Dalam menjalani hubungan pacaran atau suami-istri, tentunya Anda akan merasakan suka dan duka. Salah satu duka yang mungkin dirasakan ialah bertengkar dengan pasangan. Meskipun pertengkaran bukanlah hal yang tabu, apakah wajar bila hal ini sering terjadi?
Apakah bertengkar dengan pasangan itu pasti buruk?
Walaupun sedang menjalani hubungan romantis, mungkin Anda dan pasangan justru lumayan sering berbeda pendapat hingga berujung pada pertengkaran.
Pasangan bisa kerap bertengkar karena hal-hal sepele, seperti berbeda pendapat saat memilih tempat makan, mengatur suhu kamar, atau mematikan lampu saat tidur.
Agar masalah yang terjadi tidak sampai menimbulkan pertengkaran, Anda dan pasangan harus saling berkompromi.
Selain itu, sering bertengkar tidak serta-merta menjadi arti bahwa hubungan yang sedang Anda jalani merupakan sebuah hubungan yang buruk.
Studi dalam jurnal Emotion (2020) menyebut bahwa perasaan dan respons terhadap perasaan pasangan memiliki peranan penting untuk keberhasilan hubungan itu sendiri.
Anda tentu tidak mau perasaan yang Anda rasakan tidak diketahui pasangan, terlebih bila perasaan tersebut berkaitan dengannya.
Penting untuk saling mengetahui perasaan satu sama lain. Dengan begitu, Anda dan pasangan akan jauh lebih mudah memahami apa yang diharapkan masing-masing pihak.
Pada dasarnya, pertengkaran dengan pasangan yang bisa diselesaikan dengan kompromi bisa menjadi jembatan untuk membantu menjaga hubungan tetap langgeng.
Penyebab pasangan sering bertengkar

Konflik merupakan hal yang wajar dalam hubungan pacaran atau suami-istri. Berikut ini adalah beberapa hal yang “langganan” jadi penyebab Anda berantem sama pacar, suami, atau istri.
1. Masalah keuangan
Tidak jarang, pertengkaran terjadi karena Anda dan pasangan berbeda pemikiran tentang uang.
Sebagai contoh, Anda lebih memilih berinvestasi, sedangkan pacar, suami, atau istri Anda ingin merenovasi ruang tengah dengan uang tersebut.
Punya prioritas serta manajemen keuangan yang berbeda sangat biasa terjadi. Namun, penting untuk segera mengungkapkan apa yang menjadi unek-unek Anda pada pasangan.
2. Sibuk sendiri saat berduaan
Setelah membina hubungan yang cukup lama, tentunya quality time harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ini jelas penting untuk menjaga hubungan Anda dan pasangan tetap harmonis.
Jangan sampai pasangan merasa Anda malah sibuk melakukan hal lain, seperti sibuk bermain ponsel sehingga mengabaikan kehadiran Anda.
Meski terlihat sepele, hal ini ternyata dapat membuat pasangan sering bertengkar.
3. Persoalan kebersihan
Kebanyakan wanita identik dengan hal-hal yang bersih, sedangkan pria biasanya terkesan lebih jorok dan bersikap cuek. Namun, hal sebaliknya juga bisa terjadi.
Pertengkaran sering dipicu oleh perbedaan kebiasaan dalam menjaga kebersihan. Oleh karena itu, penting untuk berkompromi dan memikirkan perasaan dan kebutuhan satu sama lain.
4. Perbedaan gairah seksual
Seks bisa menjadi perekat sekaligus pemicu konflik dalam rumah tangga. Ini biasa terjadi ketika salah satu pasangan ingin lebih sering berhubungan intim, sedangkan yang lainnya tidak.
Sayangnya, banyak orang enggan menyampaikan keinginannya karena mereka kesulitan untuk mengatakan hal ini kepada pasangan.
Pada akhirnya, masalah makin bertumpuk hingga meledak begitu saja ketika sudah memuncak.
5. Kebiasaan yang berseberangan
Berbeda kebiasaan sebenarnya tergolong lumrah dan sepele dalam suatu hubungan, misalnya cara mengemudikan kendaraan, mencuci pakaian, hingga jam tidur pada malam hari.
Meski bukan perkara besar, mengubah kebiasaan yang sebelumnya sering dilakukan memang sulit. Kebiasaan yang berseberangan ini bisa saja bikin Anda bertengkar dengan pasangan.
Hal yang perlu diperhatikan bila sering bertengkar dengan pasangan

Bertengkar memang tak selalu menjadi pertanda bahwa hubungan Anda dan pasangan buruk.
Akan tetapi, Anda harus mengetahui bahwa penting untuk selalu menangani pertengkaran yang terjadi agar tidak menjadi berlebihan. Berikut tips yang dapat membantu Anda.
1. Terima adanya konflik
Umumnya, konflik menjadi pemicu pertengkaran dengan pasangan. Perbedaan adalah hal yang normal, bahkan tergolong sehat dalam sebuah hubungan.
Meski begitu, pertengkaran hebat setelah menikah atau selama pacaran bisa memicu masalah mental bila terus dibiarkan. Alih-alih menghindarinya, konflik ini harus Anda hadapi bersama pasangan.
2. Hadapi masalah, bukan pasangan Anda
Pertengkaran bisa dipicu oleh masalah dari luar maupun dari dalam diri Anda. Untuk menyelesaikannya, fokuslah pada masalah itu sendiri, bukan pada pasangan.
Masalah tersebut bisa berupa kebiasaan atau sifat buruk yang dimiliki pasangan. Namun, alih-alih saling menyalahkan atau menyerang, Anda dan pasangan sebaiknya bekerja sama untuk mengatasinya.
3. Dengarkan dengan baik
Saat bertengkar, ada masanya pasangan mengungkapkan perasaan sedih, marah, dan jengkel. Inilah saatnya Anda menjadi pendengar yang baik dan berusaha memahaminya.
Meski sering bertengkar dengan pasangan, Anda tentu boleh mengungkapkan perasaan Anda. Namun, pastikan juga memberikannya ruang untuk mengungkapkan perasaan tersebut.
Harapannya, ini akan membuat Anda dan pasangan saling mendengarkan. Dengan begitu, Anda dan pasangan akan lebih mudah menemukan jalan tengah serta solusi yang dapat diterima bersama.
4. Berbicara dengan lembut
Anda boleh merasa kesal, marah, atau sedih terhadap pasangan. Namun, bukan berarti Anda boleh lepas kendali meski sering bertengkar dengan pasangan.
Usahakan untuk berkomunikasi dengan pasangan menggunakan nada rendah. Sekalipun pasangan berbicara dengan nada yang keras, Anda sebaiknya jangan ikut terpancing.
Saling berteriak satu sama lain tidak akan menyelesaikan masalah. Dengan lebih tenang ketika berbicara, Anda bisa lebih fokus menyelesaikan masalah daripada memperburuk keadaan.
5. Bicarakan masalah dengan lebih mendetail
Ketika bertengkar dengan pasangan, coba tanyakan terlebih dahulu kepada pasangan tentang hal yang membuatnya kesal dan marah alih-alih membela diri Anda.
Jika pasangan menggunakan kata-kata yang terlalu umum tanpa menyebutkan secara spesifik tentang suatu kejadian, cobalah untuk memintanya memberikan contoh nyata.
Dengan demikian, Anda bisa memahami permasalahan dengan lebih jelas dan menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya.
6. Temukan solusi
Daripada memperpanjang masalah dengan mengungkit-ungkit kesalahan, cobalah fokus pada solusi. Pertengkaran menjadi pertanda adanya masalah, yang tentunya perlu diselesaikan.
Anda bisa mencoba mencari jalan keluar, baik itu membuat kesepakatan bersama atau berikan pilihan solusi lain yang mungkin lebih mudah diterima oleh pasangan.
Menemukan jalan keluar dalam situasi seperti ini bukan hal mudah. Sebaiknya, lakukan secara perlahan untuk menghindari kesalahpahaman dengan pasangan Anda.
7. Berdamai
Anda boleh bertengkar, tetapi jangan lupa untuk berdamai dengan pasangan. Buatlah peraturan yang dapat disepakati bersama dengan pasangan, misalnya berdamai sebelum pergi tidur.
Jika untuk mewujudkannya dibutuhkan waktu lebih hingga memakan jam tidur, lakukan sampai masalah benar-benar selesai sebelum tidur.
Dengan menyusun kesepakatan, Anda dan pasangan mampu membiasakan diri untuk selalu mencari solusi dari setiap permasalahan bersama-sama.
Jika langkah-langkah di atas masih bisa Anda lakukan saat bertengkar dengan pasangan, hal ini biasanya menandakan hubungan yang wajar dan sehat.
Namun, bila permasalahan Anda terus berlarut-larut, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan orang lain atau mengikuti konseling pernikahan dengan psikolog.
Kesimpulan
- Bertengkar dengan pasangan, baik itu pacar, suami, atau istri, tidak selalu menandakan bahwa suatu hubungan buruk.
- Hal ini bisa berperan penting di dalam keberhasilan suatu hubungan, yang berarti Anda dan pasangan mampu saling menunjukkan perasaan serta merespon satu sama lain.
- Penting untuk selalu mencari jalan keluar dari setiap permasalahan, baik yang Anda dan pasangan lakukan sendiri maupun dengan bantuan ahli (psikolog atau psikiater).