backup og meta

Bercinta setelah Bertengkar, Apakah Lebih Menggairahkan?

Bercinta setelah Bertengkar, Apakah Lebih Menggairahkan?

Bercinta setelah bertengkar, atau yang sering disebut makeup sex, bisa terasa lebih menggairahkan. Beberapa orang percaya bahwa ketegangan emosional yang terjadi setelah konflik justru meningkatkan intensitas hubungan intim.

Apakah benar demikian? Mari simak lebih lanjut dalam artikel berikut.

Benarkah bercinta setelah bertengkar lebih menggairahkan?

Jawaban singkatnya adalah bercinta setelah bertengkar tidak selalu memuaskan atau menggairahkan.

Bercinta setelah bertengkar bisa terasa lebih menggairahkan bagi beberapa pasangan karena adanya peningkatan emosi dan ketegangan yang terjadi selama konflik. 

Ketegangan ini dapat meningkatkan gairah seksual dan membuat pengalaman intim terasa lebih intens dan memuaskan. 

Selain itu, berhubungan intim setelah bertengkar bisa jadi pengalihan energi dari amarah menjadi gairah.

Hal ini mungkin karena takut kehilangan pasangan atau cara meminta maaf tanpa kata-kata.

Akan tetapi, belum ada penelitian yang secara eksplisit membuktikan hal ini.

Alih-alih kepuasan seksual, bercinta setelah bertengkar justru dapat meningkatkan kepuasan dalam menjalani pernikahan.

Hal ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Archives of Sexual Behavior

Penelitian ini meneliti 100 orang yang baru menikah dengan cara mengisi survei. Setelah 6 bulan, terdapat beberapa temuan studi.

Pertama, pasangan tidak sering berhubungan intim setelah bertengkar. Artinya, makeup sex memang terjadi, tetapi bukan pola yang umum.

Kedua, pasangan justru lebih jarang berhubungan seks pada hari berikutnya setelah bertengkar. Hal ini mungkin karena suasana hati yang buruk akibat pertengkaran.

Ketiga, bercinta setelah bertengkar memang membantu mengatasi perasaan negatif akibat pertengkaran, tetapi hanya hari itu saja.

Meski begitu, pasangan yang sering bercinta setelah bertengkar merasa lebih puas dengan pernikahan dibandingkan tidak berhubungan intim setelah pertengkaran.

Kesimpulannya, makeup sex lebih berfungsi sebagai cara untuk memperbaiki suasana hati dan hubungan setelah konflik daripada memberikan pengalaman seksual yang bergairah. 

Hal ini kembali lagi kepada keinginan masing-masing pasangan dalam menyelesaikan konflik.

Manfaat bercinta setelah bertengkar

backstreet dalam hubungan

Meskipun bercinta setelah bertengkar tidak selalu menggairahkan, kegiatan ini punya banyak manfaat bagi hubungan Anda dan pasangan.

1. Mengurangi ketegangan emosional

Berhubungan setelah bertengkar dapat membantu meredakan emosi negatif dan ketegangan yang muncul akibat konflik. 

Hubungan intim ini menciptakan momen kedekatan fisik dan emosional yang dapat membantu pasangan merasa lebih terkoneksi.

2. Memperbaiki suasana hati

Setelah bertengkar, bercinta dapat meningkatkan suasana hati melalui pelepasan hormon seperti oksitosin dan endorfin. 

Hormon-hormon ini berperan dalam menciptakan perasaan bahagia dan rileks.

3. Membangun kedekatan

Konflik sering kali menciptakan jarak emosional. 

Nah, makeup sex memberikan kesempatan untuk mengembalikan kedekatan, baik secara fisik maupun emosional, sehingga hubungan terasa lebih hangat.

4. Mengurangi risiko konflik berlarut-larut

Bercinta setelah bertengkar bisa menjadi cara pasangan untuk menyelesaikan konflik tanpa banyak bicara. 

Ini berguna jika pasangan sulit membicarakan masalah rumah tangga dengan kepala dingin.

5. Menguatkan komitmen

Hubungan intim setelah konflik bisa menjadi simbol bahwa pasangan tetap saling peduli meskipun sempat berselisih. 

Hal ini bisa menjadi bukti bahwa kedua belah pihak masih berusaha memperbaiki hubungan.

Dampak buruk bercinta setelah bertengkar

lost interest dalam hubungan

Meski makeup sex memiliki manfaat, tidak seharusnya hal ini menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik

Komunikasi yang baik dengan pasangan tetap penting dilakukan untuk menyelesaikan masalah secara mendasar.

Jadi, sebaiknya selesaikan dulu konflik yang ada, baru melakukan hubungan intim sebagai tanda kedua pihak sudah saling setuju dalam mengambil keputusan.

Apabila tidak, bercinta setelah berhubungan malah akan membawa dampak buruk bagi hubungan Anda. 

Berikut beberapa dampak buruk bercinta setelah bertengkar.

  • Masalah utama tidak selesai. Makeup sex bisa menjadi pengalih perhatian sementara dari konflik dan hal tersebut mungkin akan muncul kembali di masa depan.
  • Mengaburkan emosi. Ketegangan emosi karena bertengkar dengan pasangan bisa bercampur dengan perasaan intimasi jika masalah belum selesai.
  • Ketergantungan. Jika pasangan terlalu sering mengandalkan makeup sex untuk mengatasi konflik, mereka mungkin akan mengabaikan komunikasi dan strategi penyelesaian masalah.

Bercinta setelah bertengkar mungkin bagi beberapa orang penting dilakukan. 

Ada pasangan yang merasa ketegangan yang muncul dalam konflik justru meningkatkan gairah di atas ranjang.

Akan tetapi, ada juga orang yang merasa bahwa menggabungkan konflik dengan kedekatan fisik terlalu melelahkan dan lebih memilih memisahkan keduanya.

Yang terpenting adalah setiap pasangan menemukan cara menghadapi konflik yang tepat agar tidak merusak hubungan dalam jangka panjang.

Rangkuman

  • Bercinta setelah bertengkar alias makeup sex sering dianggap bisa meningkatkan gairah seksual karena ketegangan emosional yang muncul selama konflik.
  • Penelitian menunjukkan bahwa makeup sex lebih efektif dalam meningkatkan kepuasan pernikahan daripada memberikan kepuasan seksual yang lebih tinggi.
  • Makeup sex dapat membantu mengurangi ketegangan emosional, memperbaiki suasana hati, dan membangun kedekatan.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Problem With Makeup Sex – Jenny Hale: Authentic Living. (2021). Retrieved 17 December 2024, from https://jennyhale.org/the-problem-with-makeup-sex/

Iannuzzo, G., Pandolfo, G., Bonadonna, A., Lorusso, S., Crucitti, M., Lanza, G., … & Bruno, A. (2014). The relationship between anger and sexual behavior: a review of theories and research. Mediterranean Journal of Clinical Psychology, 2(1).

McIlvried, L. A., Borghesi, L. A., & Gold, M. S. (2015). Sex‐, Stress‐, and Sympathetic Post‐Ganglionic Neuron‐Dependent Changes in the Expression of Pro‐and Anti‐Inflammatory Mediators in Rat Dural Immune Cells. Headache: The Journal of Head and Face Pain, 55(7), 943-957.

Wade, T. J., Mogilski, J., & Schoenberg, R. (2018). Sex differences in reconciliation behavior after romantic conflict. Evolutionary Psychological Science, 4, 1-7.

Maxwell, Jessica A., and Andrea L. Meltzer. “Kiss and makeup? Examining the co-occurrence of conflict and sex.” Archives of Sexual Behavior (2020): 1-10.

R, D. (2023). Why We Should Stop Glamorizing Make-Up Sex. Retrieved 17 December 2024, from https://www.safehorizon.org/safe-horizon-in-the-news/stop-glamorizing-make-up-sex-abuse/

Versi Terbaru

23/12/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

9 Efek Samping jika Lama Tidak Berhubungan Intim

13 Efek Negatif dari Terlalu Sering Berhubungan Intim


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan