Clerodendrum serratum adalah nama latin dari tanaman obat srigunggu.
Tanaman ini tumbuh di daerah beriklim tropis dan hangat, seperti Afrika, Asia Selatan, Malaysia serta tersebar di seluruh hutan di India dan Sri Lanka.
Berdasarkan sebuah artikel dari Journal of Ethnopharmacology, tanaman ini pada umumnya digunakan sebagai tanaman untuk mengobati rasa sakit, peradangan, rematik, gangguan pernapasan, demam, dan demam akibat malaria di India.
C. serratum mengandung kandungan-kandungan yang bermanfaat untuk mengatasi peradangan, seperti saponin, flavonoid, dan phenolic.
Selain itu, ada juga kandungan icosahydropicenic dan ursolic acid yang dipercaya mampu mengatasi alergi.
Apakah pengobatan gurah hidung aman dilakukan?

Pada dasarnya, penggunaan obat tradisional, termasuk gurah, sudah diatur dalam peraturan pemerintah. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009.
Dalam undang-undang tersebut, gurah dimasukkan dalam kategori pengobatan tradisional bersamaan dengan metode lainnya, seperti pijat urut, akupunktur, refleksi, serta bekam.
Namun, meski manfaat dari gurah hidung telah dikaji dalam beberapa penelitian, hal tersebut belum menjamin bahwa metode ini sudah pasti aman.
Semua jenis pengobatan tradisional dari bahan alami memiliki potensi efek samping dan bisa saja berisiko bagi kesehatan.
Sayangnya, hingga saat ini efektivitas dari gurah serta tanaman srigunggu masih menjadi perdebatan para ahli.
Bahkan, belum ada penelitian lebih lanjut yang menguji manfaat serta risiko dari pengobatan tradisional.
Sejauh ini, hanya ada penelitian yang membahas mengenai efek samping gurah hidung pada binatang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar