backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tips Mudah Membuat Disinfektan di Rumah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 05/07/2021

    Tips Mudah Membuat Disinfektan di Rumah

    Menjaga kebersihan diri jadi langkah utama pencegahan penyakit menular, terutama penyakit yang berhubungan dengan gangguan saluran pernapasan, seperti COVID-19. Selain mencuci tangan, Anda bisa menggunakan disinfektan untuk membunuh kuman penyebab penyakit secara mandiri. Sebenarnya, apa manfaat dan bagaimana cara membuat disinfektan sederhana sendiri? 

    Apa itu disinfektan?

    membersihkan rumah saat hamil

    Disinfektan adalah cairan yang berfungsi untuk membunuh kuman, seperti bakteri, virus, serta mikroorganisme lainnya yang berbahaya pada permukaan benda mati.

    Cairan ini biasanya terbuat dari alkohol, hidrogen peroksida, atau bahan lainnya yang cukup kuat untuk menghambat penularan penyakit, termasuk yang sedang marak sekarang sebagai pencegahan COVID-19.

    Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa Anda harus memakai cairan disinfektan?

    Keberadaan cairan ini penting untuk menjaga kebersihan di rumah serta tempat umum, terutama bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya menderita penyakit autoimun.

    Cairan ini juga membantu menunjang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di keseharian Anda.

    Umumnya, disinfektan disemprotkan di permukaan benda-benda yang paling sering disentuh secara langsung oleh tangan, seperti permukaan meja, kursi, gagang pintu, wastafel, dan lainnya.

    Maka itu, disinfektan berbeda dengan sabun antiseptik atau hand sanitizer.

    Bahkan, kontak cairan disinfektan secara langsung dengan kulit manusia berisiko menimbulkan iritasi.

    Cara membuat disinfektan sendiri di rumah

    manfaat disinfektan

    Cairan pembasmi kuman sebenarnya sudah tersedia secara luas di pasaran. Namun, tak ada salahnya bila Anda ingin mencoba membuat cairan disinfektan rumahan.

    Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) di Amerika Serikat merekomendasikan pembuatan disinfektan dengan bahan dasar pemutih.

    Ya, cairan pemutih pakaian yang umum ditemukan di rumah tersebut ternyata efektif membunuh kuman.

    Kenapa pemutih? Cairan pemutih rumah tangga mengandung natrium hipoklorit yang ampuh membasmi kuman serta bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau.

    Akan tetapi, Anda harus berhati-hati dalam menggunakan cairan pemutih pakaian untuk disinfektan.

    Pasalnya, pemutih memiliki sifat kaustik alias mudah menyebabkan iritasi pada kulit.

    Ditambah lagi, pemakaian cairan pemutih yang kurang tepat berisiko menimbulkan uap beracun yang berbahaya bila terhirup oleh manusia.

    Namun, Anda tak perlu khawatir karena dengan proses pembuatan yang benar, cairan pemutih bisa Anda gunakan sebagai disinfektan secara aman.

    Berikut adalah alat-alat dan bahan yang harus Anda persiapkan terlebih dahulu, sebelum mempelajari cara buat 1 liter cairan disinfektan.

    Bahan yang diperlukan

    • Air bersih.
    • Cairan pemutih pakaian dengan natrium hipoklorit 5-9% (tersedia di supermarket).

    Alat yang dibutuhkan

    • Botol kaca dilengkapi dengan tutup.
    • Botol semprot plastik.
    • Gelas ukur.
    • Sarung tangan karet atau sekali pakai.
    • Lap kain lembap atau kain microfiber.
    • Masker N95 atau masker bedah.

    Saat membuat cairan disinfektan, ada baiknya Anda memakai pakaian dan sepatu yang tidak masalah jika terkena tumpahan cairan pemutih.

    Proses pembuatan juga harus dilakukan di tempat terbuka atau ruangan dengan ventilasi yang baik, misalnya dengan jendela yang terbuka.

    Cara membuat cairan disinfektan

    Takaran cairan pemutih bergantung pada kegunaan cairan disinfektan Anda. Berikut penjelasan mengenai takarannya.

    • Untuk membersihkan permukaan benda mati (meja, lantai, wastafel): gunakan 240 ml pemutih dan 18,9 liter air atau 2,5 sendok makan pemutih dan 2 gelas air.
    • Untuk membersihkan permukaan benda yang sudah ditumbuhi jamur atau lumut: gunakan 240 ml pemutih dan 3,8 liter air.

    Ikuti langkah-langkah berikut saat mencampurkan bahan disinfektan.

    1. Pertama-tama tuangkan cairan pemutih pakaian ke dalam botol kaca. Lakukan langkah ini dengan hati-hati.
    2. Tambahkan air bersih ke dalam botol kaca yang sudah terisi pemutih.
    3. Tutup botol kaca hingga rapat, kemudian kocok secara perlahan untuk mencampur air dan pemutih dengan sempurna.
    4. Jika larutan pemutih dan air sudah tercampur dengan baik, bagi isinya ke dalam botol semprot plastik agar mudah digunakan.
    5. Cairan disinfektan rumahan Anda sudah siap digunakan.

    Apabila dalam proses pembuatan ada cairan pemutih yang menyentuh kulit Anda, segera lap dengan kain basah atau kain yang lembap.

    Ingat, Anda hanya dapat mencampurkan cairan pemutih pakaian dengan air. Hindari mencampurkan pemutih dengan bahan-bahan berikut.

    • Amonia: menghirup uap hasil campuran amonia dan pemutih berisiko menyebabkan sesak napas dan pneumonia.
    • Senyawa asam (seperti cuka atau pembersih kaca): campuran senyawa asam dan pemutih bisa menyebabkan nyeri dada, muntah, bahkan kematian.
    • Alkohol: menghirup alkohol yang dicampurkan dengan pemutih berisiko mengakibatkan kepala pusing dan kehilangan kesadaran.

    Cara menggunakan cairan disinfektan untuk membersihkan benda mati

    Setelah mengetahui cara membuat disinfektan sederhana, kini Anda perlu menyemprotkannya pada benda-benda yang sering terpapar oleh tangan atau tubuh manusia secara bergantian.

    Anda bisa memulainya dengan membersihkan meja, saklar lampu, gagang pintu, keyboard laptop atau komputer, toilet, keran, wastafel, remot kontrol, dan lainnya.

    Sementara itu, melakukan pembersihan benda elektronik seperti televisi atau telepon sebaiknya dilakukan berdasarkan instruksi manual masing-masing produk.

    Saat mendisinfeksi permukaan benda mati, selalu gunakan masker, sarung tangan sekali pakai, dan lap.

    Selanjutnya, Anda bisa mulai menyemprotkan pada benda-benda yang hendak dibersihkan.

    Untuk mendapatkan manfaat disinfektan secara maksimal dan menghindari risiko iritasi kulit, berikut adalah tips pemakaian disinfektan untuk membersihkan permukaan benda:

    1. Gunakan sarung tangan karet atau sekali pakai dan masker.
    2. Apabila permukaan benda terlihat sangat kotor, bersihkan dengan air panas dan sabun terlebih dahulu. Jika terlihat bersih, Anda bisa langsung menyemprotkan cairan disinfektan.
    3. Setelah menyemprotkan permukaan benda dengan disinfektan, diamkan selama minimal 1 menit. Pastikan Anda tidak langsung mengelapnya.
    4. Lap permukaan benda dengan kain hingga benar-benar kering.

    Seusai membersihkan permukaan benda, segera lepaskan sarung tangan dan masker Anda. Jangan lupa cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

    Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan disinfektan

    Selain mengetahui cara membuat dan menggunakan disinfektan, Anda perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

    • Cairan disinfektan adalah agen antimikroba yang digunakan pada benda mati untuk membunuh kuman. Sebaiknya tidak dipakai ke makhluk hidup karena mengandung zat berbahaya.
    • Hindari kontak antara cairan ini dengan tubuh kita dan jangan terhirup atau tertelan.
    • Lebih baik jangan lakukan disinfeksi lebih dari satu kali dalam seminggu.
    • Cairan pembersih dari pemutih sebaiknya disimpan di tempat yang tak terpapar panas dan sinar matahari.
    • Jauhkan cairan ini dari jangkauan anak-anak.
    • Setelah melakukan disinfeksi pribadi di rumah, jangan lupa segera membuang sarung tangan, serta cuci lap dan masker (jika Anda menggunakan masker kain) yang telah digunakan.

    Nah, sekarang Anda telah mengetahui cara membuat disinfektan sederhana di rumah dan cara menerapkannya.

    Semoga Anda dan keluarga selalu terlindungi dari kuman penyakit. Selalu jaga kebersihan meskipun sedang berada di rumah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 05/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan