerhatikan asupan makanan sehari-hari.

Lantas, apa saja asupan makanan untuk endometriosis yang baik dikonsumsi ataupun yang harus dihindari? Ketahui jawabannya dalam artikel ini.

Rekomendasi makanan untuk endometriosis

zat besi merupakan kebutuhan gizi ibu hamil trimester 2

Salah satu gejala endometriosis yang paling khas yakni menimbulkan nyeri perut yang luar biasa saat menstruasi.

Selain melakukan terapi pengobatan, penting bagi Anda untuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari guna mengelola gejala endometriosis.

Perlu diketahui bahwa peradangan dan kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh dapat memperburuk gejala endometriosis.

Asupan makanan yang tepat dinilai mampu membantu mengatasi peradangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh endometriosis serta mengelola kadar hormon estrogen.

Makanan berperan penting dalam membantu tubuh melawan penyebabb peradangan dan menjaga keseimbangan estrogen di dalam tubuh. Wanita dengan kondisi ini bisa mengendalikan gejala dengan menerapkan pola makan yang tepat.

Courtney Barth, Ahli Gizi dari Cleveland Clinic

Berikut ini beberapa kandungan makanan untuk endometriosis yang sangat dianjurkan. 

1. Serat

Dilansir dari Cleveland Clinic, tubuh membuang hormon estrogen bersama dengan tinja.

Maka itu, untuk mengurangi hormon estrogen berlebih di dalam tubuh yang berisiko menimbulkan gejala endometriosis, kesehatan sistem pencernaan harus terjaga.

Anda bisa mengonsumsi makanan kaya serat untuk membantu melancarkan sistem pencernaan. Makanan tinggi serat juga membantu meringankan perut kembung saat menstruasi.

Beberapa makanan tinggi serat yang disarankan bila Anda memiliki endometriosis di antaranya apel, pisang, buah beri, alpukat, brokoli, wortel, bayam, gandum (whole grain), kacang merah, dan jenis kacang-kacangan lainnya.

2. Zat besi

Endometriosis bisa menyebabkan Anda mengalami perdarahan hebat. Akibatnya, Anda juga bisa kehilangan banyak zat besi.

Nah, untuk menggantikan zat besi yang hilang akibat perdarahan, Anda harus mengonsumsi makanan yang kaya kandungan zat besi.

Makanan tinggi zat besi yang baik untuk endometriosis adalah daging tanpa lemak, ikan, ayam tanpa kulit, sayuran hijau, aprikot, telur, susu dan produk turunannya, gandum, kacang merah, kacang almond, dan kacang mete.

3. Asam lemak omega-3

Sifat antiradang dari asam lemak omega-3 dapat membantu meringankan gejala rasa nyeri dan sakit akibat endometriosis. Ini karena asam lemak memiliki fungsi anti peradangan.

Makanan yang kaya akan asam lemak omega di antaranya ikan salmon, ikan tuna, sarden, ikan kod, kerang, minyak biji chia, minyak biji rami, minyak almond, dan lain sebagainya.

4. Antioksidan

Para peneliti telah menemukan bahwa wanita dengan endometriosis cenderung tidak mendapatkan asupan antioksidan dari makanan yang mereka konsumsi sehari-hari.

Cara terbaik untuk meningkatkan antioksidan dalam makanan Anda adalah dengan makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan.

Anda bisa makan makanan tinggi antioksidan, khususnya vitamin A, C, dan E tinggi, meliputi ubi, hati sapi, bayam, wortel, blewah, mangga, buah citrus (seperti jeruk dan lemon), dan lain sebagainya.

Untuk memastikan asupan makanan sudah tepat, Anda disarankan berkonsultasi dulu ke dokter atau ahli gizi supaya membantu merancanakan asupan pola makan yang sesuai dengan kondisi endometriosis Anda.

5. Zinc

Di dalam tubuh, zinc berperan mengatur siklus haid dengan membantu proses ovulasi dan pelepasan sel telur.

Saat terjadi proses ovulasi, tubuh akan menghasilkan progesteron sesuai kadar estrogen, sehingga kadar hormon di dalam tubuh bisa seimbang.

Makanan sumber zinc paling tinggi yaitu jenis hewani, yang meliputi berikut ini.

  • Unggas, seperti ayam atau kalkun.
  • Daging merah (tetapi batasi konsumsi maksimal 2 porsi daging rendah lemak seminggu).
  • Kerang-kerangan, seperti tiram, kepiting, dan lobster.

Pantangan makanan untuk endometriosis

Selain makan makanan di atas, Anda juga sebaiknya menghindari makanan yang bisa memicu timbulnya gejala endometriosis.

Berikut ini berbagai makanan pantangan untuk endometriosis yang perlu dihindari. 

1. Tinggi lemak trans

Penelitian dalam jurnal Human Reproduction telah menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak lemak trans berisiko tinggi mengalami endometriosis.

Lemak trans banyak terkandung dalam gorengan, makanan olahan, dan makanan cepat saji.

2. Daging merah berlemak 

Beragam penelitian menyatakan bahwa wanita yang terlalu banyak mengonsumsi daging merah lebih rentan mengalami endometriosis di kemudian hari.

3. Gluten 

Sebuah penelitian dalam jurnal Minerva Chirurgica yang melibatkan sebanyak 207 wanita dengan endometriosis menunjukkan bahwa sebanyak 75 persen dari peserta mengaku mengalami penurunan rasa sakit setelah menjalani diet bebas gluten.

4. Alkohol 

Wanita yang minum alkohol berisiko lebih tinggi terkena endometriosis.

Bahkan, di antara wanita yang mengalami infertilitas (tidak subur), risiko endometriosis justru 50% lebih tinggi di kalangan wanita yang minum alkohol dibandingkan mereka yang tidak.

5. Kafein 

Wanita yang mengonsumsi dua cangkir atau lebih kopi per hari atau empat cangkir minuman ringan berkafein per hari, berisiko dua kali lebih mungkin terkena endometriosis.

Sebaiknya batasi konsumsi kafein maksimal 400 mg sehari. Perikaraannya, satu gelas bisa mengandung lebh dari 100 mg kafein, tergantung cara Anda menyeduhnya.

6. Kacang kedelai

Kacang kedelai dan produk makanan olahannya mengandung tinggi estrogen. Penelitian di jurnal Fertility and Sterility menunjukan wanita yang terlalu sering mengonsumsi berisiko lebih besar mengalami endometriosis.

Meski demikian, penelitian lebih lanjut masin perlu dilakukan untuk memastikan hasil tersebut.

Dengan menjaga pola makan sesuai dengan anjuran dokter, Anda sebagai penderita endometriosis bisa lebih mudah mengendalikan gejala yang timbul pada tubuh.

Anda juga bisa menghindari komplikasi yang mungkin terjadi, seperti sulit hamil dan bahkan kemandulan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Endometriosis Diet: Foods to Eat and Avoid. (2022). Retrieved 17 May 2023, from https://health.clevelandclinic.org/endometriosis-diet/

Endometriosis. (2023). Retrieved 17 May 2023, from https://www.nutritionist-resource.org.uk/articles/endometriosis.html#whatisendometriosis

Ltd., H. (2023). What To Eat And What To Avoid If You Have Endometriosis. Retrieved 17 May 2023, from https://healthmatch.io/endometriosis/what-foods-to-eat-or-avoid-with-endometriosis#what-foods-should-i-avoid-if-i-have-endometriosis

Diet and Endometriosis. (2023). Retrieved 17 May 2023, from https://www.worcsacute.nhs.uk/patient-information-and-leaflets/documents/patient-information-leaflets-a-z/3042-diet-and-endometriosis-2/file

Bahat, P., Ayhan, I., Ozdemir, E., Inceboz, &., & Oral, E. (2022). Dietary supplements for treatment of endometriosis: A review. Acta Bio Medica : Atenei Parmensis93(1). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8972862/

Helbig, M., Vesper, A., Beyer, I., & Fehm, T. (2021). Does Nutrition Affect Endometriosis?. Geburtshilfe Und Frauenheilkunde81(02), 191-199. https://doi.org/10.1055/a-1207-0557

Endometriosis: Nutrition and Exercise – Center for Young Women’s Health. (2023). Retrieved 17 May 2023, from https://youngwomenshealth.org/guides/endometriosis-nutrition-and-exercise/

4 Ways to Get More Antioxidants. (2023). Retrieved 17 May 2023, from https://endometriosis.net/living/diet-antioxidants

Jurkiewicz-Przondziono J, Lemm M, Kwiatkowska-Pamuła A, Ziółko E, Wójtowicz MK. Influence of diet on the risk of developing endometriosis. Ginekol Pol. 2017;88(2):96-102. https://doi.org/10.5603/GP.a2017.0017

Missmer, S., Chavarro, J., Malspeis, S., Bertone-Johnson, E., Hornstein, M., & Spiegelman, D. et al. (2010). A prospective study of dietary fat consumption and endometriosis risk. Human Reproduction25(6), 1528-1535. https://doi.org/10.1093/humrep/deq044

Versi Terbaru

26/05/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Waspadai 7 Kemungkinan Penyebab Endometriosis, Salah Satunya Bekas Operasi Caesar

Mendeteksi Gejala Endometriosis Setelah Operasi Caesar


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan