backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bukan Cuma dari Luar, Polusi Udara Juga Terjadi di Dalam Ruangan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 16/06/2022

Bukan Cuma dari Luar, Polusi Udara Juga Terjadi di Dalam Ruangan

Banyak orang mengira mereka akan aman dari polusi ketika berada di dalam ruangan atau rumah. Padahal, polusi udara juga dapat terjadi di dalam ruangan dan bisa membahayakan kesehatan Anda. Supaya hal tersebut tidak terjadi, Anda perlu memahami penyebab dari polusi udara ini dan apa saja upaya yang perlu dilakukan untuk mencegahnya.

Mengapa polusi udara di dalam ruangan bisa terjadi?

Polusi udara di dalam ruangan sering kali tidak terlihat dan tak disadari. Inilah mengapa polusi yang sudah tersebar di rumah maupun dalam ruangan sering disepelekan.

Memang, apa penyebab polusi udara ini? Penyebabnya adalah berbagai aktivitas atau peralatan yang melepaskan gas atau partikel ke udara.

Hal ini diperparah dengan sistem ventilasi rumah atau ruangan yang buruk serta tingkat suhu dan kelembapan tinggi yang meningkatkan konsentrasi polutan.

Adapun sumber polusi udara di dalam ruangan atau rumah ini bisa beragam. Berikut adalah beberapa sumber polusi udara tersebut.

  • Peralatan pembakaran rumah tangga, seperti memasak dengan bahan bakar padat (kayu, arang, atau batu bara), minyak tanah, atau kompor gas tanpa exhaust fan.
  • Asap rokok akibat aktivitas merokok di dalam ruangan.
  • Bahan bangunan atau perabotan yang terbuat dari kayu pres tertentu atau yang menggunakan bahan kimia rumah tangga beracun, seperti formaldehyde, asbes, atau timbal.
  • Binatang atau serangga yang menempel di karpet dan sofa, seperti tungau, kecoak, atau bulu dari hewan peliharaan.
  • Jamur atau serbuk sari di dalam ruangan.
  • Produk pembersih dan pemeliharaan rumah tangga, pribadi, atau hobi.
  • Peralatan pemanas atau pendingin ruangan yang jarang dibersihkan.
  • Gas dan sumber polusi lain dari luar yang masuk ke dalam rumah, seperti radon, pestisida, dan karbon monoksida.

Berbagai aktivitas dan penggunaan barang harian tersebut ternyata dapat membuat kualitas udara di dalam rumah menurun dan bisa membahayakan kesehatan Anda.

Akibat polusi udara di dalam ruangan

polusi udara dalam ruangan

Sebenarnya, dampak kesehatan akibat polusi di dalam maupun luar ruangan hampir sama.

Pada waktu yang singkat, paparan langsung ke tubuh bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, sesak napas, bersin seperti gejala flu, atau iritasi pada mata.

Adapun gejala tersebut lebih sering terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat alergi terhadap polutan di dalam ruangan atau asma.

Pada jangka panjang, polutan di dalam ruangan bisa semakin merusak saluran pernapasan dan paru-paru, melemahkan kekebalan tubuh, dan mengurangi kapasitas oksigen dalam darah.

Pada kondisi ini, berbagai masalah kesehatan bisa terjadi akibat polusi udara di dalam ruangan.

Bahkan, WHO menyebut, sebanyak 3,8 juta orang per tahun meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh polusi udara dalam rumah.

Apa saja penyakit yang dimaksud? Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat pencemaran udara di dalam ruangan atau rumah.

  • Gangguan pernapasan, seperti pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Penyakit jantung.
  • Stroke.
  • Kanker, terutama kanker paru-paru.

Di sisi lain, ada juga bukti yang menghubungkan antara pencemaran udara dalam rumah dengan berat badan lahir bayi rendah, TBC, katarak, serta kanker nasofaring dan laring.

Upaya pencegahan polusi udara di dalam ruangan

obat berhenti merokok

Mempertahankan kualitas udara di rumah adalah hal yang wajib dilakukan untuk mencegah dan mengurangi polusi udara dalam ruangan

Berikut ini adalah beberapa cara agar polusi udara di dalam ruangan tidak semakin parah. 

  • Menghindari paparan asap rokok dengan tidak merokok di dalam ruangan.
  • Menggunakan air purifier untuk menjaga kualitas udara.
  • Menggunakan AC atau dehumidifier untuk menjaga kelembapan udara.
  • Mengurangi penggunaan pengharum ruangan.
  • Mengurangi penggunaan karpet.
  • Tidak memakai gorden yang tebal karena akan lebih sulit untuk dicuci dan membuat debu yang menempel semakin banyak.
  • Melapisi kasur, bantal, dan guling dengan seprai yang anti alergi.
  • Membersihkan debu dengan penyedot debu satu atau dua kali seminggu untuk mencegah alergen kembali tersebar di udara.
  • Sesekali membuka jendela atau pintu rumah untuk mengeluarkan polusi dari dalam ruangan.
  • Menjaga kebersihan rumah dan ruangan, seperti menyapu, mengelap perabotan agar tidak berdebu, atau membersihkan pendingin ruangan setiap 3-6 bulan sekali.
  • Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, saat membersihkan rumah.
  • Meletakkan tanaman yang bisa membersihkan udara di ruangan. 

Tingkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal polusi udara dalam ruangan

vitamin penambah berat badan

Meningkatkan kekebalan tubuh dapat membantu melindungi diri dari ancaman bakteri, virus, dan agen-agen polutan berbahaya, termasuk yang ada di dalam ruangan.

Agar kekebalan tubuh Anda semakin kuat, Anda perlu menerapkan pola hidup yang sehat yaitu dengan:

  • rutin olahraga,
  • perbanyak konsumsi sayur dan buah,
  • jaga berat badan,
  • berhenti merokok,
  • tidur yang cukup,
  • membatasi konsumsi alkohol,
  • jaga kebersihan diri,
  • serta mengurangi stres.
  • Bila perlu, perkuat tubuh Anda dengan konsumsi suplemen yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk menangkal polusi udara yang berbahaya di dalam ruangan.

    Ambil contohnya, suplemen vitamin C, B6, dan E. Namun, sebaiknya tetap penuhi kebutuhan vitamin-vitamin tersebut melalui makanan yang Anda konsumsi.

    Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin C dari jeruk, stroberi, bayam, atau brokoli, sedangkan vitamin B6 dari ikan tuna, salmon, daging ayam, dan sayuran berdaun hijau.

    Adapun vitamin E bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi bayam, kacang-kacangan, atau biji-bijian.

    Tanyakan pada dokter bila Anda ragu mengenai suplemen vitamin yang tepat untuk melawan polusi udara ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 16/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan