Saat flu menyerang, konsumsi suplemen vitamin C kerap menjadi pilihan pertama untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin C memang dapat diandalkan untuk mencegah penyakit. Namun, tahukah Anda bahwa vitamin C memiliki manfaat yang beragam?
Manfaat vitamin C bagi kesehatan
Pembentukan jaringan serta sistem pertahanan tubuh membutuhkan asupan berbagai jenis vitamin serta mineral. Salah satu vitamin penting yang mendukung fungsi tubuh yaitu vitamin C, atau dikenal juga sebagai asam askorbat.
Tubuh tidak mampu memproduksi dan menyimpan vitamin C sendiri. Maka dari itu, Anda perlu memenuhi kebutuhan vitamin C harian dari asupan makanan.
Asupan vitamin C yang cukup dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit. Namun, ini bukanlah satu-satunya manfaat vitamin C.
Di bawah ini berbagai kebaikan yang bisa Anda dapatkan dari vitamin C.
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Vitamin C membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara mendorong produksi sel darah putih yang disebut limfosit dan fagosit.
Sebagai antioksidan, vitamin ini juga melindungi sel kekebalan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain itu, vitamin C membantu memperkuat pertahanan kulit. Kulit ternyata tidak hanya melindungi tubuh dari udara dan lingkungan.
Organ terbesar tubuh manusia ini juga menghalau bakteri, jamur, dan mikroba lain yang jadi penyebab penyakit.
2. Menjaga kulit tetap sehat dan kencang
Vitamin C dapat ditemukan pada lapisan dermis dan epidermis kulit. Ini karena vitamin C memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan kulit.
Zat gizi inilah yang mendorong produksi kolagen dan melindungi sel kulit dari kerusakan. Kolagen yaitu protein utama yang membentuk struktur kulit Anda.
Produksinya dapat menurun akibat penuaan dan radikal bebas dari lingkungan. Vitamin C-lah yang akan membantu menjaga produksi kolagen sehingga kulit senantiasa sehat.
3. Mencegah anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi merupakan penyakit yang terjadi saat sel darah merah tidak memiliki cukup zat besi. Padahal, sel darah merah memerlukan zat besi untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Anda dapat mencegah kondisi tersebut dengan memenuhi kebutuhan vitamin C.
Asam askorbat bekerja dengan meningkatkan penyerapan zat besi, khususnya dari sumber nabati yang zat besinya lebih sulit diserap oleh tubuh.
4. Membantu mengontrol tekanan darah
Jika punya hipertensi, cobalah menambahkan makanan kaya vitamin C atau suplemennya ke dalam menu harian Anda.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin C dapat membantu menurunkan tekanan darah, bahkan pada pasien hipertensi.
Menurut studi dalam jurnal Medicine, suplementasi vitamin C bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan pada pasien hipertensi.
Agar penurunan tekanan darah lebih optimal, imbangi dengan menurunkan asupan garam.
5. Menurunkan kolesterol pada pasien diabetes
Vitamin C memiliki manfaat bagi pasien diabetes yang memiliki penyakit kolesterol tinggi. Konsumsi vitamin C dapat menurunkan total kolesterol darah, termasuk LDL dan trigliserida.
LDL (low-density lipoprotein) dan trigliserida merupakan kolesterol jahat yang bisa memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.
Nah, vitamin C membantu menjaga kadar kolesterol tetap terkendali dengan sifat antioksidannya yang mampu mengatasi stres oksidasi pada pembuluh darah.
6. Mencegah osteoporosis
Osteoporosis merupakan kondisi pengeroposan tulang yang berisiko dialami para lansia.
Salah satu pencegahan terbaik untuk osteoporosis adalah mencukupi asupan kalsium dan vitamin D3 dalam dosis yang tepat. Namun, ternyata vitamin C juga berpotensi dalam pencegahan pengeroposan tulang.
Sebuah penelitian pada hewan dalam jurnal Nutrients menyebutkan asupan sehari-hari yang tinggi vitamin C memberikan pengaruh positif terhadap kepadatan mineral tulang.
Meski hasil pengamatan ini menjanjikan, masih terdapat kekurangan dalam penelitian yang tidak dapat menentukan jumlah asupan atau dosis suplementasi untuk jangka panjang.
7. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Seperti yang telah disebutkan, vitamin C memiliki manfaat sebagai antioksidan alami. Antioksidan bisa melindungi sel tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas.
Stres oksidatif menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah.
Beberapa studi klinis dalam studi Vitamin C and Cardiovascular Disease menyebutkan rendahnya kadar vitamin C dalam tubuh dikaitkan dengan sejumlah kondisi, termasuk hipertensi, disfungsi endotel, penyakit jantung, aterosklerosis, dan stroke.
Oleh karena itu, pola makan tinggi vitamin C bisa menurunkan risiko penyakit tersebut dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.
8. Mempercepat penyembuhan luka
Asam askorbat secara tidak langsung turut berperan dalam penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka membutuhkan banyak protein, salah satunya kolagen. Jika produksi kolagen menurun, luka tentu lebih lama sembuh dari seharusnya.
Vitamin C merangsang produksi, pematangan, dan pelepasan kolagen pada jaringan yang terluka.
Hal ini membantu mempercepat pembentukan jaringan baru yang akan menutup luka. Dengan begitu, luka akan lebih cepat sembuh.
9. Mengurangi risiko penyakit mata
Asupan vitamin C diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan mata. Salah satu penelitian dalam jurnal Ophthalmology mengungkapkan pola makan tinggi vitamin C berkaitan dengan berkurangnya risiko katarak, sebanyak 20 – 33 persen.
Bagaimana vitamin C bisa memperlambat proses terjadinya katarak berhubungan dengan sifatnya sebagai antioksidan.
Asupan tinggi vitamin C, dari makanan bukan suplemen asam askorbat, meningkatkan kandungan vitamin ini pada cairan di sekitar lensa mata yang akan memberikan perlindungan ekstra.
Dikenal sebagai vitamin untuk sistem imun, vitamin C sebenarnya menyimpan sederet manfaat yang mungkin belum banyak diketahui.
Untuk mendapatkan khasiat tersebut, Anda bisa menambahkan sumber vitamin C ke dalam menu sehari-hari.
[embed-health-tool-bmi]