Anda tentu sudah tidak asing dengan lensa kontak alias softlens. Untuk beberapa orang dengan masalah penglihatan, softlens menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dibanding dengan kacamata karena dinilai lebih praktis dan mendukung kegiatan sehari-hari penggunanya. Nah, mengetahui jenis dan cara pakai softlens yang tepat sangatlah penting agar kesehatan mata Anda senantiasa terjaga. Simak ulasannya di bawah ini.
Jenis-jenis softlens dan kegunaannya
Softlens atau lensa kontak adalah lapisan tipis berbentuk kepingan yang dipasang di mata untuk memperbaiki kualitas penglihatan.
Seperti kacamata, softlens dapat mengatasi refraksi mata, atau gangguan penglihatan yang meliputi mata minus (miopi), plus (hipermetropi), serta mata silinder (astigmatisme).
Saat ini, sudah banyak lensa kontak yang tersedia di pasaran dengan jenis dan jangka waktu pemakaian yang bervariasi.
Agar Anda tidak salah pilih, Anda bisa mengikuti beberapa tips untuk menentukan lensa kontak yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Lensa kontak soft
Salah satu jenis lensa kontak yang paling banyak menjadi pilihan orang-orang adalah lensa kontak soft, atau yang lebih dikenal dengan softlens.
Ya, softlens adalah istilah yang merujuk ke salah satu jenis lensa kontak.
Softlens terbuat dari plastik atau silicone hydrogel yang dikombinasikan dengan air. Kadar air dalam softlens inilah yang akan membantu oksigen melewati lensa menuju kornea Anda.
Maka itu, banyak yang menyukai softlens karena lebih nyaman saat digunakan, mengurangi risiko mata kering, serta menjaga kornea mata tetap sehat.
Softlens sendiri terdiri dari berbagai jenis sebagai berikut.
- Lensa harian dengan jangka waktu pemakaian tertentu, misalnya 1 hari, 2 minggu, atau 1 bulan.
- Lensa torik, digunakan untuk mengatasi astigmatisme atau mata silinder.
- Lensa berwarna atau dekoratif, yang tersedia dengan berbagai pilihan warna.
2. Lensa rigid gas permeable (RGP)
Sesuai dengan namanya, jenis lensa ini jauh lebih kaku (rigid) jika dibandingkan dengan softlens.
Lensa RGP biasanya terbuat dari plastik yang digabung dengan bahan-bahan lainnya. Bentuknya memang cenderung kaku, namun lensa ini masih bisa membiarkan oksigen masuk ke mata Anda.
Lensa RGP umum dipakai untuk mengatasi masalah mata tertentu, seperti mata silinder dan keratokonus (perubahan bentuk kornea mata).
Orang-orang yang mudah mengalami alergi lensa kontak juga lebih cocok menggunakan lensa jenis RGP.
3. Lensa kontak bifokal
Lensa bifokal dikhususkan untuk orang-orang yang mengalami masalah penglihatan rabun dekat dan jauh.
Kondisi ini biasanya disebut dengan presbiopi dan lebih umum ditemukan pada usia 40 tahun ke atas.
Lensa bifokal memiliki kemampuan untuk membantu memfokuskan bayangan dekat dan jauh dalam satu lensa. Lensa ini tersedia dalam bentuk softlens atau RGP.
4. Lensa kontak sklera
Seperti namanya, lensa jenis ini menutupi hampir seluruh permukaan mata hingga ke bagian yang berwarna putih (sklera).
Berbeda dengan lensa kontak pada umumnya, lensa sklera memiliki ukuran yang lebih lebar.
Lensa sklera biasanya dikhususkan untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti penderita keratokonus atau sindrom mata kering.
Jika Anda baru pertama kali mulai memakai lensa kontak dan bingung memilih mana yang cocok untuk mata Anda, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mata.
Bila softlens tersangkut, apa yang perlu dilakukan?
Hal yang dapat menyebabkan softlens sukar dilepas di antaranya yaitu Anda tidak sengaja atau tertidur saat masih memakainya serta waktu pemakaian yang terlampau lama sehingga silikon mengering.
Bahkan, menggunakan lensa yang ukurannya tidak sesuai juga dapat membuatnya tersangkut dan sulit dikeluarkan.
Softlens berada pada posisi normal
Jika berposisi pada tengah-tengah kornea, kemungkinan besar lensa sulit dikeluarkan karena sudah mengering.
Basuh lensa dan mata Anda menggunakan cairan salin normal atau larutan serba guna untuk lensa kontak.
Softlens sobek atau menjadi potongan-potongan kecil
Ketika sobek, jangan paksakan untuk tetap memakai kontak lensa dan segera ganti dengan yang baru. Begini cara yang benar untuk mengeluarkan potongan lensa kontak yang sobek.
- Cuci tangan Anda terlebih dahulu sebelum mencoba mengeluarkan potongan lensa.
- Tetesi mata dengan cairan atau larutan khusus agar lembab.
- Cari sobekannya dengan tangan, saat ketemu, dorong ke ujung luar mata.
Softlens hilang atau bersarang di kelopak mata
Saat kejadian ini menimpa Anda, cari kaca lalu miringkan sedikit kepala ke belakang.
Angkat kelopak mata atas setinggi mungkin untuk memastikan keberadaan softlens dan bukan hilang karena terjatuh atau keluar dari mata dengan sendirinya.
Pastikan mata dalam kondisi lembab atau sudah ditetesi cairan khusus. Coba geser lensa menuju ke bawah lalu ambil dengan cara menjepitnya keluar.
Jangan lupa, perhatikan tanggal kedaluwarsa softlens Anda
Softlens yang telah melebihi masa kedaluwarsanya sudah tidak boleh digunakan lagi, meskipun masih enak untuk dipakai.
Artinya, jika masa kedaluwarsa lensa Anda misalnya 1 atau 3 bulan setelah dibuka, segera buang ketika sudah melewati waktu tersebut.
Tujuannya supaya jumlah kotoran yang menumpuk pada lensa tidak terlalu banyak dan kesehatan mata tetap terjaga.
Meski begitu, terlepas dari batasan waktu maksimal pemakaiannya, Anda harus tetap memerhatikan gejala-gejala saat mengenakan lensa kontak.
Jika Anda merasakan ada yang aneh saat menggunakan lensa kontak, seperti mata perih, penglihatan buram, dan tanda tidak nyaman lainnya, sebaiknya segera “pensiunkan” dan ganti lensa dengan yang baru.
Lakukan hal tersebut meskipun masa kedaluwarsanya belum habis.
Beberapa gangguan yang dapat timbul akibat menggunakan lensa kontak yang sudah kedaluwarsa atau bermasalah adalah:
- mata merah dan iritasi akibat softlens,
- penglihatan kabur, dan
- infeksi mata.
Dibanding dengan kacamata, perawatan lensa kontak membutuhkan perhatian lebih. Anda perlu membersihkannya secara teratur dan menyimpannya dengan benar.
Memiliki softlens yang terjaga kebersihannya akan menjauhkan Anda dari risiko terkena gangguan mata.
Memakai kacamata atau lensa kontak adalah pilihan pribadi. Perlu diingat, meskipun Anda memakai lensa kontak, Anda juga tetap harus memiliki kacamata sesuai resep dokter.
Hal ini penting, terutama jika suatu saat Anda perlu sementara absen pakai lensa kontak akibat iritasi atau infeksi mata, atau Anda hanya ingin mengistirahatkan mata sejenak.
[embed-health-tool-bmi]