backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Penyebab Penis Bau Tidak Sedap dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 01/11/2023

    4 Penyebab Penis Bau Tidak Sedap dan Cara Mengatasinya

    Penis yang sehat seharusnya tidak mengeluarkan bau tak sedap. Jika penis mengeluarkan bau apak, mungkin karena Anda kurang getol menjaga kebersihan penis, terutama setelah beraktivitas di luar atau berolahraga.

    Namun, apabila bau yang keluar sangatlah menyengat, ini mungkin menjadi pertanda suatu masalah kesehatan yang perlu diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

    Apa yang menyebabkan penis bau?

    Sebagian besar penyebab penis bau tidaklah serius dan bisa diobati. Meski begitu, ada beberapa penyebab lainnya yang mungkin perlu lebih Anda waspadai.

    1. Smegma

    smegma

    Smegma adalah bercak putih yang terbentuk dari campuran sel-sel kulit mati, minyak, keringat, dan kotoran yang menumpuk menjadi daki di sekitar lipatan kulit penis.

    Smegma sering terbentuk pada penis yang tidak disunat karena kulit kulup paling rentan berkeringat.

    Jika Anda jarang membersihkan penis, daki tersebut akan menjadi tempat tinggal bagi kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penis bau.

    Smegma yang mengeras dapat menyebabkan iritasi dan peradangan infeksi pada penis. Untuk mencegahnya, bersihkanlah smegma dengan cara berikut.

    1. Tarik kulit kulup kepala penis ke belakang.
    2. Bersihkan penis dengan air mengalir dan sabun netral (tanpa alkohol dan pewangi).
    3. Usap dan gosok kulit penis dengan lembut.
    4. Bilas penis hingga bersih dan tepuk-tepuk dengan handuk lembut hingga penis dan kulup benar-benar kering.
    5. Kendurkan kembali kulup penis.

    2. Infeksi saluran kemih

    Meski lebih sering menyerang wanita, bukan berarti pria tidak bisa mengalami infeksi saluran kemih (ISK).

    Gejala ISK pada pria yang paling umum adalah rasa sakit, perih, dan panas saat berkemih. Pada beberapa orang, ISK juga dapat membuat penis  menguarkan bau menyengat.

    Jika tidak diobati, ISK bisa menyebabkan peradangan pada prostat dan peradangan pada epididimis. ISK dapat diobati dengan antibiotik resep dokter.

    Dokter urologi juga mungkin menyarankan Anda untuk memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi vitamin C untuk membantu kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

    3. Infeksi jamur pada penis

    Infeksi jamur Candida bisa menyebabkan keluarnya bau tidak normal dari Mr. P. Penyakit ini terjadi akibat pertumbuhan jamur Candida yang tidak terkendali.

    Risiko Anda untuk terserang infeksi jamur pada penis meningkat apabila Anda lalai menjaga kebersihan penis, terutama jika Anda tidak disunat.

    Infeksi jamur juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual dari pasangan wanita yang juga sedang mengalami infeksi jamur.

    Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut. Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    4. Gonore

    Gonore merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

    Penyakit ini menular melalui hubungan seks yang berisiko dan penggunaan alat bantu seks atau mainan seks secara bergantian.

    Gejala utama gonore adalah munculnya cairan kental berwarna kekuningan atau kehijauan dari vagina atau penis. Selain itu, penis mungkin juga mengeluarkan bau yang tidak sedap.

    Jika tidak diobati, gonore dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya dan menyebabkan kerusakan atau peradangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan pada pria dan wanita.

    4. Balanitis

    balanitis

    Balanitis adalah peradangan yang menyerang kepala penis laki-laki yang belum disunat.

    Penyakit ini menyebabkan penis terasa sakit, memerah, bengkak, mengeluarkan bau tidak sedap, serta nyeri saat buang air kecil.

    Anda akan lebih rentan terkena balanitis jika:

    • berhubungan seks tanpa kondom,
    • jarang membersihkan penis,
    • terdapat smegma pada penis.
    • menggunakan sabun dengan pewangi kimia, dan
    • terdapat infeksi kulit pada penis.

    5. Uretritis (peradangan pada uretra)

    Uretritis merupakan peradangan pada uretra, yaitu saluran yang menjadi tempat keluarnya urine dari dalam tubuh.

    Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual, tetapi ada pula uretritis non-spesifik yang penyebabnya tidak diketahui.

    Selain nyeri pada penis, uretritis juga ditandai dengan:

    • rasa panas atau nyeri saat buang air kecil,
    • keluarnya cairan berwarna putih atau keruh dari ujung penis,
    • bau tidak sedap dari penis, dan
    • rasa nyeri atau iritasi pada bagian ujung penis.

    Cara mengatasi penis yang bau

    penis terjepit

    Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi bau tidak sedap pada penis.

    • Mandi secara rutin setiap hari. Pastikan Anda juga membersihkan penis dengan air untuk mencegah penumpukan kotoran dan bakteri pada lipatan kulit penis.
    • Keringkan penis setelah mandi dengan cara menepuk-nepuknya menggunakan handuk berbahan lembut. Jangan menggesekkan handuk secara langsung karena ini dapat menyebabkan iritasi.
    • Kenakan pakaian dalam yang longgar agar kulit di sekitar area kelamin Anda mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
    • Jika Anda tidak disunat, tariklah kulup penis Anda ketika buang air kecil. Jangan lupa untuk membersihkan area kelamin Anda setelahnya.
    • Cukur rambut kemaluan Anda secara berkala, tapi jangan mencukurnya hingga habis sama sekali.
    • Jangan berhubungan seks dengan sembarang orang. Terkadang, sulit untuk mengetahui apakah seseorang telah terinfeksi penyakit kelamin.
    • Gunakan kondom saat berhubungan intim.
    • Bersihkan alat kelamin Anda setelah berhubungan intim. Keringkan dengan cara yang benar.

    Penis bau bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dari kebersihan diri yang kurang terjaga hingga penyakit tertentu pada organ reproduksi yang satu ini.

    Konsultasikanlah setiap keluhan Anda pada dokter agar Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 01/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan