Dalam beberapa kasus, tusukan jarum akupuntur bisa menimbulkan infeksi virus hepatitis C. Bahaya pengobatan alternatif ini terjadi akibat tidak mengganti jarum alias penggunaan jarum tidak steril.
Jarum yang tidak steril bisa terkontaminasi virus hepatitis C. Lalu, virus akan masuk ke pembuluh darah pada pasien baru.
Efek samping ini berisiko tinggi terjadi bila Anda berobat di klinik atau fasilitas terapi akupuntur tidak resmi dengan terapis tidak bersertifikasi.
7. Cedera organ
Jika dimasukkan terlalu dalam, jarum dapat menusuk organ dalam, terutama paru-paru. Bahaya akupuntur ini relatif jarang dijumpai bila Anda melakukannya dengan terapis tepercaya.
Studi terbitan Evidence-based Complementary and Alternative Medicine (2015) mengumpulkan bahwa ada 115 kasus cedera organ, jaringan, dan saraf.
Bahaya yang sering muncul adalah kerusakan pneumotoraks atau udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada.
Biasanya, tusukan jarum terjadi di bagian dada, punggung, dan leher. Keluhan yang biasa muncul, yaitu sesak, nyeri dada, dan sulit bernapas.
Risiko jarum patah
Dalam beberapa kasus, jarum akupuntur juga bisa patah di dalam. Kondisi ini muncul akibat jarum didorong terlalu kuat. Namun, kondisi ini jarang terjadi jika dilakukan oleh terapis profesional.
Faktor yang meningkatkan risiko
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar