backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Hidung Mampet Terus? Bisa Jadi Anda Mengalami Gejala Sinusitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    Hidung Mampet Terus? Bisa Jadi Anda Mengalami Gejala Sinusitis

    Hidung yang terasa mampet, mengeluarkan lendir atau ingusan, dan indera penciuman yang memburuk bisa menjadi beberapa gejala sinusitis yang kambuh. Sinusitis merupakan suatu kondisi ketika terjadi infeksi dan pembengkakan pada sinus atau rongga wajah. Lalu, apa saja tanda-tanda dan gejala sinusitis yang harus diketahui dan segera diperiksakan ke dokter?

    Mengenal sekilas tentang sinusitis

    Sinusitis adalah gangguan hidung yang umum terjadi dan hampir semua orang bisa mengalaminya. Sinusitis adalah infeksi dan pembengkakan pada rongga wajah atau sinus.

    Penyebab sinusitis biasanya adalah infeksi virus, meski dalam beberapa kasus sinusitis juga bisa dipicu oleh infeksi bakteri.

    Infeksi pada sinus lebih mudah terjadi apabila Anda:

    • Pernah mengidap flu sebelumnya.
    • Mengalami rhinitis alergi.
    • Terpapar asap rokok.
    • Memiliki struktur hidung atau sinus yang tidak normal (misalnya akibat adanya polip hidung, asma, atau tulang hidung bengkok).
    • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Sinusitis yang disebabkan oleh bakteri biasanya tidak menular. Namun, Anda bisa menularkan sinusitis yang dipicu oleh virus apabila Anda terinfeksi.

    Oleh karena itu, sangat penting untuk mencuci tangan dan menjaga jarak dari orang lain untuk mencegah penularan sinusitis.

    Gejala-gejala sinusitis yang perlu Anda waspadai

    Ciri-ciri dan tanda penyakit sinusitis biasanya akan berbeda-beda pada setiap orang.

    Namun, berikut adalah gejala umum yang muncul apabila sinus Anda mengalami peradangan dan pembengkakan.

    1. Rasa nyeri di sinus

    Rasa sakit di sinus adalah gejala umum dari sinusitis. Manusia memiliki beberapa rongga sinus yang terletak di bawah mata dan di balik hidung.

    Beberapa bagian tersebut dapat terasa nyeri ketika Anda terserang infeksi bakteri atau virus.

    Hal ini disebabkan karena peradangan akibat sinusitis dapat menekan sinus Anda sehingga Anda merasakan sakit yang menusuk.

    Beberapa orang biasanya mengeluhkan rasa sakit di kepala, kedua sisi hidung, bagian atas rahang dan gigi, atau di antara kedua mata.

    2. Sakit kepala

    Sinusitis juga sering kali menimbulkan gejala sakit kepala yang menusuk atau menekan. Anda biasanya akan merasakan tekanan di sekitar hidung, pipi, atau dahi.

    Rasa sakit juga bisa menjalar ke bagian atas gigi Anda.

    Terkadang, gejala sakit kepala pada orang yang mengidap sinusitis sulit dibedakan dengan sakit kepala migrain.

    Kedua jenis sakit kepala ini juga terasa semakin memburuk jika Anda menundukkan kepala atau membungkuk.

    Hal yang menjadi pembeda adalah, sakit kepala sinusitis tidak disertai dengan mual, muntah, serta sensitif terhadap cahaya. Ketiganya merupakan ciri khas dari migrain.

    3. Hidung meler

    Sinusitis juga sering ditandai dengan meningkatnya lendir atau ingus di hidung. Ingus yang keluar memiliki ciri-ciri lebih kental, berwarna kuning atau kehijauan.

    Fenomena hidung meler ini berasal dari sinus Anda yang terinfeksi, sehingga warna ingus pun berubah menjadi kuning atau hijau.

    4. Hidung tersumbat

    Peradangan di sinus memicu pembengkakan. Akibatnya, pembengkakan tersebut menghambat udara untuk keluar-masuk dengan baik melalui hidung.

    Gejala hidung tersumbat juga sering kali menyebabkan Anda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa dengan normal. Hidung tersumbat juga membuat suara Anda terdengar sengau atau bindeng.

    5. Tenggorokan tidak nyaman

    Ingus atau lendir yang dihasilkan dari sinusitis dapat mengalir ke belakang tenggorokan Anda. Akibatnya, tenggorokan menjadi terasa tidak nyaman, gatal, bahkan menimbulkan rasa sakit.

    Biasanya, penumpukan lendir di tenggorokan ini membuat Anda terbangun di malam hari dan terbatuk-batuk. Suara Anda mungkin juga akan terdengar lebih serak.

    Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut.

    • Gejala-gejala semakin parah, misalnya sakit kepala dan nyeri di wajah yang tak tertahankan.
    • Gejala sempat membaik, namun kemudian memburuk lagi.
    • Gejala sinusitis berlangsung lebih dari 10 hari tanpa adanya perkembangan.
    • Demam lebih dari 3-4 hari.

    Anda juga harus mengunjungi dokter apabila Anda mengalami infeksi sinus berkali-kali dalam satu tahun terakhir.

    Untuk mendiagnosis sinusitis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, gejala-gejala yang Anda alami, serta menjalankan pemeriksaan di telinga, hidung, dan mulut Anda.

    Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu dirujuk ke dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Anda juga mungkin perlu menjalani pemeriksaan pengambilan gambar, misalnya dengan CT scan.

    Jenis sinusitis beserta gejala-gejalanya

    Sinusitis sendiri dapat terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari seberapa lama gejala-gejalanya berlangsung. Berikut adalah pembagian jenis sinusitis berdasarkan informasi dari Cleveland Clinic:

    Sinusitis akut

    Sinusitis akut biasanya berlangsung selama 10 hari atau lebih. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh flu biasa yang berasal dari infeksi virus.

    Sinusitis akut juga ditandai dengan gejala yang sempat membaik, kemudian kembali muncul dengan gejala yang lebih parah.

    Ada pula istilah sinusitis subakut dan sinusitis akut berulang. Pada kasus subakut, gejala sinusitis biasanya berlangsung selama 4-12 minggu.

    Sementara itu, sinusitis akut berulang dapat terjadi sebanyak 4 kali atau lebih dalam 1 tahun, dan setiap kejadiannya berlangsung kurang dari 2 minggu.

    Seringnya, sinusitis akut bisa diobati di rumah, tetapi jika tidak kunjung sembuh maka dapat berkembang menjadi infeksi dan komplikasi serius.

    Saat Anda memiliki sinusitis akut, Anda dapat menunjukkan gejala-gejala yang menyerupai flu seperti berikut.

  • Lendir hidung (ingus) berwarna hijau atau kuning.
  • Wajah terasa nyeri atau tertekan.
  • Hidung mampet.
  • Indra penciuman memburuk (sulit menangkap bau).
  • Batuk.
  • Jika Anda mengalami dua atau lebih dari gejala-gejala di atas, mungkin Anda sedang menderita sinusitis akut.

    Selain itu, Anda juga bisa mengalami:

    • bau mulut,
    • kelelahan, dan
    • sakit gigi.

    Sinusitis kronis

    Sinusitis ini biasanya berlangsung selama lebih dari 12 minggu atau Anda sudah pernah kena penyakit ini berkali-kali.

    Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi, adanya polip pada hidung, atau kelainan tulang pada rongga hidung.

    Sama seperti sinusitis akut, Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas melalui hidung serta mengalami rasa sakit pada wajah dan kepala.

    Beberapa gejala lainnya dari sinusitis kronis yang bisa dirasakan setidaknya dalam waktu delapan minggu adalah berikut.

    • Wajah terasa bengkak.
    • Hidung mampet.
    • Rongga hidung mengeluarkan nanah.
    • Demam.
    • Keluar lendir dari hidung (ingus).

    Beberapa orang juga bisa mengalami gejala sebagai berikut:

    • bau mulut,
    • kelelahan,
    • sakit gigi, dan
    • sakit kepala, terutama saat menundukkan kepala.

    Terkadang, sinusitis mirip dengan gejala rhinitis

    Hubungan sinusitis dan rhinitis terkadang menyebabkan adanya hubungan sebab-akibat.

    Tersumbatnya saluran pernapasan yang terjadi ketika seseorang memiliki rhinitis, sering kali menyebabkan terjadinya infeksi, dan salah satu penyebab sinusitis adalah adanya infeksi pada jalur pernapasan Anda.

    Beberapa gejala yang ditunjukkan sinusitis dan rhinitis memiliki kemiripan, misalnya hidung tersumbat, lemas, hingga terasa adanya tekanan pada kepala Anda.

    Selain itu, baik rhinitis maupun sinusitis, keduanya merupakan peradangan.

    Bedanya yaitu peradangan rhinitis terjadi dalam rongga hidung Anda, sedangkan peradangan sinusitis terjadi pada rongga udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi (sinus).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan