backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Strategi Jitu Berkompromi Dengan Pasangan Ketika Sedang Selisih Paham

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 22/02/2021

    Strategi Jitu Berkompromi Dengan Pasangan Ketika Sedang Selisih Paham

    Menjalani hubungan asmara tentu tidak ada yang aman-aman saja. Akan ada kalanya Anda dan pasangan adu pendapat dan berselisih paham karena suatu hal. Pertengkaran juga tidak mungkin bisa dihindari sepenuhnya ketika melibatkan dua insan yang memiliki latar belakang, prinsip, karakter, perilaku, dan cara didikan yang berbeda. Akan tetapi, bukan berarti Anda jadi malah membiarkan masalah kecil jadi membesar hanya karena tidak mau saling mengalah. Simak cara sehat kompromi dengan pasangan ketika sedang cekcok agar hubungan asmara Anda tetap awet dan semakin kuat.

    Strategi jitu kompromi dengan pasangan secara sehat

    Cekcok sebenarnya merupakan bagian dari asam garam menjalani sebuah hubungan. Namun, akan lebih baik Anda menghadapinya secara bijak lewat strategi kompromi berikut ini.

    1. Ketahui apa saja kebutuhan dan keinginan Anda

    Dalam sebuah hubungan, Anda harus bisa memisahkan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan pribadi Anda. Sederhananya, kebutuhan adalah hal-hal yang memang harus ada dan tidak bisa dikompromikan. Misalnya, karena Anda adalah seorang introvert, Anda membutuhkan waktu untuk beraktivitas sendiri, tanpa harus berduaan dengan pasangan atau siapapun. Atau, Anda membutuhkan keterbukaan dan kejujuran dari pasangan dalam hal komunikasi. Jika ini tidak dipenuhi, Anda tentu akan merasa stres dan sangat terganggu.

    Sedangkan keinginan hanya sebatas hal-hal individual yang masih bisa ditolerir bila memang tidak dapat dipenuhi. Misalnya, Anda ingin meluangkan waktu liburan hanya untuk berduaan, tapi salah satu pihak mengalami suatu hal darurat sehingga janji kencan tersebut harus diundur. Beberapa contoh lain dari keinginan yang masih bisa ditolerir adalah rencana tempat tinggal di masa depan, pembagian porsi pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya. 

    2. Pahami kebutuhan dan keinginan pasangan

    Menjalin hubungan sama artinya dengan menjalin komunikasi dua arah. Setelah Anda selesai menentukan kebutuhan dan keinginan Anda, pasangan Anda pun juga harus melakukan hal yang sama. Ajaklah pasangan Anda untuk ikut menentukan kebutuhan dan keinginannya dalam hubungan Anda berdua.

    Intinya, luangkan waktu berdua untuk saling menjabarkan beberapa hal yang menurut masing-masing penting ada dalam hubungan dan pisahkan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan pribadi. Kebutuhan merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh Anda dan pasangan sesuai dengan kesepakatan bersama. Dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan, Anda dan pasangan menjadi lebih tahu batasan-batasan dalam hubungan untuk meminimalisir timbulnya cekcok.

    Diskusi ini bisa saja berujung alot dan penuh emosional. Untuk menghindarinya, pastikan keduanya dalam kondisi pikiran yang stabil, tenang, dan suasana hati yang baik terlebih dahulu, kemudian barulah mulai berdiskusi.

    hubungan asmara

    3. Bersikap tenang dan fokus

    Mempertahankan sikap egois dan mau menang sendiri hanya akan berujung petaka. Anda dan pasangan jadi tidak akan pernah menemukan titik tengah untuk berdamai dari konflik tersebut.

    Karena itu, cobalah untuk menyendiri terlebih dulu guna menenangkan emosi dan pikiran sebelum kembali berhadapan dengan pasangan. Lakukan berbagai kegiatan yang bisa membuat Anda lebih nyaman, seperti meditasi, menulis jurnal, mendengarkan musik, atau berendam air hangat. Sebisa mungkin luangkan waktu Anda sejenak agar pikiran Anda lebih jernih.

    Usahakan fisik dan emosional Anda dalam kondisi yang stabil dan tenang. Dengan demikian, Anda akan luwes menghadapi masalah dengan kepala dingin.

    4. Berkomitmen untuk saling berkompromi

    Kunci untuk menyelesaikan konflik adalah memecahkan masalah dengan kepala dingin. Setelah tahu kebutuhan dan keinginan masing-masing, mulailah untuk saling berkompromi untuk menyelesaikan konflik yang ada. Bicaralah dari hati ke hati dengan jujur dan pengertian. Sebab, disinilah fase puncak yang menentukan akan seperti apa hubungan Anda selanjutnya.

    Agar hubungan bisa berjalan, Anda perlu melepaskan sikap individualistis Anda untuk berbagi dengan pasangan, begitu pun sebaliknya. Hindari mencari-cari kesalahan pasangan Anda, juga sebaliknya. Justru Anda berdua harus saling menetralkan pikiran dan fokus untuk mencari jalan keluar. Diskusikan dengan hati yang tenang sampai mendapatkan keputusan yang adil dan bisa diterima oleh kedua belah pihak.

    Bila Anda dan pasangan berhasil melewatinya dengan baik, hubungan Anda dijamin akan lebih langgeng. Bahkan Anda berdua cenderung lebih tenang bila ditimpa masalah lain di kemudian hari. Alhasil, masalah semakin cepat terselesaikan dengan cara kompromi yang semakin baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 22/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan